Tinumpuk Setumbu Alternatif Wisata Alam di Temanggung

Tinumpuk Setumbu. Sumber : https://ahmadarsya.blogspot.com

  

Wisata Temanggung, Halo, Bestie! Gimana kabarnya? Udah bisa move on kan dari masa lalu? Mau ngakajakin kalian jalan-jalan nih, lewat tulisan aja sih tapi. Kali ini kita bakal menuju salah satu Kabupaten di Jawa Tenggah yang terletak di dataran tinggi. Posisinya masuk ke dalam rangkaian dataran tinggi dieng. Wilayah ini dikelilingi oleh banyak gunung dan bukit, yap inilah Temanggung. Keindahan alam Temanggung sangat sayang untuk dilewatkan. Potensi wisata Temanggung didomonasi oleh tema alam. Bisa dibilang daerah ini menjadi surganya para pemburu Sunrise dan Sunset. Banyak sekali sisi di Temanggung yang dapat dijadikan tempat melihat pesona matahari terbit maupun tenggelam. Salah satu tempat yang dapat melihat dua keindahan matahari adalah Tinumpuk Setumbu.

Tinumpuk Setumbu terletak di dusun Lamuk, Desa Kalimanggis, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Lokasinya berada pada ketinggian 500 meter dpl. Awalnya tempat ini merupakan ladang milik warga, namun kemudian disulap menjadi tempat wisata setelah keindahan sunsetnya viral. Ada seorang fotografer yang mengabadikan keindahan di Tinumpuk Setumbu dan akhirnya banyak masyarakat yang mengunjungi tempat tersebut. Bukan hanya dari dalam negeri loh, beberapa turis mancanegara juga ada yang berkunjung ke sini. 

Tempat ini merupakan tanah yang lapang. Di setiap pinggirnya terdapat pagar pembatas. Sudah ada beberapa gazebo, meja dan kursi sehingga kita dapat lebih nyaman melihat keindahan pemandangan sekitar. Banyak sekali gunung yang dapat kalian lihat di Tinumpuk Setumbu, antara lain : gunung Sumbing, Sindoro, Ungaran, Merapi, Merbabu, Andong, Telomoyo, Prau, dan Sikunir. Sudah kebayang kan bagaimana keindahan tempat ini?

Apabila kalian pengen ngeliat sunrise pastikan pukul 05.00 sudah sampai tempat ini. Bagi yang muslim disarankan sudah sholat subuh atau memiliki wudhu karena belum ada fasilitas toilet di atas bukit. Syahdu banget pasti sholat subuh di alam terbuka dengan semilir angin. Matahari akan muncul dari balik gunung Merapi dan Merbabu. Buat tim sunset, pukul 16.45 harus sudah stay di puncak biat nggak ketinggalan. Dengan berlatar belakang gunung Sumbing Sindoro kesempurnaan keindahan akan sangat dirasakan.

Bulan Juni-Agustus merupakan waktu terbaik untuk mengunjungi gardu pandak eksotis ini. Pada bulan-bulan tersebut terjadi musim kemarau. Sehingga, pemandangan gunung akan terlihat jelas. Sudah dapat dipastikan jika pada musim penghujan daerah sekitar Lamuk memilkik kabut tebal sehingga keindangan background gunung tidak dapat dinikmati. 

Untuk sampai ke atas kalian butuh jalan dulu melalui jalan setapak selama 2 menit. Bentar banget kan ya ini. Waktu tempuh yang diperlukan untuk sampai objek wisata Temanggung yang asik ini sekitar 1 jam dari Semarang dan 45 menit jika dari kota Temanggung. Kendaraan yang dapat digunakan adalah kendaraan pribadi. Belum ada kendaraan umum, misal angkot. Bis besar juga pasti akan kesusahan karena jalan yang kurang lebar dan kondisi jalan agak curam.

Tempat ini sangat cocok digunakan sebagai prewedding. Latar belakang gunung dan awan yang berkejaran serta suasana hijau dapat menjadi alternatif bagi kalian. Atau sekadar melepas penat dengan rutinnya aktivitas sehari-hari. Ketenagan dan suasana khas pedesaan dengan dingin yang bikin nagih bakal membuat kalian merasa lebih tenang.

