Dimana Posisi Kita?

Terkadang, manusia butuh mengetahui dimana sebenarnya posisinya dihadapan manusia lainnya. Bagaimana orang sekitar memandang dirinya dan apa yang dipikirkan ketika nama kita disebut. Ini bukan dalam rangka insecure atau OT, tetapi lebih sebagai kontrol awal tolok ukur pertama bagaiaman seharusnya bersihkan saat berada dalam lingkungan mereka.

Seringnya, kita salah menilai diri kita saat berada pada suatu tempat. Sudah PD kita adalah seseorang yang berharga, eh nyatanya dalam lingkup itu kita bukan apa-apa. Seluruh niat dan pikiran yang sudah di set pada mulanya tidak begitu pada akhirnya.

Kita berfikir bahwa kita adalah orang penting, tapi ternyata kita hanya dibutuhkan sebagai pelengkap etalase saja. Bukan diminta keberadaannya karena dibutuhkan. 

Peringatan beruntun ini perlu disyukuri, karena tanda bahwa Allah sedang menyayangi kita. Menunjukkan segala lemah agar terhindar dari sombong dan riya'. Mengingat kembali betapa lemahnya manusia. 

Hanya karena ingat terhadap hal menyakitkan di masa lalu, langsung menarik kemungkinan di masa depan. Hey, tapi ini kita sedang bermain hipotesa. Kisah hidup manusia siapa yang tau,bukan? 

Karena sampel terhadap suatu keadaan berbicara berbeda dengan harapan. Maka, wajar saja kan jika kemudian dia berfikir betapa tak bermanfaatnya hidupnya.

Allah,...
Read More

Masih Pada Batas Mampuku

Pernah nggak sih, kalian merasa buntu dan sudah tidak ada jalan keluar lagi? Berada pada masa seolah Allah mendekat ke telinga lalu berbisik, ayok buktikan imanmu pada-Ku. Seberapa besar kita percaya dengan kuasa Allah. Sampai titik mana kamu akan berhenti dan merasa putus asa. Ditanyakan lagi dimana keyakinan yang kamu punya. Hey, bukantah Dia tidak akan menguji di luar batasmu?


Cobalah berfikir sederhana. Gunakan segala potensi yang dipunya. Pasti Allah telah selipkan jalan melalui kemampuan yang kamu miliki. Jalan itu ada pada kekuatanmu. Cobalah sadari itu. 

Tidak pernah ada jalan buntu, semua pasti ada jalan keluar. Semua sudah disiapkan. Apakah hati terdalammu mau menerimanya? Sesat pikir yang mengganggu akan segera menemukan jalan kebenarannya. Luruskan orientasi. Cobalah berpijak pada nilai yang kamu miliki. 

Jalan ini masih panjang. Kamu mungkin belum pernah serius berjuang. Selama ini hanya bermain tanpa pembuktian. Hey, Allah telah menyapamu dengan keras, masihkah kau merasa cepat lelah?

Benarkah kamu telah berjuang? Memperjuangkan kehidupan ini. Benarkah....dan benarkah? Seluruh gejolak hati bertemu lalu beradu menjadi satu. Aku merasa sendirian tak berkawan. Aku merasa tak menemukan jalan. Tuhan... terlalu tebalkah dinding dosaku hingga mataku tang sanggup melihat cahaya petunjuk Mu. Jalan terbaik yang masih Engkau simpan.


Rabb, ini masih batasku, berikan aku kemampuan melihat tanda dan petunjuk darimu. Hanya kuasaMu aku bisa berjalan setegak itu. Rabb...tolong aku. Dalam sudut tak seberapaku ku ungkap ingin panjangku. Ah, malu rasanya. Memang pantas aku mendapat seperti itu...


Ini masih pada batasku...ijinkan aku, sekali ini saja serius memenuhi hak-hak impianku. Tujukilah jalanMu
Read More

Banyak Dilihat

Pengikut

Pengunjung

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

inspirasi tania. Diberdayakan oleh Blogger.