Tampilkan postingan dengan label Religi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Religi. Tampilkan semua postingan

Ikhlas...

 Motivasi orang untuk beramal sangat beragam. Terkadang niat yang lurus terkadang tercemari dengan hal yang bersifat duniawi, bukan lagi ukhrowi. 

Surat Al Hijr : 39-40

Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka.”

Manfaat ikhlas 

1. Hati menjadi tenang

Masalah apapun jika kita ikhlas karena Allah maka kita akan merasa tenang. Karena semuanya dikembalikan kepada Allah

2. Dimudahkan dalam segala urusan

Saat ikhlas otak depan yang berfungsi mengambil keputusan akan terkoneksi. Namun saaat tidak ikhlas otak bagian batang yang bersifat emosi

3. Memiliki orientasi hidup jangka panjang

4. Allah akan ridha dengan apa yang dilakukan.

5. Mendapat posisi sebaik-baiknya

semua ditujukan kepada Allah 

Read More

Silmi's Corner: Kenali Dirimu Lejitkan Potensimu




Setiap kehidupan, Allah akan membukakan kesempatan-kesempatan untuk mewujudkan karya sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Selain kesempatan Allah juga memberikan modal. Kadang orang bercanda aku hanya modal dengkul, dan dengkul itu adalah dari Allah. Jangan sampai kita melewatkan kesempatan-kesempatan yang diberikan oleh Allah berlalu begitu saja sebenrnya manusia itu akan mati sebelum ajal, karena itu akan membuat manusia menjadi hidup tanpa nilai. Perhatikan kesempatan yang ada untuk tumbuh dan berkembang dengan karya yang dapat dinikmati hingga akhir zaman

Perlu kita pahami bersama bahwa kesempatan yang diberikan oleh Allah adalah untuk :

1. Menyempurnakan kewajiban

Terkadang manusia merasa tertekan dengan kewajiban, padahal kewajiban-kewajiban yang akan memberikan bagian besar dalam kehidupan manusia Barang siapa bisa mempunyai karakter menyempurnakan kewajiban Allah akan memaduinya selalu menguntungkan, menyenangkan, proses berkisinambungan, dan diakhirkan dalam berbuat baik.


Dalam bahasa iman kita akan memulai kehidupan sebenarnya adalah pada saat di kubur. Di dunia adalah tempat pelatihan yang menjadikan banyak karya sehingga di masa selanjutnya dapat terselamatkan dan kebaikan yang lebih banyak. Karena keadilan akan didapatkan setelah kehidupan.

Kewajiban kepada Allah bahasa besarnya adalah dzikir (mengingat Allah dan menghubungkan segala sesuatu dengan Allah), sehingga kehidupan menjadi lebih terkendali serta mampu tumbuh berkembang dan hidup dalam jalan keajaiban dari Allah.

Sepintar apapun pasti memiliki kelemahan, sebanyak apapun Allah bisa mengambil dalam waktu sekejap. Cantik dan ganteng tidak dapat mempengaruhi kehidupan. Tetapi, jika Allah sudah menguji manusia maka dia tidak akan mampu mengatasinya. Misalnya sakit, bencana, dan tekanan batin. Seseorang yang sudah menghasilkan dunia yang banyak ternyata tidak bisa berbuat apa-apa saat dokter tidak bisa mengatasi sakit yang diberikan oleh Allah kepadanya.

Di Jepang saat itu mengklaim mampu membuat alat deteksi bencana saat akan terjadi, namun ternyata saat peresmian gedung tempat pembuat alat pendeteksi tersebut hancur. Ternyata, tepat di bawah gedung tersebut adalah pusat dari bencana.

Hidup adalah proses yang panjang maka, kesempatan-kesemapatan untuk melakukan keawajiban jangan sampai terlewat agar tidak akan ada goncangan hidup.

2. Mengubah Masalah Menjadi Hikmah

Jangan terlalu sensitif, sombong, atau terlalu merasa diri sangat besar. Kadang saat Allah menguji bukan untuk dirinya tetapi untuk memberi kesempatan orang-orang mengubah masalah menjadi hikmah sehingga hikmah bertebaran di muka bumi. 

Diturunkannya ujian untuk menguji seberapa jauh pondasai manusia dan mengembalikan diri dalam menyempurnakan kewajiban. Orang biasa yang luar biasa, yaitu orang yang mampu mengurai ujian dari Allah menjadi hikmah dan inspirasi banyak orang.

Setan selalu mengajak diri kita untuk berfikir bahwa ujian untuk membuat kita sengsara, menderita sehingga kita jatuh. Setan akan menggiring kita untuk merasa bahwa inti hidup adalah pada jasad dan fisik.

Dunia selalu mengajak hidup yang terkonsentrasi pada jasad, fisik, dan fasilitas sehingga akan membuat manusia menjadi terpuruk jatuh dan tidak berkembang. 

Ada orang yang merasa memiliki banyak potensi tetapi tidak dengan fasilitas untuk berkembang. Itu adalah ungkapan yang tidak tepat. Sesungguhnya Allah telah memberikan kita banyak peran untuk mengembangkan portensi yang kita miliki. Ujian bukan untuk membatasi tetapi untuk tumbuh dan berkembang.

Ujian merupakan hal yang sangat spektakuler bagi orang yang bisa mengubah masalah menjadi hikmah. Sehingga dia akan menjadi sumber inspirasi dan kebaikan. 

3. Berkontribusi untuk peristiwa apapun.

Kontribusi dalam masalah apapun. Kita harus memiliki kepekaan dalam melihat sesuatu. 

Dampak kontriusi yang salah akan berpengauh terhadap diri kita pada masa yang akan datang. 

Misalnya, saat mendengar ada bencana kemudian kita langsung mengambil barang yang sudah tidak berguna, semua kita keluarkan kemudian disalurkan. Saat itu akan membuat seolah para korban bencana adalah tempat untuk menampung barang yang tidak berguna bagi kita. Bayangkan seandainya ada seorang anak kecil yang dia mencari baju. Kemudian mendapati baju bekas dari kita yang ternyata sudah jelek dan sobek. Lalu dia berkata, pasti orang yang memberikan ini orangnya jelek dan hatinya buruk. Tentunya akan berbeda respon saat yang kita berikan adalah baju yang masing ada segelnya. 

Ingat, cara yang keliru akan memberikan efek yang tidak baik. Berhati-hatilah dalam berkontribusi.

Saat ada masalah orang disekitar kita apa  kontribui yang diberikan? apakah ikut mencaci atau turut berdoa?