Bagi pengunjung dari arah Semarang tempat ini bisa menjadi satu paket saat mengunjungi candi Gedong Songo. Dari lokasi tersebut kurang lebih 40 menit. Menginap bisa di Bandungan dong ya berarti. Eits, tapi kalian bisa juga kok menginap di Temanggung. Ada beberapa alternatif penginapan antara lain Hotel Indraloka, Kinanti, Candra, dan Ayana. Kesemua penginapan yang disebut berada di tengah kota Temanggung.

Masalah kuliner juga tenang saja. Di kecamatan Kaloran ada warung makan yang terkenal dengan jangan lompongnya. Sebuah sayuran dari batang talas diolah menggunakan bumbu khas, pokokny nagih deh! Pilihan kuliner akan semakin beragam saat memasuki kota Temanggung. Bakso Uleg menjadi salah satu kuliner yang tidak boleh kamu lewati saat kesini.

So, kapan kalian mau main ke Temanggung?

 

Read More

Sahabat Adalah

Sahabat adalah seseorang yang akan selalu ada untukmu. Dia akan mendukung semua hal yang terbaik. Dukungan ini tidak berarti semua keputusan akan didukung. Pertimbangan tentu akan diberikan. Melihat secara objektif dan berharap masukan yang diberikan memberikan dampak terbaik. Dia tidak akan memaksakan pandangan, tetap menghargai keputusan yang di ambil.

Sahabat adalah telinga disaat isi hati da kepala tak mampu lagi membendung segala rasa yang ada. Dia akan mendengar seluruh keluh kesahnya dengan baik. Berkomentar hanya jika dibutuhkan. Dia sangat tau apa kebutuhan, sangat tahu kapan harus berpendapat, kapan harus diam, kapan harus memberi kritikan. 

Dia selalu ada di setiap agenda serumu. Agenda menyenangkan terasa kurang jika dia tidak ada. Bisa jadi ada kesamaan tak jarang juga banyak perbedaan. Itu semua ada untuk saling mendukung dan melengkapi. Meski berbeda, dia tetap akan memberikanmu ruang untuk tumbuh sehingga menjadi best version of you. Ibarat lagu, sahabat akan menemani ulat untuk menjadi kupu-kupu.

Dialah support sistem terbaik setelah keluarga kita. Energi positif pasti akan di pancarkan saat berasamnya. Akan banyak insight dan inspirasi yang akan didapatkan saat bersama sahabat. Kamu, punya sahabat kan? Coba cek di kontakmu, adakah seseorang yang selama 3 tahun terakhir ini selalu berkomunikasi denganmu? Jika ada, maka mungkin itulah sahabatmu.

Carilah jika belum memiliki. Terkadang kita butuh orang lain untuk mengerti. Orang lain yang tulus menerima dan memberi. Sahabat juga mungkin akan lebih banyak memberi arti daripada kekasih pujaan hati. Berbahagialah bagi yang sudah menemukan, sahabat sejati. Bertemu di dunia dan akan tetap bersama sampai surgaNya.
Read More

Kesaksian Jembatan Progo Temanggung

Bau anyir selalu tercium ketika melewati jembatan di desa Madureso, Temanggung. Warna sungai tak lagi jernih, berubah menjadi merah. Ceceran darah di sepanjang jembatan menjadi jawaban penyebab pemandangan mencekam ini sejak Desember 1948 sampai pertengahan tahun 1949. Hampir setiap dua hari sekali terdengar suara tembakan. Suara mengaduh kesakitan karena siksaan. Sumbing dan Sindoro melihat sedih dari kejauhan.

Tidak usah mencari siapa pelaku tindakan keji dan tak manusiawi. Sudah dapat dipastikan tentara kolonial Belanda sedang menumpahkan amarah kepada TNI kala itu. Bagaimana tidak, seorang mayor jenderal telah memerintahkan prajurit TNI untuk menyerang markas Belanda. Angkuhnya mereka, masih tetap bersikeras berada di tanah merdeka. Penjaga ibu Pertiwi tidak akan tinggal diam, mereka pasti berjuang mempertahankan kemerdekaan.

