Perkenalkan, Aku Titania AZ Zahra

Demi sebuah kelompok bertumbuh dengan inisial Arunala maka lahirlah tulisan ini. Perkenalkan, saya Titania Aze Zahra, sebuah nama pena dari Reni Asriningrum. Wuih jauh banget ya dari nama asli. Nama ini tersematkan saat semangat menjadi seorang penulis sedang membara. Sekarang tidak terlalu ambis banget untuk punya buku solo, sih. Tapi niatan untuk rajin menulis masih ada.


Eh, kok jadi belum perkenalan malah curhat. Saya lahir tanggal 10 Agustus tahunnya sama dengan tahun lahir mbak Ika junior wkwkwk. Di antara eksekutif daya muda saya paling muda meski beberapa bulan. 

Alamat tempat tinggal ada di Kwarakan, Kaloran, Temanggung tapi alamat KTP ada di Traji, Parakan. Sudah menikah sejak tahun berapa ya, kok lupa 😂 tanggalnya 15 April. 2017 lahir anak pertama, dan masih bertahan sebagai anak satu-satunya. 

Pernah bekerja di SDIT Cahaya Insani Parakan sebagai guru terbang yang mengajar TIK (padahal ga bisa Corel wkwk). Lalu pernah mengajar satu Minggu di SMK Jendral Bambang Sugeng Kranggan. Lalu dua tahun bekerja sebagai supporting staff Bappeda Temanggung. Terakhir sebelum melahirkan mengajar di SMPIT Cahaya Insani, sebagai guru IPA selama 3 bulan saja. Kalau sekarang masih freelance di HD FAT. 

Meski dari segi pekerjaan bergonta ganti, tapi sejak pulang ke Temanggung (2014) masih setia membersamai pelajar untuk menemukan jati dirinya. Mengapa sesetia ini? Ada sebuah kepercayaan bahwa masa depan Indonesia tergantung dari bagaimana kondisi pelajar di masa kini. Masih selalu berharap ada pelajar yang dia sudah selesai dengan dirinya pada usia 14 tahun. Bayangannya pasti indah banget kan, kalau banyak pelajar di usia tersebut sudah memiliki planning karir. Di usia tersebut mereka sudah bisa menentukan akan memberikan kontribusi apa bagi negara Indonesia.

Hingga saat ini masih berharap daya muda Indonesia menjadi perantara lahirnya pelajar yang di usia maksimal 14 tahun selesai dengan dirinya.

Pendidikan terakhir yang memiliki ijazah adalah S1 Pendidikan Fisika. Jangan tanya soal fisika, udah lupa soalnya hihi. Kini sedang mempelajari tentang human development dan digital marketing. Dia hal yang berbeda banget sih, tapi memang itu hal yang sudah lama ditekuni.

Secara karakter bawaan sebenarnya adalah orang yang menyukai keteraturan dan kesesuaian. Tidak mudah percaya kepada orang kecuali, integritas nya sudah terbukti. Menyukai data dan fakta, tidak suka dengan spekulasi rasa. 

Saat intensitas mood sedang turun yang dilakukan adalah membaca. Biasanya akan membaca seharian kemudian menulis. Kalau lagi mode sholihah, itu macam alarm buat nangis-nangis pas sholat malam. 

Saat melakukan kesalahan lebih suka ditegur dengan langsung, tidak perlu membicarakan di belakang. Kalau ingin memberikan nasihat dapat melalui kisah. Hal yang paling tidak disukai jika semua tidak sesuai time line atau janji yang telah di ucapkan.

Aku selalu percaya segala kebaikan akan menemukan jalannya. 
Read More

Saat Engkau Jatuh Cinta

Sepertinya, setiap orang memiliki titik kritis dari kisah percintaannya. Biasanya terjadi pada 20an akan banyak sekali godaan mengenai rasa. Mau dibilang anak-anak, sebenarnya usia itu sudah dewasa, hanya saja terkadang belum berada pada titik setimbangnya. Masih mudah goyah kesana dan kemari. Apalagi bagi mereka yang belum selesai tentang jati diri. 