Saat ada seruan membantu Palestina jangan pernah berfikir bahwa itu tidak ada urusan dengan kita, orang yang dekat dan disekitar kita juga banyak yang membutuhkan. Kontribusi dalam jihad fisalibilllah akan membuat kita tercatat dalam kebaikan. 

Semakin banyak nama kita tercatat dalam kontribusi kebaikan akanembuat kita dimudahkan  dan dikumpulkan dengan orang baik. Maka pastikan kontribusi dalam rumah, masyarakat, dan negara. 

 

Waktu yang diberikan terbatas, ajal adalah batas. Maka mari kita sadari waktu akan berlalu. Janga n sampai dilindas waktu dan jaman. Waktu yang terbatas memaksa kita melejitkan kemampuan

Maka perhatikan :

1. Bahwa kesuksesan dan kebahagiaan selalu diawali dengan kesulitan dan kelelahan

Kecil dimanja, muda foya-foya, mati masuk surga itu adalah ilusi belaka.

Balasan yang besar ada pada ujian yang sulit. Seorang raja akan menitipkan anaknya di tempat yang sulit dan susah agar memaksa sang putra untuk terus berjuang. Orang yang akan banayk melakukan banyak kontribusi adalah orang yang siap dengan kesulitan dan kelelahan.

 Maka Allah memberikan kita kesempatan evaluasi, yaitu dengan diturunkan oleh Allah bulan rajab. Akan banyak ujian berat pada bulan Rajab dan Sya'ban yang terhubung dengan hati dan ujian. Banyak ketetapan yang diterima kurang nyaman. Kadang orientasi ekhidupan kita berbelok. Perkembangan karakter bahaya jika selalu menemui suasana yang mudah dan full fasilitas. 

Jika kita berasa pada suasana yang sulit dan melelahkan berarti sedang berada. Maka bangkitlah dan bertahan untuk menerima semua dengan lapang maka Allah  akan mengganti dengan kemudahan

2. Hargailah karunia yang ada padamu

Kita akan merasa tenang saat berada pada garis dan karunia masing-masing, karena Allah tidak akan salah dan keliru dalam memberikannya. Dengan itu dia akan tumbuh dan berkembang. Perhatikan apa yang ada padamu jangan menginginkan yang ada pada orang lain. Setiap manusia akan ada pada garisnya masing-masing. 

Allah telah memberikan kepada kita tiga hal, yaitu

a. Jiwa

Semakin lama, manusia semakin tidak peduli dengan jiwanya, karena  matanya yang ada di kepala secara fisik melihat banyak hal yang menurut dia harus didapatkan. Jiwanya yang kenal dengan agama diperintahkan untuk berdoa. Doa memiliki meminta dan mendektkan pada Allah. Setan menggiring mata untuk melihat banyak hal, sehingga fokus mendapatkan banyak hal bukan untuk dekat dengan Allah. 

Merasa cepat capek, teraniaya ketika tidak mendapat fasilitas yang diinginkan. Allah mengadhirkan bulan Rajab dan sya'ban, ramadhan untuk mengembalikan jiwa manusia. Mengingatkan bahwa ada jiwa yang harus ditumbuh kembangkan.

Dalam surat Al fajr, Kalau kita mesucikan akan menguntungkan dunia dan akhirat. Sengaja mengotori dunia akan membuat rasa sesak lebih banyak. Tidak semua yang diinginkan kita dapatkan. 

Ada sebuah kisah tentang Wanita terkaya kedua di Jepang. Allah menguji dengan penyakit pada syarafnya yang membuat dia tidak kenal dirinya dan apa yang dimiliki. Manusia tidak mampu memerhatikan ketika jiwanya tidak mewarnai kehidupan maka yang dilakukan hanya soal fisik dan nafsu.

Orang yang kehilangan semua yang ada pada dirinya karena merasa jiwa yang tenang harus memiliki banyak fasilitas dunia. Mari mafaatkan bulan Sya'ban ini untuk membawa manusia kembali.

b. Akal

Ilmu adalah hal yang membuat mudah dan memudahkan. Ilmu yang menjadikan seseorang hidup lebih teratur, mudah dan efisein. Orang hanya mengambil sesuatu yang meningkatkan kehidupan bahkan dalam urusna agama. Saat seseronag tidak mendapatkan bagian mendapat ilmu sebenarnya maka, dalam hal ibadah juga akan menjadi kacau. Banyak orang umroh tetapi tidak mendapatkan apa yang ditetapkan oleh Allha. Prestasi dzikir saat sholat, Ramadan, umroh, haji tentu beda dari yang biasa tetapi jika ilmu tidak sampai kesana maka doa-doa yang dilantunkan berisi meminta. Setan membuat manusia menginginkan banyak kehidupan dunia, sehingga dia akan meminta masalah dunia, sehingga berkurang untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Perlu untuk kita menajamkan akal kepada ilimu sehingga hal yang dilakukan akan berdampak besar dalam kehidupan dunia dan juga di akhira

c. Fisik

Allah berikan fisik agar produktif. Mata tidak digunakan untuk melihat dan membaca kebaikan. Orang yang bayak jalan-jalam dan piknik akan lebih mudah untuk sedih karena matanya banyak melihat. Orang desa selalu bahagia. 

Mata melihat banyak dunia akan membuat tertekan, karena dunia tidak semua digariskan untuk kita. Telinga untuk menengar sesuatu tidak pernah tuntas. Kalau tidak dilatih tidak akan memebrikan manfaat yang banyak. Saat majelis kita diminta membaca Al Qur'an dia hanya menyimak dan ada yang membaca HP padahal lafal yang dibaca bersama banyak orang dapat memberikan dampak besar. 

Dilatih agar maksimal. Mengurus rumah apa-apa sendiri merasa tertekan, padahal kehidupan, kesuksesa, kebahagiaan berasal dari yang sulit dan kelelahan.

Jalan yang benar pasti rasanya sulit dan melelahkan tetapi Allah telah menyiapkan kemudahan, kelapangan, dan keberkahan

3. Pamahi Tujuan

Dunia tempat beramal bukan perhitungan, maka jangan pernah menghitung berapa alam yang telah dilakukan. 