Dengan beringas para penjajah masuk ke kampung-kampung, gang-gang sempit, pasar, lalu menangkap siapapun yang dianggap sebagai anggota TNI tanpa konfirmasi dan pembuktian. Semua dilakukan dengan membabi buta. Penduduk sipil dijadikan tawanan dan mendapat perlakuan sangat kejam. Di akhir penyiksaan mereka akan dibawa ke jembatan lalu mata ditutup kain hitam. Upacara penyiksaan dilanjutkan. Mereka meregang nyawa ditimpa timah panas atau ditebas kepala dengan pedang. Dibuang ke sungai lalu hanyut mengikuti derasnya air sungai.

Bukan hanya satu dua hari dilakukan, semua dilakukan selama berbulan-bulan. Bukan hanya puluhan atau ratusan korban, tetapi ribuan. Monumen bercat abu-abu memberikan angka 1.200 pejuang telah gugur. Tapi, angka itu bisa jadi lebih. Karena banyak yang diambil dan belum tercatat.

Aku ta’ ketjewa, aku rela...Mati untuk tjita-tjita sutji nan mulja: Indonesia merdeka, adil,makmur dan bahagia.

Temanggung, 22/12-48-10/8-49

Begitulah tulisan Mayor Jenderal Bambang Soegeng yang tertulis di monumen bambu runcing dekat jembatan. Seseorang yang telah mengobarkan semangat pejuang di Temanggung menumpas penjajah.

Nama para korban mungkin tidak tercatat, jasadnya mungkin telah menyatu di dasar sungai Progo. Tetapi, jasa mereka telah tertulis rapi dengan tinta emas dalam sanubari. 


Read More

Konselor Sebaya

Ada sebuah kaidah dalam penyembuhan penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri atau virus. Kurang lebih bunyinya, obat paling manjur adalah obat yang berasal dari penyebab sakit itu sendiri. Kaidah ini juga berlaku dalam menyelesaikan masalah remaja. Ya, merekalah yang paling mengetahui cara ampuh menyelesaikan masalah mereka sendiri.

Maka pemilihan tema peer conselor adalah salah satu alternatif terbaik yang bisa dilakukan untuk menghadapi permasalahan mereka. Terus orang dewasa ngapain dong? Tugasnya adalah menjadi katalisator penyelesaian. Dia mempercepat penyelesaian tanpa ikut dalam prosesnya secara langsung.

Mudahkah melahirkan pelajar yang siap menjadi conseli? Tidak semudah itu Ferguso. Memerlukan proses yang panjang dan pendampingan intens. Begitu menurut Isnan Hidayat founder petekehidupan.id saat dimintai pandangan tentang program dari Healthy Lifestyle Community. Pemilihan topik konselor sebaya cukup menarik. Karena disini kita akan melibatkan langsung pelajar dalam membantu temannya menyelesaikan masalah. Fokus yang akan dilakukan oleh HLC adalah pada bab kesehatan mental.

Dalam konsultasi tersebut Isnan menjelaskan bahwa perlu ada tahapan sebelum sampai pada konselor sebaya. Ada tiga tahapan yang perlu dilakukan, yaitu :
1. Peer Education
Jadi para pelajar yang akan kita latih pertama kali tugasnya adalah memberikan kampanye mengenai isu yang di usung. Bisa dengan menyebarkan posdig, pamflet, atau cara lain. Yang intinya meberikan edukasi kepada teman satu sekolahnya.

2. Peer Support
Ini sangat penting sekali dan paling realistis mengajak pelajar di tahapan ini. Ketika teman sebayanya memiliki masalah mereka mencarinya untuk bercerita. Kemampuan minimal yang dimiliki adalah kemampuan mendengar dan memiliki empati terhadap masalah yang di hadapi. Tidak sampai turut menyelesaikan masalah melainkan memberikan masukan dan menerima curhatan. Para conseli diharapkan mampu menjadi support sistem bagi temannya tersebut.

