Bukan hanya orang dewasa yang terkena dampak. Para pelajar dan mahasiswa juga mengalami banyak tekanan saat pandemi. Sejak pertama kali sekolah beralih ke sistem daring pemerintah mengatakan, selama 2 minggu pembelajaran akan dilakukan dari rumah. Nyatanya, sudah hampir dua tahun pembelajaran dilakukan secara daring. Berdasarkan survey yang dilakukan kepada beberapa pelajar, mereka menyatakan merasa tertekan dengan notif tugas. Belum lagi masalah sinyal yang tidak dapat dikondisikan. Rasa bosan sudah menghinggapi para pelajar kita. Mereka sudah sangat ingin melakukan pembelajaran tatap muka. Pernah sekali saat ada acara, ada seorang pelajar yang mengaku mengalami insomnia dan selalu menangis setiap malam. Hal ini terjadi karena dia merasa tidak dapat memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru dan tiba-tiba mendengar akan ada ujian sekolah.
Banyak orang yang membutuhkan tempat untuk bicara. Lalu mereka bangkit dari keterpurukannya. Banyak pemuda sebagai pengampu estafet masa depan bangsa yang harus diselamatkan. Sudah saatnya ada sekelompok orang memberikan mereka kesadaran untuk membangkitkan self motivation. Terlalu lama mereka seperti digantung oleh kenyataan pandemi tak segera berakhir. Banyak masa yang sayang untuk dilewatkan. Mereka harus tumbuh menjadi pribadi dan pemimpin di masanya.
Bukan hanya pemimpin bagi masyarakat, minimal mereka dapat memimpin diri mereka sendiri. Maka, pembuatan program Temen Tumbuh berangkat dari sebuah kesadaran untuk menyelamatkan genarasi. Kita semua pasti ingin melihat nyala semangat dan terangnya harapan dari mata para pemuda. Mereka bangkit dari keterpurukan, mulai dengan perlahan mengenali dirinya lalu berhasil memimpin diri mereka. Terdorong untuk keluar dari zona nyaman. Mulai bergegas memperluas zona nyaman. Menuju zona pertumbuhan. Tumbuh menjadi pribadi yang matang.
Bukan mentor yang mereka butuhkan, mereka butuh teman. Teman untuk bertumbuh. Menjadi sahabat bagi mereka, menyediakan telinga untuk mereka. Membasuh berbagai macam luka, mencari jalan untuk menjadi pribadi yang lebih mempesona.
Duhai Allah, saksikanlah niat suci kami untuk membersamai mereka memperbaiki diri. Ijinkanlah kami menjadi temen tumbuh bagi mereka. Bismillah, kebahagiaan kami adalah saat mereka menjadi sosok yang baik dan luar biasa sesua dengan bakat dan kemampuannya.
Eh, btw apaan sih temen tumbuh? wkwkwk jadi lupa kan. Udah doa-doa nyampain harapan. Jadi temen tumbuh itu semacam program yang lagi coba kami inisiasi untuk melakukan pendekatan kepada pelajar dengan berbasis bakat. Pertama yang akan kita lakukan adalah mengajak mereka meninggalkan dua zona, yaitu zona nyaman dan zona ketakutan. Why? Karena memang dua zona ini yang akan menghalangi seseorang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Terlalu merasa nyaman dengan capaian sehingga kehidupan menjadi stagnan. Seolah tidak ada yang ingin dikejar dan semua hal yang dilakukan hanya berakhir sebagai rutinitas belaka. Ketika sudah ada keinginan untuk meninggalkan zona nyaman bertemulah dia dengan zona ketakutan. Tidak berani mengambil resiko terhadap pilihan. Kalau mental ya kembali mager lagi, kalau berani melewati zona ketakutan artinya dia sudah siap untuk belajar.
Zona belajar yang pertama tentu belajar mengenali diri sendiri. Mencoba mengetahui potensi kekuatan dan juga keterbatasan yang dimiliki. Mengenali dengan baik sisi mana yang harus dikembangkan. Tujuan apa yang bisa diraih dan kebermanfaatan apa yang dapat diberikan. Dia akan masuk kepada zona pertumbuhan, dimana dia tidak pernah berhenti belajar dan terus berkarya menebar manfaat kepada semesta.
Begitulah kira-kira temen tumbuh yang akan kami gagas.
Programnya keren, semoga programmnya dapat terlaksana dengan lancar.
BalasHapusaamiin....
Hapuskupikir tadi tementumbuh ini untuk kesehatan mental hehehe...setelah dibaca baru tau ternyata untuk pelajar. Semoga programnya berjalan lancar dan berimpact besar ya kak
BalasHapusmau ikutan join yaa..mbak? hehehhe
Hapusiya kak, ini memang untuk kesehatan mental jugaak, kesehatan mental pelajar tapinya hihi
HapusBoleh ikutan kok, tapi ajakin muridnya sekalian yaaak hehe
HapusGimana kelanjutan program teman tumbuh ini kak? Penasaran sih aku.. Apa buat seluruh pelajar atau hanya untuk wilayah tertentu saja?
BalasHapusYang batch 1 masih masuk fase Zona Belajar. Baru akan di ajakin tes bakat dan juga coaching. Kalau sudah talents mapping, lanjut life mapping, kalau masih pada kuat kita ajakin social mapping wkwwk. Kemarin sih dari berbagai wilayah, Kak... ada dari Jambi, Bengkulu, dan beberapa kota di Jawa Tengah. Kalau yang batch 2 belum kita rundingkan lagi hihi
Hapuskami menghadapi santri kelas 7 yang haampir 2 tahun sekolah online aja emoi tingkaat dewa, karena ternyata kurang nyaambung dengan pelajaran yang disampaikan oleh ustadz-ustadzahnya, mungkin karena kelamaan libur, walaupun tetep sekolah online dan mungkin kurang maksimal dalam pendampingan.
BalasHapusternyata beban luar biasa juga untuk pelajar sendiri,,... subhanallaah.. semangat kaak...
Semangaaat! Semoga pandemi segera berlalu
HapusWah, program yang keren Kak 🤩
BalasHapusSemoga lancar dan sukses ya. Semoga generasi muda sekarang juga bisa bertumbuh dengan baik. Aamiin
aamiin.... kenceng banget ini aamiin nya
HapusMantap, Kak..
BalasHapusSemoga diberi kemudahan untuk mewujudkannya,, Allohumma aamiin..
salam kenal yaa,dari Niah :)
Aamiin.... salam kenal juga, kakak :)
Hapuskeren kak.....
BalasHapussemoga program-programnya akan terus tumbuh terus.:)
Aamiin...
HapusSemoga program-programnya lancar dan sukses ya kak dan nanti bagikan kembali prosesnya ya kak
BalasHapusSalam kenal ya kak secara blog hehehe
siaaap..
HapusBetul banget mba, saya lihat sendiri gimana pembelajaran daring buat siswa tertekan, untuk program teman tumbuhnya sukses selalu ya mba!!
BalasHapusBegitulah...belum lagi ortu dari anak yg masih kelas 1 SD. Antara biar anaknya pinter sama yg penting tu anak cepet selesai ngerjain tugas. Aamiin
HapusProgram yang sangat keren. Semoga dilancarkan, Kak
BalasHapusAamiin...
Hapus