Gunakan waktu yang sempit dengan sebaik-baiknya. Abu Bakar pernah berkata, setiap amal punya waktu, jangan kehilangan waktu-waktu amalmu

4. Ciptakan kebiasaan baik agar tebentuk kaakter kuat

Tidak akan berubah kebaikan, karakter, suasana kehidupan tanpa mengubah kebiasaan. Kebiasaan adalah hal yang dilakukan dengan mudah, senang, dan cepat. Jika tidak melakukan dengan tiga hal tersebut maka itu bukan kebaiasaan

Sya'ban sebagai bulan perbaikan dan ingatlah 1 bulan di bulan ramadan senilai dengan amalan selama 60 tahun. Fastabiqul Khoirot! 🔥

 


Read More

Insight Tafsir Al Falaq (Fi Zhilalil Qur'an)


 


Uqbah Bin Amr r.a berkata, Rasulullah bersabda: Tahukah kamu, ayat-ayat yang diturunkan tadi malam, yang tidak ada ayat-ayat yang setara dengannya? Yaitu Qul a'uudzu birobbil falaq dan qul a'uudzu birabbinnas. (HR Malik, Muslim, Tiemidzi, Abu Dawud, dan An Nasa'i) 


Surat Al Falaq dan An Nas merupakan surat muawidztain atau surat istimewa. Surat ini merupakan surat perlindungan, sebuah surat yang mengajak pembacanya menuju arena yang dilindungi. Ibnul Qayyim dalam tafsirnya bahkan menggambarkan dalam surat ini seolah-olah Allah sedang membuka pintu perlindunganNya dan membentangkan naunganNya untuk mereka. Allah memberikan benteng perlindungan dan meminta manusia untuk masuk agar merasa tenang di dalamnnya. Allah sangat tahu jika manusia itu lemah maka membutuhkan tempat yang tenang, aman, dan menjamin keselamatan dari ancaman musuh-musuhnya.

Berikut adalah beberapa insight yang didapatkan setelah membaca tafsir Al Falaq

Pertama, kita harus meminta perlindungan kepada Allah.

Sebagaimana dalam ayat pertama, 

قُلۡ اَعُوۡذُ بِرَبِّ الۡفَلَقِۙ

Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)

Kita harus memohon perlindungan kepada Tuhan yang menguasai subuh. Tetapi jika kita juga melihat arti "falaq" sebagai makhluk berarti kita sedang berlindung kepada tuhan yang menguasai seluruh makhluk. Dan ini akan sangat relevan dengan ayat selanjutnya yang memohon perlindungan dari kejahatan makhluknya.

Tidak ada yang dapat melindungi kita sesempurna Allah. Rasulullah selalu membaca surat ini dan surat An Nas sebelum tidur. Aisyah ra. menceritakan jika Nabi Muhammad akan mengumpulkan kedua tangan kemudian meniupnya dan membacakan surat Al Falaq dan An Nas setelah itu mengusapkan keseluruh badan beliau. Dan Rasulullah mengulanginya sebanyak 3 kali. 


Kedua, kita meminta perlindungan kepada Allah atas empat hal

Pada ayat kedua sampai dengan keempat, manusia meminta perlindungan itu pada empat perkara yaitu: kejahatan makhlukNya, kejahatan di waktu malam, kejahatan sihir, dan rasa dengki orang lain.

مِنۡ شَرِّ مَا خَلَقَۙ

dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,


1. Kejahtan Makhluk-Nya

Kejahatan secara mutlak dan global. Dari kejahatan makhluk yang tampak maupun tidak tampak. Kita sedang memohon agar Allah melindungi kita dari segala kejelekan yang dapat ditimbulkan dari perbuatan makhlukNya. Secara eksplisit kita sedang meminta agar Allah memberikan kebaikan kepada kita.


وَمِنۡ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ

dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,


2. Kejahatan Malam

Secara bahasa Al Ghasiq artinya yang tumpah dan yang mengalir deras, sedangkan Al Waqab berarti galian di gunung yang mengalirkan air. Ini seperti saat malam telah tumpah dan menggenangi daratan. Suasanya mencekam dan menakutkan. Di saat gelap malam dan pekat rangat rentan muncul sesuatu baik yang nyata maupun tersembunyi. Saat itu binatang buas keluar untuk mencari mangsa, binatang melata keluar dari persembunyiannya, mata-mata keluar untuk mengintai dan mencari kelemahan, seseorang yang bersembunyi dan siap untuk membunuh, rasa was-was yang dibuat setan. Kesedihan-kesedihan yang menyiksa perasaan terkadang juga akan datang diwaktu ini. Pikiran-pikiran negatif kita seringkali memang hadir saat malam sunyi.

وَمِنۡ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الۡعُقَدِۙ 

dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),


3. Kejahatan Wanita Penyihir

An Naffasti fil 'uqad adalah wanita tukang sihir yang berusaha mengganggu dan menyakiti dengan jalan menipu syaraf, indra, dan meberikan kesan pada jiwa serta perasaaan. Saat kita melihat ada orang muntah paku dan lain-lain itu adalah bentuk dari penipuan dari tukang sihir atas indra dan syaraf kita. Rasa takut yang muncul karena hal-hal itu juga bagian dari cara kerja mereka. Semua itu hanyalah khayalan yang menipu indra kita.

Kisah Nabi Musa dengan para penyihir hebat Fir'aun adalah jawabannya. Pada saat para penyihir melemparkan tongkatnya kemudian menjadi ular, ternyata itu hanyalah bayangan saja. Bukan benar-benar menjadi ular. Bahkan digambarkan saat itu sebenarnya Nabi Musa juga merasa gentar ketika melihat ular-ular itu merayap. Namun, kemudian Allah memerintahkan Musa untuk melemparkan tongkatnya dan kemudian menjadi ular sungguhan, bukan lagi tipuan dan dapat memakan habis ular jadi-jadian para penyihir. Hal ini terdapat pada surat Taaha 66-69 yang artinya :

(Berkata Musa, "Silakan kamu sekalian melemparkan") maka mereka melemparkannya. (Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka) asal kata 'Ishiyyun adalah 'Ushuwwun, kemudian kedua huruf Wawu ditukar menjadi Ya, selanjutnya harakat huruf 'Ain dan Shad dikasrahkan, maka menjadi 'Ishiyyun (terbayang kepada Musa seakan-akan karena pengaruh sihir mereka ia) merupakan ular-ular (yang berjalan) atau merayap pada perutnya. (Maka timbullah perasaan) muncul perasaan (takut dalam hati Musa) dia merasa takut karena ternyata sihir mereka sejenis dengan mukjizatnya, sehingga akibatnya akan mengaburkan mana yang hak dan mana yang batil di mata orang banyak, yang nantinya mereka tidak mau beriman, disebabkan kejadian itu. (Kami berkata) kepada Musa, ("Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul) kamulah yang akan mengungguli mereka. (Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu) yakni tongkat (niscaya ia akan menelan) yakni akan melahap(apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir) ulah tukang sihir belaka. (Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang") dengan sihirnya itu. Lalu Nabi Musa melemparkan tongkatnya, maka tongkat Nabi Musa itu menjadi ular yang besar dan menelan semua apa yang diperbuat oleh para ahli sihir.