Pada fase ini pun, para conseli butuh pendampingan. Tujuannya agar beragam masalah yang mereka tampung dapat disampaikan kepada tim HLC. Sehingga, dapat mengambil langkah apabila ditemukan masalah yang terjadi bersifat komunal bukan individu

3. Peer Conseling
Pada tahap ini bisa dikatakan para pelajar sudah menjadi ahli. Penggunaan nama ini akan memberikan beban secara psikologis. Bisa jadi, teman yang bercerita kepadanya berharap bisa selesai itu masalah. 

Begitulah kira-kira sedikit catatan hasil konsultasi dengan Isnan Hidayat. Semoga eksekusinya dapat menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi pelajar masa kini
Read More

Dari Gunuang Omeh, Ke Jalan Lain di Moskow Menuju Hukuman Mati di Kediri, Sebuah Cerpen Yang Mengajak Berfikir

Sekilas membaca judul dari cerpen tersebut langsung teringat dengan sebuah buku yang berjudul Dari Ave ke Maria ke Jalan Lain ke Roma. Sebuah kumpulan cerita karya Idrus yang diterbitkan oleh balai pustaka. Secara otomatis otak sudah memberikan stimulus sepertinya ceritanya akan sejenis dengan karya Idrus ini. Cerita pendek yang akan menggambarkan sejarah di masa lalu. Tapi siapa dan tentang apa? 

Awalnya merasa asing dengan Gunuang Omeh, yakin banget ini adalah bahasa daerah dan yang pasti bukan Jawa. Mana dong? Sebelum pusing, akhirnya diputuskan untuk membaca terlebih dahulu paragraf awal. Satu kata kunci di empat paragraf pertama yaitu,  penulis Tanah Orang Miskin. Judul ini tidak asing, sepertinya pernah membaca ini tetapi, masih tidak yakin. Setelah konsultasi dengan google, walaaa benar ternyata ini adalah kisah Tan Malaka. Pantes ada Moskow, sebuah tempat yang kental dengan ajaran komunis. Berarti Gunuang Omeh itu mengandung unsur melayu wkwkwk

Langsung deh, semangat untuk mencermati tulisan karena kebetulan pernah membaca biografi Tan Malaka dan mengoleksi dua karyanya. Membacanya sedih campur haru. Masih kadang ada perasaan tidak terima ada perlakuan seperti itu kepada salah satu pendiri bangsa. Kegundahan dan kegalauan tokoh aku cukup mewakili perasaan.

Eh, tapi bagaimana dengan orang yang tidak suka sejarah membaca cerpen karya Heru Sang Amurwabumi ini? Kuminta suami untuk membaca cerpen. Tanggapannya, belum bisa menyimpulkan siapakah tokoh dia. Tetapi dapat memahami bahwa tokoh dia adalah seseorang yang berjasa terhadap republik.

Secara pemilihan diksi kata, penulis memiliki sebuah ke-khasan. Unik dan tidak semua penulis bisa meramu sedemikian kuatnya. Penggambaran latar membawa kita ke nuansa masa lampau. Cukup detail apalagi saat mendeskripsikan suasana Gunung Wilis.

Tokoh yang dimunculkan adalah dia, aku (sersan batalyon), kopral, dan komandan batalyon. Untuk menentukan mana tokoh antagonis dan protagonis cukup sulit. Karena kurang ada penegasan mana tokoh yang digambarkan jahat. Jika dibaca baik-baik sepertinya tokoh Komandan adalah antagonis dan dia adalah protagonis.

Bagi Anda yang suka cerpen dengan genre romance atau konflik seputar cinta atau persahabatan tidak akan merasa terhibur saat membaca cerpen ini. Penggunaan bahasa yang cukup butuh pencernaan dan kita seolah diajak berfikir siapa tokoh ini? Benarkah itu terjadi? Dan segudang pertanyaan lain. Maka, saya tidak merekomendasikan cerpen ini untuk dibaca. Beneran, ini cerpen bakal ngajakin kita main detektif-detektifan. Tidak akan ada senyum simpul saat membaca derita demi cerita. 