Rasa cinta yang merupakan anugrah Sang Maha Kuasa membuat beberapa manusia menjadi tidak berdaya. Bahkan menyebabkan dia berada pada titik nadzir terendah. Anugrah Allah itu berubah menjadi sebuah siksa, dikeluarkan merasa berdosa disimpan menjadi bait harapan dan doa. Namun, tak sedikit pula yang akhirnya tenggelam dalam rasa putus asa. Memandang dunia terlalu kejam dan tidak terima dengan anugrah Tuhan-Nya. 

Kita tentu percaya tak ada ciptaan yang sia-sia, termasuk pula dengan rasa cinta. Dia pasti hadir ingin memberikan kita makna. Mengajari kita bagian-bagian lain dari kepingan sisi kehidupan. Apakah kita akan semakin mendekat atau menjauh. Akan semakin banyak berbuat atau terluruh. 

Cinta itu ibarat sebuah bahan makanan, semua akan tergantung pada cara pengolahan. Barangsiapa mengolahnya dengan dibantu bumbu sari setan makan akan membawa kepada kemaksiatan. Akan semakin menjauhkan dari pencipta cinta. Barangsiapa mengolahnya dengan bumbu Rabbani maka cinta itu aka semakin menumbuhkan, semakin menambah kedekatan kepada Pencipta. 

Semua bergantung pada kita, bagaimana akan mengolah rasa. Membuat kita semakin tumbuh dan bersinar atau membuat kita terpuruk dan semakin dalam lorong menyedihkan. 

Hay, kalian yang sedang sampai pada titik nadzir! Tetaplah logis dan gunakan logika, tetaplah yakin akan segala kuasa. Apa yang telah dituliskan untuk kita tidak akan pernah menjadi milik lainnya. 

Perbanyaklah dzikir agar ingatan tentangNya lebih banyak daripada tentangnya. Jika sudah seperti ini barulah pantas kamu bilang mencintainya karena Allah. Bukan karena terpedaya nafsu belaka. 

Berjuanglah, mengolah rasa ini. Jika waktunya tiba akan dipertemukan. Namun, tetaplah siapkan ruang pada harapan bahwa semua bisa jadi tidak sesuai keinginan. Allah akan memberikan yang terbaik untukmu. Allah telah menyiapkan belahan jiwa yang paling pas untukmu. Perjalanan rasa ini memang melelahkan tapi ingatlah kisah Ali dan Fatimah yang mencinta dalam diam. 

Jangan terlena dan membiarkan diri masuk ke dalam lubang kemaksiatan. Kisah Romeo and Juliet tak seromantis kelihatannya. Bukantah kau ingin cinta sehidup sesurga? Berarti bukan Kisan Romeo and Juliet yang akan kau pelajari.

Cobalah kau cari bagaimana kisah cinta orang-orang Sholih. Maka, akan kau temukan betapa manusiawinya manusia. 

Saat engkau jatuh cinta, pastikan Allah tetap sebagai tujuan dan Rasulullah sebagai teladan. Selamat merangkai kisah cintamu, semoga anugerah itu menjadi penyambung engkau dengan TuhanMu. 

Read More

Selebrasi 2023



 Hai, 2023!

Tadi malam saat mati lampu aku mencoba untuk membayangkanmu sejenak. Memprediksi bagaimana aku saat berada di tahun 2023. Ya, terlintas dalam kepala bahwa aku akan banyak sekali belajar dan melakukan banyak hal. Tahun ini sepertinya aku akan belajar cara membaca dan menulis dengan benar. Akus adar, selama ini aku tidak benar-benar baik dalam membaca, aku tidak dengan mudah mengingat dan menyerap setiap kata dalam buku yang terbaca. Hanya beberapa ide gagasan dalam  buku tersebut yang benar-benar bisa aku ingat dan aku mengerti. Bukankah seharusnya saat membaca akan banyak informasi baru dalam kepala?


Padahal banyak sekali buku terbeli yang belum terbaca. Kecepatan membeli buku tidak sebanding dengan kecepatan membaca. Belum lagi kecepatan memahami makna. Inilah titik dimana aku merasa otakku seperti siput. Lamban kalu kau memahami sesuatu. Tapi, aku meyakini ini pasti karena jarang aku gunakan. Ibarat seorang bayi yang sedang belajar berjalan, pasti langkahnya perlahan dan harus jatuh berkali-kali baru dia mahir berjalan. Sama tu kayak otak yang jarang digunakan, ototnya masih kaku untuk berfungsi menyerap banyak informasi. Belum lagi, kalau terjatuh dalam kemalasan enggan berdiri. Menikmati jatuh dan tidak mau bangkit lagi. 