وَمِنۡ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki


4. Kejahatan orang yang dengki/hasad

Hasad adalah sikap jiwa terhadap kenikmatan yang dimiliki oleh orang lain dan menginginkan agar nikmat itu hilang dari orang tersebut. Ayat ini juga dapat menjadi pelindung untuk kita terhindar dari penyakit ain. Sebuah penyakit yang disebabkan oleh rasa iri dan dengki.








Read More

Adab dan Manfaat Berinteraksi Dengan Al Qur'an



Seorang Ilmuan di Universitas Al Azhar Kairo Mesi melakukan penelitian mengenai dampak membaca Al Qur'an bagi kecerdasan otak. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa membaca Al Qur'an setelah Subuh dan maghrib dapat meningkatkan kecerdasan otak sebesar 80%.  Hal ini karena pada saat pergantian waktu dari malam ke siang atau sebaliknya kita melakukan tiga aktivitas sekaligus yaitu, membaca, melihat, dan mendengar. Abdul Malik Bin Umair mengatakan bahwa satu-satunya manusia yang tidak tua (awet muda) dan tidak pelupa adalah orang yang selalu membaca Al Qur'an. Beliau juga menyampaikan bahwa manusia yang paling jernih akalnya adalah para pembaca AL Qur'an.


Ingin Membaca Al Qur'an tetapi belum Lancar

Beberapa di antara kita pasti ada yang beralasan jika kita masih belum lancar dalam membaca Al Qur'an. Masih terbata-bata. Hal ini tidaklah seharusnya menjadi alasan bagi kita untuk tidak membaca Al Qur'an. Rasulullah SAW bersabda:

"Dan Orang yang membaca Al Qur'an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya maka ia akan mendapatkan dua pahala." (HR Bukhari Muslim)

Dua pahala yang dimaksudkan dalam hadits tersebut adalah pahala belajar dan membaca Al Qur'an. Tidak perlu takut jika kita salah membaca Al Qur'an. Yang terpenting kita selalu berusaha untuk membaca dan memperbaiki bacaan Al Qur'an kita. Dan pastikan kita memperhatikan adab dalam berinteraksi dengan Al Qur'an.


Adab Berinteraksi Al Qur'an



Adab Sebelum Membaca Al Qur'an

1. Niat yang Baik (Husnun Niyyah)

Saat akan membaca Al Qur'an niatkanlah untuk mendapatkan Ridha Allah. Bukan karena ingin mendapatkan dunia atau pujian dari manusia. Karena Allah tidak menyukai seseorang yang beramal sedangkan ada riya' dalam hatinya.

2. Membersihkan hati dan Jasad (Thaharul Qalbi Wal Jasadi)

Sebagaimana pada poin pertama, agar sebelum membaca Al Qur'an sudah dibersihkan terlebih dahulu kotoran yang menempel pada hati. Salah satunya adalah kesombongan. Apa itu kesombongan? Kesombongan adalah merasa hebat dan menolah kebenaran setelah meremehkan orang lain. Rasulullah bersabda :

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

"Sombong adalah menolah kebenaran dan meremehkan orang lain." (HR. Muslim)

Jika membersikan jasad atau badan adalah dengan memastikan bahwa kita dalam keadaan suci. Pastikan memiliki wudhu sebelum membaca Al Qur'an. Pakaian yang kita gunakan juga bersih, tempat juga dipastikan tidak bernajis. Nah, kalau membersihkan hati dengan banyak membaca istighfar.


Adab Mulai Membaca Al Qur'an

1. Membaca Taawudz

Allah berfirman dalan surat An Nahl: 98

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآَنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.

2. Membaca Basmallah

Sebelum membaca Al Qur'an bacalah basmallah terlebih dahulu. Kecuali untuk surat At Taubah. Ada dua alasan mengapa membaca surat ini tidak diperkenankan membaca basmalah

Pertama, pemahaman para sahabat mengenai yang disampaikan oleh Rasulullah. 

Usman berkata bahwa saat Rasulullah mendapatkan wahyu akan memerintahkan para sahabat untuk meletakkan ayat tersebut dimana. Al Anfal adalah surat yang turun sebelum surat At Taubah dan isinya hampir sama. Maka para sahabat mengira bahwa At Taubah adalah bagian dan Al Anfal, hingga Rasulullah wafat tidak menjelaskan bahwa At Taubah bagian dari Al Anfal

Kedua, adanya perbedaan konten basmallah dan At Taubah.

Bismillahirrahmanirrahim isinya membawa kedamaian, membawa pesan atas rahmat Allah, dan keamanan. Sedangkan dalam surat At Taubah turun dengan membawa syariat perang terhadap kaum musyrikin. Tidak ada kedamaian disana

Adab Saat Membaca Al Qur'an

1. Hadirkan Pikiran Bersama Al Qur'an

Saat kita membaca Al Qur'an sebaiknya memastikan pikiran kita fokus bersama dengan Al Qur'an. Sambil memikirkan apa yang sedang kita baca. Jika belum mengetahui artinya bisa sambil membaca arti dalam bacaan tersebut. Sehingga apa yang kita baca mendapatkan pelajaran dari bacaan tersebut.


كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

“Ini adalah sebuah kitab yang penuh dengan berkah, Kami turunkan kepadamu supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” (QS. Shad, 38: 29)

2. Dengan Hati Yang Khusyu

Membaca dengan khusyu' artinya kita membaca dengan penuh ketenangan. Jangan tergesa-gesa saat membacanya. Tenanglah dan bacalah dengan penuh ketundukan kepada Allah

“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat,” (QS. Al-A‘raf [7]: 204)

3. Disertai dengan pengaguman

إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّ‌حْمَـٰنِ خَرُّ‌وا سُجَّدًا وَبُكِيًّا

“Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. “(QS. Maryam,[19: 58)

Rasulullah bersabda

“Bacalah Al-Qur’an dan menangislah. Apabila kamu tidak bisa menangis, maka berpura-puralah menangis.” (HR. Ibnu Majah)

4. Bertekad untuk melaksanakan

Ibnu Katsir berkata: “Allah Subhaanahu wa Ta’ala mengabarkan keadaan hamba-hamba-Nya yang mukmin yaitu mereka yang membaca kitab-Nya, beriman dengannya, dan beramal sesuai dengan yang diperintahkan seperti mengerjakan shalat dan menunaikan zakat.”