Cerpen ini sangat direkomendasikan untuk Anda penyuka sejarah. Cerpen ini bisa dikategorikan kedalam faksi. Dimana cerita diangkat dari sebuah realita. Membaca ini akan mengingatkan saya terhadap salah seorang yang mengajari saya membaca dan menulis, pak Nasirun Purwokartun. Beliau juga menulis fiksi (novel Penangsang) tetapi by riset. Gaya bahasa, pengambilan tema cerita hampir sama. Sangat ditunggu kisah hidup Tan Malaka ini diangkat ke dalam sebuah novel. Seru deh pasti.

Yuk yang kepo sama cerpennya bisa cus klik link ini 
https://www.ngodop.com/2021/08/dari-gunuang-omeh-ke-jalan-lain-di.html?m=1
Read More

Rindu adalah Residu


Rindu adalah senyawa residu dari sebuah titik temu. Setelah lama tak saling tegur sapa, tak ada lagi saling bicara maka muncullah rasa yang akan mengganggu jiwa. Rindu itu bukan melulu tentang pertemuan dua orang manusia. Bisa jadi, dia hanya rindu dengan suasana saat bersama.

Perpisahan memang sangat menyakitkan. Tidak jarang membuat manusia menjadi hilang kendali. Tidak mampu lagi mengendalikan diri untuk mengontrol emosi. Rasanya, tangisan tidak akan mampu mempertemukan. Pada masa seperti ini jangan sesekali mengambil keputusan. Karena semua bisa jadi bersifat luapan. Ya, hanya luapan atas rasa ingin bertemu tetapi tidak mampu. 

Rindu adalah residu yang megusik kalbu. Ingin rasanya menembus ruang dan waktu agar dapat mengulang dan memperbaiki keadaan. Tetapi, itu sudah tidak lagi mungkin dilakukan. Kehilangan adalah rangkuman dari semua perasaan. Kehilangan kesempatan, kehilangan momen, kehilangan seseorang. 

Kita harus tetap hidup dalam sebuah realitas. Tidak semua hal terjadi sesuai dengan keinginan. Tidak semua kejadian membutuhkan persetujuan dari kita. Semua adalah kuasa Tuhan. Lalu apatah yang dapat kita lakukan? Hanya satu yang bisa dilakukan, menerima kenyataan dan berdamai dengan keadaan. 

Rindu datang karena saling berjarak. Tidak mampu saling menggenggam. Tidak ada lagi kata menguatkan. Seolah masing-masing berjalan sendirian. Rindu adalah risiko dari sebuah perpisahan. Perpisahan yang memang menjadi pilihan atau karena mengikuti takdir Tuhan.

Ya...rindu ini adalah residu
Read More

Belajar dari Jendela SMP

SCTV merupakan salah satu stasiun televisi yang sering mengangkat novel ke dalam sinetronnya. Salah satu sinetron yang diangkat dari novel adalah Dari Jendela SMP. Sebuah novel fenomenal besutan Mira W ini menceritakan tentang seorang anak SMP (Wulan) yang hamil dengan teman sekelasnya (Joko). Itu versi novel, versi sinetron tidak semuanya sama persis dengan di novel. Bahkan saat lebih dari 500 episode ini jalan cerita sudah sangat jauh dari novel aslinya. 

Di versi novelnya Wulan pada akhirnya melahirkan anak tersebut, sedangkan Joko yang berasal dari keluarga tidak mampu akhirnya masuk rehabilitasi sosial karena melakukan pelanggaran hukum. Sad ending kalau di novel mah.

 Gimana di sinetnya? Sejak kemunculan sinetron yang dibintangi oleh para remaja ini sudah beramai-ramai komentar miring. Pasalnya ada kekhawatiran jika nanti akan memberikan contoh tidak baik bagi remaja terutama anak SMP. 

Dalam cerita versi sinetronnya Wulan mengalami gejala pseudocyesis atau disebut juga kehamilan palsu. Biasanya seseorang yang depresi, stres, atau mengalami penyakit akan merasa yakin bahwa dirinya hamil. Dikisahkan Wulan mengalami sakit kanker ovarium dan akhirnya di operasi. Setelah operasi ini dia masih bertanya kepada kedua orangtuanya tentang dedek bayinya dengan Joko. Ya, Wulan merasa dia kehilangan bayinya. Bahkan sebenarnya Wulan tetap menstruasi selama mengalami kehamilan palsu tersebut. 

