Review Buku Rahasia Nabi Khidir



 Penulis : Ibnu Hajar Al Asqalani

Penerbit : Turos Pustaka

Tahun terbit : 2019

Jumlah Halaman : 204


Dalam mencari buku islam pada masa sekarang ini kita harus cukup hati-hati dan telilit. Apakah penulis merupakan seoarang Ahlus Sunnah atau bukan. Saat membeli buku ini sempat ragu sebenarnya, tetapi ketika melihat penulisnya juga merupakan pengarang kitab Bulughul Marom yakin dengan kevalidan buku ini. Bagi orang semacam saya yang masih minim info mengenai ulama yang bisa diikuti perlu sekali ada penjelasan siapakah dia. Ibnu Hajar Al Asqalani juga merupakan seorang ahli hadis. Tidak mengherankan apabila dalam buku ini beliau menampilkan sanad dari hadis yang dikutip dengan sangat rinci.

Bagaimana isi buku ini?

Awalnya saya membaca buku ini agak tercengang, ternyata ada sebagian orang yang mempercayai bahwa nabi Khidir masih hidup sampai sekarang. Beliau selalu menunaikan ibadah haji satu tahun sekali bersama nabi Ilyas dan meminum air zam-zam agar tidak merasa kehausan selama satu tahun. Info yang selama ini familiar dengan kita hanya kisah Nabi Khidir bertemu dengan Nabi Musa. Secara keturunan dan kisahnya memang jarang dibahas. 

Disinilah Ibnu Hajar dengan metode ilmiahnya menjelaskan dengan sangat terperinci dan hati-hati. Beliau menelaah berbagai macam sumber mulai dari pendapat dan cerita dalam naskah, mencari hadist sampai dengan merujuk sumber aslinya. dengan ketelitian dan keluasan ilmu beliau pula disampaikan biografi singkat nama yang muncul dalam sanad sehingga kita akan mengetahui derajat orang dalam rangkaian sanad tersebut. Apakah mereka orang yang dapat dipercaya, lalai, atau tidak dapat dipercayai.

Saat membaca buku ini ada baiknya selalu melihat catatan kaki. Agar kita dapat memahami mana saja hadist yang dapat dipercaya dan tidak. Karena dalam buku ini Ibnu Hajar juga menuliskan hadis yang perawinya diragukan. Meskipun demikian di akhir Bab dan buku ini Ibnu Hajar menegaskan mengenai berita yang simpang siur mengenai nabi Khidir. Terutama penegasan mengenai sudah wafatnya nabi Khidir.

Struktur Tulisan

Secara garis besar buku ini menjelaskan tiga hal yaitu silsilah nabi Khidir, penjelasan mengenai posisi beliau sebagai Nabi atau wali Allah, dan kabar seputar masih hidupnya nabi Khidir. Pertama, mengenai silsilah ini setidaknya terdapat sepuluh pendapat. Dari kesepuluh itu pendapat yang dapat dipercaya adalah pendapat dai Ibnu Jarir ath Thabari, beliau menyatakan bahwa Nabi Khidir adalah anak dari salah seorang yang beroman kepada nabi Ibrahin dan ikut berhijrah dari Babilonia. Ada pula yang menyatakan Nabi Khidir merupakan anak dari seorang ayah berkebangsaan Persia dan iu seorang Romawi. Selain pendapat tersebut jika dilihat dari keshahihan riwayat, pendapat dari Wahb bin Munabih juga dapat dipercaya. Beliau menyampaikan jika garis keturunan nabi Khidir adalaha Balya bin Mulkan bin Qali' Bin Syalikh bin 'Abir bin Arfakhyadz bin Sam bin Nuh. Adapun sumber yang menyebutkan nabi Khidir merupakan putra nabi Adam, Keturunan Harun, dan keturunan Fir'aun sangat lemah.

Kedua, Apakah Nabi Khidir seorang Wali atau Nabi? Dalam buku ini disampaikan bahwa mayoritas Ulama menyepakati bahwa Khidir adalah seorang nabi dan ilmunya merupakan pengetahuan tentang perkara-perkara batiniah yang diwahyukan kepadanya. Dia mengajarkan hikmah kepada Nabi Musa dengan hal yang tampak. Ibnu 'Abbas dan Wahb bin Munabbih juga menegaskan bahwa Khidir adalah seorang Nabi dan bukan Rasul.

Ketiga, apakah Nabi Khidir masih hidup? Pada Bab ke lima sampai dengan bab terakhir benar-benar dibahas mengenai masalah ini. Penulis menyajikan berbagai macam pendapat dan riwayat keliru mengenai argumen bahwa nabi Khidir sampai sekarang masih hidup. Bahkan di pembukaan bab ke lima disampaikan riwayat dari Daruquthni dengan mata rantai perawi tidak bisa diterima kebenarannya. Riwayat yang menyebutkan bahwa ajal kematian Nabi Khidir ditangguhkan sampai dia bisa mendustakan Dajjal saat kemunculannya nanti adalah palsu. Jika ada manusia yang paling mulia dan diberikan kekekalan kehidupan pastilah orang tersebut adalah Nabi Muhammad. Sebagai argumen yang mematahkan bahwa Nabi Khidir masih hidup adalah, apabila memang Khidir masih hidup mengapa tidak menjumpai Rasulullah dan membantunya dalam peperangan melawan kafir? Meskipun ada riwayat yang menyampaikan bahwa Khidir pernah menemui Rasulullah tetapi riwayat tersebut palsu. 

Dapat diambil kesimpulan bahwa Nabi Khidir adalah seorang Nabi dan beliau sudah wafat. Sedikit tips saat nanti membaca buku ini. Pastikan membaca catatan kaki dengan baik agar dapat mengetahui mana riwayat yang dapat dipercaya dan tidak. Selamat membaca mantemaaan.

Read More

Banyak Dilihat

Pengikut

Pengunjung

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

inspirasi tania. Diberdayakan oleh Blogger.