Manfaat Berinteraksi Dengan Al Qur'an

Setelah kita menggunakan adab dalam berinteraksi dengan Al Qur'an maka ada beberapa manfaat yang akan didapat saat senantiasa berinteraksi dengannya.

1. Setiap huruf yang dibaca akan mendapatkan satu kebaikan

  عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ  

‘Abdullah ibn Mas‘ud berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi).

2. Malaikat memohonkan ampun baginya

Rasulullah bersabda :

Ketika seorang hamba mengkhatamkan Al-Qur’an, maka di penghujung khatamnya, sebanyak 60 ribu malaikat akan memohonkan ampun untuknya” (HR. ad-Dailami).

3. Mendapatkan syafaat di hari kiamat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Bacalah Al-Qur’an. Sebab, ia akan datang memberikan syafaat pada hari Kiamat kepada pemilik (pembaca, pengamal)-nya,” (HR. Ahmad).

4. Menjadi Keluarga dan Kepercayaan Allah

Rasulullah SAW yang berkata “Ahli Al-Quran adalah keluarga dan kepercayaan Allah”. 

5. Menjadi dekat dengan Allah

membaca Al-Quran kita dapat menjadi lebih dekat dengan Allah SWT. Seperti yang terdapat dalam sabda berikut!

Ahmad bin Hanbal berkata, “Saya bermimpi melihat Allah Azza wa Jalla. Saya bertanya, ‘Ya Tuhanku, apakah cara yang paling utama bagi seseorang untuk mendekat kepada-Mu?’ Dia menjawab, ‘Dengan kalam-Ku, wahai Ahmad.’ Saya bertanya lagi, ‘Ya Tuhanku, apakah dengan memahaminya atau tanpa memahaminya?’ Dia menjawab, ‘Dengan memahaminya ataupun tanpa memahaminya.”

6. Menjadi obat saat sakit

Sakit disini bukan hanya sakit secara fisik tetapi juga secara psikis. Seorang ilmuan di Florida telah melakukan penelitian dengan dibantu alat elektronik yang menunjang. Dalam penelitiannya ditemukan bahwa seseorang yang diperdengarkan Al Qur'an dia akan menjadi lebih tenang. Jadi, bagi kalian yang galau cobalah baca Al Qur'an sesuai dengan adab membacanya. Maka akan menjadi lebih tenang. Secara fisik juga dapat membantu menyembuhkan. Meskipun demikin tetap harus disertai dengan ikhtiyar mencari kesembuhan melalui dokter.


Tulisan ini akan disampaikan dalam kajian muslimah di SMA N 1 Pringsurat Temanggung.

Read More

Yuk, Luruskan Niat



Baik, sekarang sesi materi. Sebelum menyampaikan materi inti ijinkan saya untuk bercerita. Kisah ini terdapat dalam salah satu hadits Riwayat Muslim. Dikisahkan saat itu Abu Harairah sedang berada satu majelis dengan Rasulullah. Kemudian, Nabi menyampaikan kisah 3 (tiga) orang manusia yang banyak beramal sholih tetapi tidak beruntung dalam sabdanya.

Pada saat hari perhitungan ada 3 (tiga) orang yang pertama adalah seorang mujahid. Dia senantiasa berperang di jalan Allah. Hingga meninggal di medan perang. Manusia di bumi menganggapnya sebagai seorang mujahid dan pemberani. Hingga saat mengahadap Allah dia menceritakan berbagai macam nikmat yang diperolehnya.

 Lalu, Allah bertanya, “Apa yang telah kau perbuat dengan berbagai nikmat itu?”

Mujahid itu menjawab, “Saya telah berperang karena-Mu sehingga saya mati syahid,” ujarnya.

Allah pun menyangkalnya, “Kau telah berdusta. Kau berperang agar namamu disebut manusia sebagai orang yang pemberani. Dan, ternyata kamu telah disebut-sebut demikian,” firman-Nya.

Allah kemudian memerintahkan agar amalnya dihitung dan akhirnya dia diseret ke dalam api neraka.

 

Orang kedua merupakan seorang alim ulama, selama hidup di dunia senantiasa belajar dan mengajarkan Al Qur’an. Seperti halnya orang pertama, orang kedua ini juga menyampaikan nikmat yang telah dia terima.

Lalu Allah bertanya, “Apa yang telah engkau perbuat dengan berbagai nikmat itu?”

Sang ulama menjawab, “Saya telah membaca, mempelajari, dan mengajarkannya Al Qur’an karena Engkau,” ujarnya.

Namun, Allah berfirman, “Kamu berdusta. Kau mempelajari ilmu agar disebut sebagai seorang alim dan kau membaca Alquran agar kamu disebut sebagai seorang qari.”

Allah memerintahkan agar amalnya dihitung di hadapan pengadilan-Nya. Akhirnya, alim ulama itu pun diseret wajahnya dan dilempar ke neraka.

 

Orang ketiga merupakan seorang dermawan. Dia menggunakan kekayaannya untuk membantu banyak manusia. Sepeti halnya orang pertama dan kedua,

Allah bertanya, “Apa yang telah engkau perbuat dengan berbagai nikmat itu?”

Sang dermawan menjawab, “Semua harta kekayaan yang aku punya tidak aku sukai, kecuali aku sedekah karena- Mu.”

Allah berfirman, “Kamu berdusta. Kamu melakukan itu agar orang-orang menyebutmu orang dermawan dan murah hati.”

Sang Dermawan itu bernasib sama dengan dua orang sebelumnya.

Rasulullah menepuk paha Abu Hurairah sambal bersabda,Wahai Abu Hurairah, mereka adalah manusia pertama yang merasakan panasnya api neraka jahanam pada hari kiamat nanti.”

 

Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari ketiga kisah tersebut?

Ya, setiap manusia akan mendapatkan apa yang dia niatkan. Barangsiapa dia berniat karena ingin mendapatkan Ridha Allah maka dia akan mendapatkannya, tetapi saat dia hanya mencari gemerlap dunia maka diapun akan mendapatkannya. Niat itu berada pada kedalaman hati dan hanya Allah yang dapat melihatnya. Niat menjadi hal penting dalam beramal. Seperti dalam Hadits Riwayat Bukhori Muslim,

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.”