Setelah diintrogasi, ternyata Joko dan Wulan tidak melakukan hubungan terlarang. Mereka hanya saling berpegangan tangan untuk menghangatkan. Jadi, jelas banget perbedaan kisah novel dengan sinetronnya. 

Bahkan disini terselip sebuah sex education bagi pelajar. Sekaligus menambah pengetahuan bagi kita tentang kehamilan palsu dan bagaimana sikap yang harus diberikan kepada orang yang mengalami hal tersebut. 

Menurut saya, sinetron ini semakin menarik ketika masuk ke jenjang SMA. Konflik yang dihadirkan lebih fresh dengan tetap melanjutkan konflik yang lama dan utama. Konflik yang belum terselesaikan dari sesi pertama adalah restu orang tua Wulan dan Joko. Keluarga mereka bermusuhan karena adanya kesalahan dan rasa dendam dari masa lalu. 

Sedangkan konflik baru yang dihadirkan selayaknya anak-anak sekolah jaman sekarang. Ada senioritas, cewek dan cowok populer, persahabatan, cinta segi banyak, putus dari pacar, semacam itulah. Tapi ada beberapa konflik yang dihadirkan kemudian menjadi nasihat untuk para remaja.

Ada tiga konflik nih yang asik untuk dibahas, karena ini bisa berhubungan dengan kesehatan mental jugak 

Pertama, kisah Wulan and the Genk saat mau bersahabat dengan Lesti. Ceritanya Lesti itu anak yang cupu, berkacamata, dan semua argumennya selalu berdasarkan kata internet. Keanehan yang dimilikinya membuat dia tidak pernah punya teman. Dan selalu merasa sendiri. Tetapi Wulan dan teman-temannya membuka tangan untuk bersahabat dengan Lesti. Mereka melindungi Lesti dari ucapan orang sekitar.

Kedua, saat Cantik kena body shaming. Ceritanya anak-anak cewek ikut dalam pembuatan video klip boy band Unity. Anak-anak di sekolah memberikan apresiasi kepada para cewek itu. Namun, mereka memberikan komentar tidak mengenakkan mengenai penampilan Cantik. Dia memiliki ukuran big size, hobi makan, dan sangat enerjik. Akhirnya si Cantik merasa insecure kemudian dia bertekad untuk diet. Tidak mau diajak makan sama temen-temennya hingga suatu saat dia jatuh pingsan di kamar mandi. Beberapa hari tidak masuk sekolah. Melihat keadaan ini teman-teman Cantik (Wulan and the Genk) membuat sebuah video kampanye mengenai self love. Dalam video tersebut mereka menceritakan kekurangan masing-masing dan di akhir video mengajak siapapun untuk mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain. 

Ketiga, saat pementasan drama kolosal Damar Wulan. Waktu itu seharusnya Santi berperan menjadi adik dari Kencana Wungu. Tetapi, tiba-tiba guru mennganti perannya menjadi pohon, karena ada selebgram yang akan ikut tampil. Selebgram itu padahal orang yang merusak hubungan Santi dengan pacarnya. Dia sangat sedih, dan merasa tidak akan ada orang yang bertepuk tangan untuk pemeran pohon. Ternyata, teman-teman Santi peka dengan perasaan Santi. Mereka berkata, bahwa Santi akan menjadi pohon terbaik sepanjang sejarah pementasan drama. Mendengar perkataan temanya Santi menjadi semangat. 

Memilih teman degan positif vibes sangat diperlukan. Apalagi bagi remaja yang sedang mengalami banyak perkembangan secara emosional. Mencari lingkaran positif yang memberikan dorongan sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan mental remaja.

Begitu kira-kira yang dapat diambil sisi positifnya. Sisi negatif ada nggak? Ada dong pastinya. Lebih banyak scene cinta-cintaan sih. Untuk anak-anak butuh pendampingan. Soalnya bahasa yang digunakan juga lebih ke bahasa gaul yang beberapa orang mungkin akan merasa itu tidak sopan. Selain itu, kurang dalam penggambaran suasana sekolahnya. Aneh saja sih, di sekolah sebesar itu cuma ada dua guru dan satu satpam. Satu guru olahraga dan satunya guru serba bisa wkwkwk. 

