Srinthil di Kota Tembakau

Temanggung, merupakan sebuah kota kecil di Jawa Tengah yang terkenal dengan komoditas pertanian tembakau dan kopi. Bahkan beberapa tahun ini Temanggung telah menisbatkan diri sebagai kota Tembakau. Hal ini karena memang sebagian besar wilayah Temanggung digunakan sebagai lahan penanaman tembakau. Terdapat 15 dari 20 kecamatan yang wilayahnya ditanami tembakau. 


Musim tanam tembakau biasanya dimulai pada bulan Maret-April. Saat sudah mulai memasuki musim panen, para petani sudah mulai sibuk. Mereka bahkan sampai tidak tidur demi 'ngopeni' tembakau. Saat bulan Agustus biasanya sudah mulai proses penjemuran. Pernah pada suatu ketika, pada saat mendekati hari Pramuka tidak menemukan lokasi untuk dilakukan kemah bakti. Karena lapangan telah disewa untuk menjemur tembakau. Petani tembakau yang berasal dari gunung akan turun dan rela menyewa lahan luas untuk menjemur agar rajangan tembakau dapat kering dalam satu hari. Harga jual tembakau yang kering dalam satu hari dan lebih sudah berbeda.

Tembakau Temanggung saat masuk ke pabrik kretek, biasanya digunakan sebagai 'lauk'. Em, semacam penambah rasa nikmat dari rokok yang dibuat. Kalau rokok kretek tidak dicampur dengan tembakau Temanggung tentu rasanya tidak enak. Katanya sih, wkwkwk. Nah, dari sekian perasa tembakau itu ada satu jenis tembakau yang memiliki kualitas terbaik. Tembakau yang hanya bisa ditemui di Temanggung. Sampai saat ini bahkan belum ada penelitian ilmiah yang berhasil menduplikasi tembakau ini. Namanya adalah Srinthil. 

Secara bahasa Srinthil dapat diartikan dengan Sri yang nginthil. Sri adalah sebutan bagi Dewi kesuburan dan keberuntungan, Dewi Sri. Sedangkan nginthil dalam bahasa Jawa artinya mengikuti. Jadi, seseorang yang memiliki Srinthil artinya sedang diikuti oleh Dewi keberuntungan. Harganya tentu juga mahal. Saat tembakau lain satu kilogramnya 45-125 ribu, maka srintil akan mencapai angka 1 juta rupiah. Huu banget kan.

Warna dari Srinthil ini sangat berbeda dengan tembakau lainnya, dia berwarna hitam menyala. Tembakau terbaik ini memiliki kandungan nikotin yang lebih tinggi dibandingkan jenis lainnya. Uniknya, sampai saat ini tembakau Srinthil hanya ditemukan di beberapa wilayah saja. Fenomena Srinthil tercatat hanya biasa muncul di Desa Legoksari, Losari, Pagergunung, Pagersari, Tlilir, Wonosari, Bansari, Wonotirto, Banaran, Gandu, Gedegan dan Kemloko.

Kualitas tembakau sangat dipengaruhi oleh ketinggian tempat, sinar matahari, kualitas tanah, dan perairan. Khusus Srinthil ini belum ada teknologi rekayasa pertanian yang dapat membuatnya. Jadi, ya benar-benar petani yang memiliki Srinthil itu sedang mendapatkan berkah dari Allah.

Kalau mitos yang berkembang di masyarakat. Waktu itu sunan Kedu curhat sama sunan Kudus, bahwa tembakau yang di kasih tidak memberikan manfaat dan daya jual. Akhirnya, sunan Kudus mengirimkan capung emas. Nah, kalau capung itu hinggap di lahan pertanian maka akan mendatangkan kebaikan bagi pemilik lahan. 

Secara ilmiah, sudah dicoba melakukan berbagai macam hal. Bahkan sampai mengambil sampel mikroba yang menyebabkan nyrinthil suatu tembakau. Tapi hasilnya masih nihil. Buat kalian yang suka dengan dunia pertanian boleh nih lakukan uji coba hihi. 

Pernah tu temenku cerita, kalau Srinthil ini juga dimasukkan dalam novel Intelegensia Embun Pagi, Supernova nya Dee Lestari. Ada yang bisa nebak bagian mana? Kalian yang udah baca bisa ngira lahh pasti. Iyaa, saat cerita di seputar portal.

Itulah sekelumit kisah dari kota Tembakau. Yang petaninya nggak suka banget dengan hari anti tembakau dunia. Hihi.... kalau kita mah, tolak rokoknya lestarikan tembakaunya. Eh gimana ceritanya? Gimana ya... Karena Tembakau dan Temanggung sudah seperti dua keping sisi mata uang. Kapan-kapan yaaa, kita bahas mengenai petani tembakau dan pertembakauan nya, plus dunia hitam (ceileh) tembakau yang cukup merugikan petani. Untuk yang terakhir ini, sepertinya perlu melakukan riset kecil-kecilan. Perlu bertemu dengan para pelakunya langsung. 


Sumber https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-srintil-tembakau-berkualitas-terbaik-di-dunia-asal-temanggung.html
https://indonesia.go.id/kategori/kuliner/180/primadona-itu-bernama-srinthil

4 komentar:

  1. Pertembakauan, mengingatkanku pada masa kecil. Kalau sudah panen tembakau ramai, pasar pun ramai karena peredaran mata uang jadi kencang. Masih ingat, simbah ku punya oven (pemgering) tembakau berderet -deret ,punya gudang tembakau yang besar banget. Kini masa kejayaan tembakau sudah di titik balik. Semua tak lagi ada bekasnya.

    BalasHapus
  2. Betul sekali....para petani bisa naik haji sampai 4 kali, gonta-ganti mobil. Bagaimanapun tetap para tengkulak dan Bos2 yang mendapatkan keuntungan. Pas denger kisah "gelap" nya tembakau bener-bener gimana ya...sedih gitu

    BalasHapus
  3. Jadi ingat, dulu waktu aku masih kecil, Mbah Kakung sering ikut ngerajang daun di tempatnya petani tembakau. Tapi itu nggak berlangsung lama, karena usahanya gulung tikar.

    BalasHapus

Banyak Dilihat

Pengikut

Pengunjung

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

inspirasi tania. Diberdayakan oleh Blogger.