Sekali lagi, hadits ini menegaskan bagaiman kedudukan niat sangat penting dalam beramal. Maka dari itu, adek-adek sekalian mari kita mulai meluruskan niat saat menghadiri majelis ini. Kita luruskan niat karena ingin mendapatkan Ridha Allah, ingin mendapatkan cinta dari Allah.

Bagaimana jika amalan tercampur Riya’?

·       Jika riya’ ada dalam semua ibadah, riya’ seperti ini hanya ditemukan pada orang munafik dan orang kafir.

·       Jika ibadah dari awalnya tidak ikhlas, maka ibadahnya tidak sah dan tidak diterima.

·       Niat awal dalam ibadahnya ikhlas, namun di pertengahan ia tujukan ibadahnya pada makhluk, maka pada saat ini ibadahnya juga batal.

·       Niat awal dalam ibadahnya ikhlas, namun di pertengahan ia tambahkan dari amalan awalnya tadi kepada selain Allah –misalnya dengan ia perpanjang bacaan qur’annya dari biasanya karena ada temannya-, maka tambahannya ini yang dinilai batal. Namun niat awalnya tetap ada dan tidak batal. Inilah amalan yang tercampur riya.

·       Jika niat awalnya sudah ikhas, namun setelah ia lakukan ibadah muncul pujian dari orang lain tanpa ia cari-cari, maka ini adalah berita gembira berupa kebaikan yang disegerakan bagi orang beriman (tilka ‘aajil busyra lil mu’min, HR. Muslim, no. 2642 dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu) (Lihat Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyah karya Syaikh Shalih Alu Syaikh hlm. 25-27.)

 

Pahala dari Allah besarannya bergantung pada tingkat niat seseorang, seperti kisah tiga orang tadi. Mereka sepertinya sudah sangat maksimal tetapi kedalaman niat ternyata Allah mengetahui dan memperhitungkan segalanya dengan detail.  Yuk, luruskan niat. Teruslah beramal sholih dan memperbaiki niat.


 Tulisan ini telah disampaikan oleh tim pengisi Kajian Muslimah di SMA Negeri Pringsurat Kabupaten Temanggung


Read More

Sebutan-sebutan Allah bagi Orang Bertakwa

Pembeda antara satu manusia dengan manusia di hadapan Allah adalah taqwa. Orang yang paling mulia adalah orang yang paling tinggi tingkat ketaqwaannya. Tidak ada satupun manusia yang dapat menilai seberapa tinggi derajat manusia lainnya karena, tingkat ketakwaan menjadi rahasia Allah.

Allah memiliki beberapa sebutan orang yang bertaqwa, antara lain:

1.  Rabbani, 

Sebutan Rabbani ini tertulis dalam surat Ali Imran ayat 79 :

{ مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُؤۡتِيَهُ ٱللَّهُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحُكۡمَ وَٱلنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُواْ عِبَادٗا لِّي مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلَٰكِن كُونُواْ رَبَّٰنِيِّـۧنَ بِمَا كُنتُمۡ تُعَلِّمُونَ ٱلۡكِتَٰبَ وَبِمَا كُنتُمۡ تَدۡرُسُونَ }

"Tidak mungkin bagi seseorang yang telah diberi kitab oleh Allah, serta hikmah dan kenabian, kemudian dia berkata kepada manusia, “Jadilah kamu penyembahku, bukan penyembah Allah,” tetapi (dia berkata), “Jadilah kamu orang yang Rabbani, karena kamu mengajarkan kitab dan karena kamu mempelajarinya!”

Dalam surat di atas dengan sangat gamblang Allah menggambarkan agar kita menjadi orang Rabbani, yaitu yang belajar dan mengajarkan Al Qur'an. Orang Rabbani disebut dengan keluarga Al Qur'an. Dalam salah satu hadits, Rasulullah SAW bersabda: 

Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia. ' Beliau SAW ditanya, 'Siapa mereka wahai Rasulullah.' Beliau SAW menjawab, 'Mereka adalah Ahlul Qur'an, mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang khusus-Nya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).” 

Sesungguhnya Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia, yaitu mereka yang ahli Qur'an. Tentunya kita sangat ingin untuk menjadi bagian dari keluarga Allah. Mendapatkan nikmat berupa berkahnya umur dan senantiasa disucikan. Terdapat lima ciri dari seseorang yang disebut sebagai ahli Qur'an.

1. Senantiasa membaca Al Qur'an
2. Belajar untuk memahami Al Qur'an
3. Berusaha mengamalkan arahan yang ada dalam Al Qur'an
4. Mengajarkan Al Qur'an
5. Mencoba untuk menghafalkan Al Qur'an

2. Mukmin Sejati,

Sebutan lain bagi orang yang bertaqwa adalah mukmin sejati. Seorang mukmin memiliki keimanan yang kuat sehingga dia akan menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan Allah. Dalam surat Al Anfal ayat 2-4 Allah telah mendeskripsikan ciri seorang mukmin. 

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِيمَٰنٗا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ [2] 
ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ يُنفِقُونَ [3] أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ حَقّٗاۚ لَّهُمۡ دَرَجَٰتٌ عِندَ رَبِّهِمۡ وَمَغۡفِرَةٞ وَرِزۡقٞ كَرِيمٞ [4]

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal. (Yaitu) orang-orang yang melaksanakan shalat dan yang menginfakkan sebagaian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia."

a. Gemetar saat mendengar nama Allah disebut
b. Iman semakin kuat saat dibacakan ayat-ayat Al Qur'an
c. Bertawakal kepada Allah
d. Melaksanakan sholat
e. Menginfakkan sebagian rezeki 


3. Ibadurrahman,  


Dalam bahasan Arab Ibadurrahman berasal dari dua kata yaitu ibad dan arrahman. Ibad artinya hamba sedangkan arrahman artinya maha pengasih. Dalam bahasa Ibadurrahman dapat di artikan sebagai hamba-hamba Allah yang pengasih. Allah menjelaskan sifat dan karakteristik Ibaddurrahman dalam surat Al Furqon ayat 63-67

{وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الأرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلامًا (63) وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا (64) وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا (65) إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا (66) وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا (67) }

Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati; dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. Dan orang-orang yang berkata, "Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami. Sesungguhnya azabnya itu adalah kehinaan yang kekal.” Sesungguhnya Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir; dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.