Yang penasaran silahkan saksikan sinetron ini. Tayang setiap hari pukul 17.25 sampai 19.25 
Read More

Titik Kulminasi

Titik kulminasi merupakan sebuah titik puncak dalam sebuah gerak parabola. Setelah beberapa detik berada di titik ini benda akan terjatuh dengan perlahan. Tidak akan lama berada di titik tersebut, hanya beberapa saat.

Titik kulminasi ini semacam puncak konflik dalam kisah fiksi. Menjadi plot yang ditunggu dan membuat senam jantung bagi yang menikmati ceritanya. Saat inilah jantung akan berdebar sambil melihat kapan waktu untuk penyelesaian konflik selesai. Secantik apa plot twist yang akan dibangun.

Perkara akan menjadi berbeda saat kisah itu nyata dan kitalah tokoh utama. Semua kejadian yang bisa diredam tapi perlahan menuju puncak sangat menggangu banyak sisi. Pikiran terkuras, perasaan tidak menentu, dan semua terasa menemui jalan buntu. Kita tidak tahu bagaimana orang di sekitar mengikuti alur hidup yang sedang kita jalani.

Semua terasa penuh, ruangan sudah sesak semua datang saling mendesak. Masalah datang bertubi, menumpuk menguras emosi. Dia bukan datang silih berganti, tapi datang dan seorang tidak mau pergi. Semua menumpuk dan akhirnya sampai pada titik kulminasi. Titik dimana rasanya pundak tak lagi sanggup menerima beban. Ada emosi yang perlu diluapkan. Ada air mata yang harus ditumpahkan.

Belajar mengendalikan titik, lalu membawanya perlahan menuruni puncak permasalahan. Mulai membangun rasa kesadaran bahwa semua dapat diselesaikan. Semua masih pas sesuai porsi kekuatan manusia. 

Healing, adalah cara paling ampuh untuk menyudahi titik klimaks episode kehidupan. Mencari lingkungan yang positif dan mendukung, kelak support system juga akan membantu penyelesaian.
Read More

Aktivis Muda Indonesia

November tahun 2020 Daya Muda Indonesia mengadakan Students Leadership Training. Sebuah progra yang terlahir dari keprihatinan terhadap aktivitas pelajar selama pandemi. Khawatirnya kreativitas para pengurus organisasi sekolah tidak mampu beradaptasi dengan kondisi baru. Kami mencoba untuk hadir dan berbagi inspirasi dan motivasi serta pengalaman baru. Tercatat 190 pelajar bergabung dengan program ini.

Dari sini kemudian kami membuat sebuah forum yang akan menjadi wadah pelajar untuk berbagi pengalaman dan tempat mencari insight baru. Setelah sekian lama akhirnya, diputuskan forum itu bernama aktivismuda.id. Harapannya komunitas ini akan menjadi platform dalam mengembangkan leadership dari para pelajar. Platform ini kelak bukan hanya berisi mengenai pengembangan diri tetapi juga ragam inovasi pelajar. Bukan hanya untuk pelajar Temanggung tetapi juga pelajar Indonesia.

Output yang diharapkan dari komunitas ini adalah lahirnya para inisiator kebaikan. Mereka yang menyadari apa kemampuannya dan menjadi inisiator perubahan bagi masyarakat sekitar. Akan menjadi sesuatu yang dahsyat ketika anak under 20 tahun sudah mampu melakukan sesuatu yang berdampak bagi sekitar.

Tentunya kita berharap, para pemuda sekarang mampu untuk lebih peka dan peduli dengan kondisi masyarakat sekitar. Kemudian dia hadir menjadi jawaban bagi masalah sosial yang di hadapi.