Hai,  2023! Dengerin aku ya, ini adalah masa untuk memahirkan otak dalam memahami makna, Tidak boleh berhenti meski rasa malas selalu mengikuti. 


Tahun ini harus benar-benar bisa menjaga diri agar tetap sehat dan bugar. Impianmu untuk berkutat dengan digital semakin dekat. Dan itu membutuhkan ide, gagasan, jauh dari kasur, kecekatan, kecepatan, dan lain sebagainya. Semua membutuhkan proses, dan kamu sudah berproses sejauh ini. Belajar membuat video dengan baik adalah tugasmu saat ini. Memperbaiki tampilan web agar menarik, mencoba iklan dll. Sungguh di kepala sudah mulai menari-nari, keinginan membuat kalender konten untuk beberapa chanel. Bismillah, bukan hanya tentang obsesi diri tapi ini juga menyangkut nilai yang sedang kamu bawa. 


Hai, 2023!

Jangan lupa tetap berapi dalam masalah human development. Ini juga bidang yang sudah lama dipelajari. Meskipun sekarang pemahamanmu terlampau tradisional untuk era modern ini. Banyaklah membaca dan belajar. Apa kamu tidak merasa kekerdilan pemahaman dalam hal ini? Allah telah memberikan ruang bebas untuk berkreasi. Maka, mulailah dan mencobalah untuk melakukan itu. Kita boleh berupaya untuk mengubah paradigma manusia, tapi ingat tetaplah DIA penentu segalanya. Ingat, tumpukan buku paling banyak tentang ini.


Hai, 2023!

Setelah kamu yakin dengan pengukuhan dirimu, untuk mencoba belajar kembali tentang tiga hal di atas, jangan lupa ada amanah paling besar dari Allah. Tabina Evren Karissa. Seorang putri kecil yang dititipkan Allah agar menjadi guru bagimu. Dialah perantara dari Allah untuk membuatku menjadi lebih dewasa. Mencoba hal yang paling aku takuti sebelumnya. Melihatnya seperti melihat aku di masa kecil. Ohh... ya Allah, kenapa sofwarenya aku banget. Kan jadi berasa mengaca, keras kepalanya, cara marah, cara bahagia, cara bicara, bahkan pola fikirnya sama. Hanya rapalan kebaikan yang selalu kuharap untuknya. Aku tau, tak ada dinding pembatas atas doaku untuknya. Setiap kataku adalah doa, dialah anak pertama yang membuatku belajar untuk hati-hati dalam bicara. Meski amarah dan emosi kadang menguasai, sebisa mungkin kutahan untuk berucap kebaikan untuknya. Bin, ijinkan ibuk menjadi ibuk yang baik untukmu. Aku akan belajar perlahan memahamimu. 

Kalau ditanya ingin punya apalagi di tahun ini? Pengen deh punya kamera wkwkwk, inget banget kemarin ada acara, blurr semua hasil jepretan. Padahal angel udah bagus. Gemes rasanya. Bisalah ya, belajar fotografi untuk kesekian kalinya.


Inilah selebrasi setiap awal tahun. banyak kali harapan. Setelahnya adalah tantangan untuk mewujudkan. Bisa?

Kurangi membaca flizzo, kepo sinetron. Pastikan segala hal yang kamu lakukan dengan menggunakan HP adalah kebaikan. Nah, lo!

Ayok ini saatnya banyak belajar. Banyak ayat Al Qur'an yang belum kamu pahami, betapa hadits banyak yang terlupa. Teruslah berbenah mumpung Allah masih memberimu kesempatan usia. 

Perbaiki diri dan semesta maka kau akan tahu dimana kedudukanmu di mata Sang Maha.


Read More

Banyak Dilihat

Pengikut

Pengunjung

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

inspirasi tania. Diberdayakan oleh Blogger.