Ciri ibaddurrahman dalam surat tersebut adalah :
  1. Rendah hati
  2. Tidak melayani orang bodoh
  3. Menghabiskan malam untuk melakukan sholat
  4. Senantiasa memohon kepada Alah agar dijauhkan dari siksa api neraka
  5. Tidak berlebihan dalam membelanjakan harta
  6. Tidak kikir

Disarikan dari Kajian Ramadan (Ustadz Harun Ar-Rasyid)

Read More

Ternyata Sedekah Tidak Harus Dengan Uang!


 
Allah telah menjanjikan pahala berlipat ganda bagi sesiapa yang melakukan sedekah. Memberikan sesuatu kepada orang lain dengan ikhlas dan mengharap ridha Allah, bukan karena lainnya. Namun, kadang kita terkendala dengan kepemilikan benda yang dimiliki. Sebagian dari kita masih memahami sedekah dengan memberikan harta kepada sesama. 

Ternyata, nabi Muhammad SAW telah memberikan penjelasan bahwa sedekah tidak hanya dengan uang atau benda lainnya. Apa saja itu? Yuk, kita simak hadis berikut!

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam :‘Setiap anggota badan manusia diwajibkan bershadaqah setiap hari selama matahari masih terbit. Kamu mendamaikan antara dua orang (yang berselisih) adalah shadaqah, kamu menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah shadaqah, berkata yang baik itung berselisih) adalah shadaqah, kamu menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah shadaqah, berkata yang baik itu adalah shadaqah, setiap langkah berjalan untuk shalat adalah shadaqah, dan menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah ”. [Bukhari no. 2989, Muslim no. 1009]  

Dari hadis di atas, jelas banget tuh yang namanya sedekah bukan hanya dengan uang atau harta lainnya. Mari kita kulik satu per satu.

1. Sholat Dhuha
Setiap ruas tulang wajib dikeluarkan sedekah, caranya dengan sholat dhuha dua rakaat. 

2. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih
Ishlah adalah sebutan lain dari mendamaikan dua orang yang sedang berselisih. Kita diwajibkan untuk meluruskan perselisihan yang terjadi dengan cara yang baik dan adil. Salah satu metode terbaik adalah dengan melakuka musyawarah.

3. Membantu orang lain menaiki kendaraan
Dalam konteks zaman dahulu, bangsa Arab berkendara menggunakan onta. Tinggi onta melebihi tinggi manusia, sehingga untuk dapat menaikinya membutuhkan trik dan cara. Maka, nabi memasukkan orang yang membantu saudaranya mengendarai kendaraan menjadi salah satu sedekah. Dalam konteks kekinian kita bisa membantu seseorang dengan membukakan pintu mobil, menaiki bis, dan lain sebagainya.

4. Mengangkatkan barang ke kendaraan 
Terkadang kita melihat ada orang yang kerepotan menaikkan barang ke atas kendaraannya. Misal, teman yang akan menaikkan barang ke atas sepeda motor. Kita bisa membantunya.

5. Berkata baik
Banyak sekali perselisihan dan keributan yang terjadi karena perkataan yang tidak baik. Perkataan disini tidak hanya secara lisan tetapi juga tulisan. Di era serba digital kita harus bijak dalam mengeluarkan kata. Memastikan bahwa apa yang keluar dari mulut kita adalah hal baik dan dapat melahirkan kebaikan pula.

6. Langkah menuju ke masjid
Bagi seorang laki-laki lebih utama melakukan sholat jamaah di masjid. Allah bahkan menggolongkan pemuda yang terpaut dengan masjid sebagai salah satu golongan yang dijamin masuk surga. Setiap langkah menuju ke masjid dihitung oleh Allah sebagai sedekah

7. Menyingkirkan duri di jalan 
Dalam hal ini tidak kontesktual hanya duri ya, melainkan apapun yang menghalangi jalan. Misal paku, kaca, pohon, dan lain sebagainya.

Kalau kita amati ketujuh sedekah tersebut sebagian merupakan muamalah, hal yang berhubungan antara kita dengan manusia lainnya. Jika semua orang dengan penuh kesadaran menjalankan hal tersebut di atas bukannya tidak mungkin persatuan umat akan terjadi. Tidak ada saling hujat antara satu dengan lainnya. Selalu ada kedamaian di antara perselisihan. Dan yang pasti, sedekah tidak harus menunggu kita memiliki something.

Read More

Kunci Sukses Dalam Al Insan

Al Qur'an merupakan pedoman hidup bagi manusia. Di dalamnya terdapat banyak petunjuk dalam menjalani kehidupan. Hanya saja kembali kepada manusianya mau mengambilnya atau tidak.


Salah satu surat yang dapat diambil pelajaran bagi kita adalah Al Insan. Surat ini terdiri dari 31 ayat, yang secara umum menjelaskan bagaimana balasan terhadap orang yang berbuat baik, gambaran balasan saat ada di surga, kunci sukses kehidupan bagi manusia. Pada tulisan ini fokus pada kunci sukses hidup manusia dalam surat Al Insan

1. Sabar dalam menjalani ketetapan Tuhan
Manusia diminta untuk bersabar atas takdir dan ketetapan yang telah diberikan Allah kepadanya. Bagaimanapun kondisi yang Allah berikan kita harus senantiasa bersabar menghadapinya

2. Berdzikir
Berdzikir merupakan sebuah aktivitas mengingat Allah, baik dalam keadaan duduk, berdiri, atau berbaring. Baik diwaktu pagi maupun petang. Beberapa penelitian menyebutkan berdzikir dapat membantu manusia untuk lebih tenang dalam menjalani hidupnya

3. Tahajud dan bertasbih sepanjang malam
Banyak sekali ayat yang membahas mengenai keutamaan sholat malam. Waktu yang ping mustajab adalah di sepertiga malam. Dilanjutkan dengan tasbih tiada henti. Ketenangan dalam menjalani hidup akam didapatkan saat kita rajin melakukan hal ini

4. Tidak hubbudunya
Tidak terlalu mencintai dunia dan mengabaikan kampung akhirat. Hidup di dunia ini hanya sementara, ada keabadian lain untuk manusia. Kampung akhirat adalah rumah tempat kita yang abadi. 

Simpel banget ya rasanya, 4 kunci sukses dari Al Insan tapi sulit sekali untuk dilakukan. Maka tidak ada salahnya jika kita meminta kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk memilih jalan yang baik


Read More

Di Surga Kamu Akan Berumur 33 Tahun?

