Konselor Sebaya

Ada sebuah kaidah dalam penyembuhan penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri atau virus. Kurang lebih bunyinya, obat paling manjur adalah obat yang berasal dari penyebab sakit itu sendiri. Kaidah ini juga berlaku dalam menyelesaikan masalah remaja. Ya, merekalah yang paling mengetahui cara ampuh menyelesaikan masalah mereka sendiri.

Maka pemilihan tema peer conselor adalah salah satu alternatif terbaik yang bisa dilakukan untuk menghadapi permasalahan mereka. Terus orang dewasa ngapain dong? Tugasnya adalah menjadi katalisator penyelesaian. Dia mempercepat penyelesaian tanpa ikut dalam prosesnya secara langsung.

Mudahkah melahirkan pelajar yang siap menjadi conseli? Tidak semudah itu Ferguso. Memerlukan proses yang panjang dan pendampingan intens. Begitu menurut Isnan Hidayat founder petekehidupan.id saat dimintai pandangan tentang program dari Healthy Lifestyle Community. Pemilihan topik konselor sebaya cukup menarik. Karena disini kita akan melibatkan langsung pelajar dalam membantu temannya menyelesaikan masalah. Fokus yang akan dilakukan oleh HLC adalah pada bab kesehatan mental.

Dalam konsultasi tersebut Isnan menjelaskan bahwa perlu ada tahapan sebelum sampai pada konselor sebaya. Ada tiga tahapan yang perlu dilakukan, yaitu :
1. Peer Education
Jadi para pelajar yang akan kita latih pertama kali tugasnya adalah memberikan kampanye mengenai isu yang di usung. Bisa dengan menyebarkan posdig, pamflet, atau cara lain. Yang intinya meberikan edukasi kepada teman satu sekolahnya.

2. Peer Support
Ini sangat penting sekali dan paling realistis mengajak pelajar di tahapan ini. Ketika teman sebayanya memiliki masalah mereka mencarinya untuk bercerita. Kemampuan minimal yang dimiliki adalah kemampuan mendengar dan memiliki empati terhadap masalah yang di hadapi. Tidak sampai turut menyelesaikan masalah melainkan memberikan masukan dan menerima curhatan. Para conseli diharapkan mampu menjadi support sistem bagi temannya tersebut.

Pada fase ini pun, para conseli butuh pendampingan. Tujuannya agar beragam masalah yang mereka tampung dapat disampaikan kepada tim HLC. Sehingga, dapat mengambil langkah apabila ditemukan masalah yang terjadi bersifat komunal bukan individu

3. Peer Conseling
Pada tahap ini bisa dikatakan para pelajar sudah menjadi ahli. Penggunaan nama ini akan memberikan beban secara psikologis. Bisa jadi, teman yang bercerita kepadanya berharap bisa selesai itu masalah. 

Begitulah kira-kira sedikit catatan hasil konsultasi dengan Isnan Hidayat. Semoga eksekusinya dapat menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi pelajar masa kini

0 comments:

Posting Komentar

Banyak Dilihat

Pengikut

Pengunjung

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

inspirasi tania. Diberdayakan oleh Blogger.