Membersamai para pelajar untuk bertumbuh menjadi manusia yang lebih baik adalah tantangan tersendiri. Apalagi adanya gap usia yang cukup puanjang. Nggak tua-tua amat sih, tapi secara arus informasi antara kita udah beda. Kalau aku yang masuk ke dalam kategori milenial masih agak ada suka baca buku atau baca artikel. Nah, berhadapan dengan generasi Z mereka udah jarang baca artikel apalagi buku. Pengetahuan baru sering didapat dari IG atau tiktok. Jadi, misal ditanya tau darimana, kak? Jawabnya dari tiktok. Ya, inilah realita yang mungkin juga akan memaksa aku belajar tiktok. Yaaampun...

Pernah tu, sekali waktu ada anak yang saya dampingi bertanya tentang bagaimana gambaran saat kita di surga. Dikirimlah sama dia sebuah video tiktok berdurasi 13 detik yang suda di download. Dalam video itu dituliskan 15 poin lebih lengkapnya dapat disimak pada gambar berikut. 
nah, yang ditanyakan sama tu anak, sebut saja namanya Dita adalah poin nomer 2. Mengapa harus berusia 33 tahun? Apakah artinya jika dia orang tua yang meninggal atau bayi meninggal akan jadi usia segitu?

Gelagapan nggak? Yaiyalaah.... biasanya aku akan jujur kepada mereka kalau memang tidak tahu dan akan menanyakan kepada teman. Alhamdulillah, punya teman yang sampai hari ini aku percaya kafaah keislamannya. Referensinya cukup banyak dia. Daaan taraaam, dia tau jawabannya.

Dari Mu'adz Bin Jabal RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Penduduk surga akan masuk surga dalam keadaan jurdan, murdan, bercelak, di usia 30 atau 33 tahun. (HR. Ahmad 7933, Turmudzi 2545, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushanaf 34006 dan dinilai hasan oleh Syuaib al-Arnauth)." 

Itu nemu di www.konsultasisyariah.com padahal mah, kalau mereka mau bisa aja ya langsung searching ke google. Tapi, mungkin ini cara Allah agar aku jadi tau bagaimana menyampaikan kebaikan yang tepat kepada mereka (media tiktok) dan mendapatkan ilmu pengetahuan baru. 

Lebih lanjut, Ibnul Qayyim Al Jauzi menyampaikan bahwa pada usia 30-33 tahun merupakan keadaan paling sempurna. Pada usia tersebut manusia akan memiliki kekuatan paling bagus dan segala organ kenikmatan berkembang. Lagi wow-wow nya gitulah.

Terus bakala nambah ga sih usia saat di surga itu? Belum ada literatur yang menjelaskan dengan pasti. Namun dalam salah satu hadist Rasulullah hanya disebutkan akan dalam usia muda.
Wallaualam bishawab..
Read More

JANGAN BERLEBIHAN DALAM BERAMAL

Seperti itu mungkin ya, judul yang pas. Sewaktu perjalanan ke Kabupaten My Djo nyetel pengajiannya ustadz Salim A Fillah. Sudah kebiasaan sih sebenernya kalau kita jalan doi sengaja nyetel apa gitu. Biar bisa sambil belajar bareng, kadang juga buat ngingetin ke aku yang selalu salah wkwkwkwk. Nah, pas waktu itu ada part cerita tentang Abdullah Bin Amr Bin Ash (kok apal banget sih? Iya, semalam gugling nama panjangnya, soale gw udah lupa). Abdullah Bin Amr adalah sosok sahabat yang cerdas dan dikagumi karena luasnya ilmu pengetahuannya.


Disutu ust Salim cerita bagaiman Abdullah sangat rajin beribadah. Saking rajinnya sampai dia puasa tanpa makan, sholat tanpa tidur. Ketaatan Abdullah ini bikin ayahnya baper dan langsung cus lapor ke Rasulullah. Amr bin Ash merasa anaknya ini sudah tidak peduli lagi dengan ayahnya dna keluarganya karena keasyikan beridabah. Dipanggillah Abdullah Bin Amr untuk menghadap Rasulullah.


Rasulullah bertanya,

"Kabarnya engkau selalu puasa di siang hari dan tak bernah berbuka, shholat di malam hari dan tak pernah tidu, sepanjang hari selalu membaca Al Qur'an? Cukuplah puasa tiga hari setiap bulan"

"text-align: justify; "> "Saya sanggup lebih banyak dari itu", jawab Abdullah


"Kalau begitu cukup dua hari dalam seminggu"


"Saya sanggup lebih banyak lagi"


"Baiklah, jika demikian lakukan puasa yang paling utama, puasanya Nabi Daud AS, puasa sehari lalu berbuka sehari"


Kemudian Nabi bersabda kembali, "Khatamkanlah Al Qur'an sebulan sekali"


"Saya bisa lebih dari itu, Ya Rasulallah"


"Kalau begitu khatamkan dalam 10 hari"


"Saya bisa lebih dari itu'


"Baiklah, khatamkan Al Qur'an setiap 3 hari sekali"


Akan tetapi ketika Abdullah mulai menua, dia menyesal dengan ritme ibadah yang dilakukan ketika masih muda. Saat energi sudah mulai meredup diapun tertatih melakukan ibadah-ibadah yang biasanya dia lakukan. Dia sangat kesulitan untuk puasa Daud dan khatam Al Qur'an dalam tiga hari. Padahal, Allah menyukai amal yang istimrar dilakukan.


Yap, dari kisah Abdullah ini kita bisa mengambil sebuah pelajaran berharga bahwa ada hak keluarga yang harus ditunaikan dalam aktivitas ibadah kita. Menjaga hubungan dengan Allah dan keluarga secara beimbang.


sejurus dengan cerita ini, aku teringat penggalan kisah Salman Al Farisi yang mendapat curhatan dari seorang wanita mengenai kebiasaan suaminya. Suaminya juga beribadahnya kebangetan. Sebelas dua belas sama Abdullah Bin Amr. Pola ibadah yang dilakukan ini membuat sang istri merasa tidak diperhatikan. Dan Akhirnya Abu Darda pun mendapat nasihat serupa dengan Abdullah dari Rasulullah. Jangan berlebihan dalam beribadah, kerana ada hak keluarga yang harus ditunaikan.


Tawazun bin seimbang, Gaesss

Read More

Banyak Dilihat

Pengikut

Pengunjung

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

inspirasi tania. Diberdayakan oleh Blogger.