Selalu ingat dengan sebuah tulisan dari seorang ulama Mesir tentang pemuda yang lahir di sebuah negeri aman sentosa. Tidak dalam jeratan penjajah. Mereka akan sibuk untuk memikirkan diri sendiri. Acuh dengan kondisi bangsanya. Tentunya kami tidak ingin jika generasi penerus ini menjadi sosok seperti itu. Coaching For Leader akan menjadi program unggulan dari aktivismuda.id


Read More

Catatan Pertama Tentang History Of Java

Salah satu buku babon yang sering digunakan dalam pelajaran sejarah adalah buku History Of Java. Sebuah tulisan dari Thomas Stamford Raffles, seorang berkebangsaan Inggris yang Letnan-Gubernur Jawa dan sekitarnya. Dia yang sangat rapi dan rigid dalam mencatat apa saja yang terjadi di tanah Jawa pada masa lalu. Mulai dari kondisi geografis, komposisi penduduk, perekonomian, karakter penduduk, budaya, bahasa, dan munculnya Islam di tanah Jawa.

Catatan paling lengkap dan yang dijadikan rujukan itu ditulis saat negara kita masih dalam kondisi terjajah. Ibarat kata untuk makan saja serba sulit apalagi memikirkan tetang data. Terselip sebuah kekaguman terhadap bangsa barat, mereka sangat keren dalam memahami tanah jajahannya. Disisi lain juga merasa miris, pada saat yang bersamaan negeri kita masih banyak yang belum dapat membaca dan menulis. Sedih sih rasanya, orang yang memberikan catatan detail tentang tanah kelahiran ternyata orang asing. 

Buku ini cukup tebal, makanya saya gak selesai-selesai membacanya. Di setiap akhir bab akan diberikan catatan kaki. Sehingga akan memudahkan kita memahami istilah-istilah yang disampaikan. Ya meskipun kita harus bolak-balik sih bacanya. Kan tulisan ada di depan, terus catatan kaki di belakang. Font tulisannya juga kecil, tanpa gambar. Eh, ada sih gambar... gambar penjelas misal alat pertanian, penampakan laki-laki ningrat, dan sejenisnya. 

Rafles, seorang akademisi yang akan menggiring kita ke masa lalu dengan data dan fakta. Bahkan dia juga mengungkap fakta bagaimana korupnya pemerintah Belanda. Satu hal yang mencengangkan, ketika kita menganggap yang jahat banget adalah penjajah, dalam tulisannya Rafles menjelaskan bahwa para pribumilah yang kejam. Bukan sembarang pribumi, melainkan orang yang memiliki kekuasaan, para tuan tanah. 

Dalam segi budaya, Rafles sampai mencantumkan bagaimana cara berpakaian, karakteristik para bangsawan, kebiasaan masyarakat, perbendaan petani Jawa dan Bali. Komoditas pertanian bukan hanya disebutkan jenisnya, dia sampai dapat menyebut berapa banyaknya hasil panen per tahun. Lengkap dengan hitungan penjualan. Ada neraca pendapatan yang ditampilkan.

Buat kalian yang pengen mengetahui bagaimana bagsa kita dimasa lalu buku ini pas banget untuk dibaca. Ya, meskipun kita tetap harus kritis dengan tulisan Rafles. Tetap harus diingat, dia adalah penjajah yang pastinya ada sisi yang tidak objektif saat pembahasan.


Read More

Tugu Sepuser Tengah-Tengahnya Pulau Jawa

Banyak sekali spekulasi mengenai dimanakah letak titik tengah dari pulau Jawa. Ada yang mengatakan titik tengah pulau Jawa adalah Dieng Wonosobo. Konon pembangunan 400an candi di Dieng karena daerah tersebut merupakan titik tengah pulau Jawa. Ada pula yang menyebutkan bahwa titik tengah pulau Jawa adalah tugu yang terletak di gunung Tidar Magelang.

Nah, tapi yang akan kita bahas saat ini adalah titik tengah pulau Jawa yang ada di kabupaten Temanggung. Di perbatasan antara desa Kupen dengan desa Soropadan, Kecamatan Pringsurat Temanggung terdapat sebuah tugu berlapis keramik warna biru. Tingginya sekitar 2 meter. Tugu ini dipercaya sebagai titik tengah-tengahnya pulau Jawa.

Desa Soropadan terletak di jalan Raya Magelang-Semarang. Desa ini lebih dikenal dengan agrowisatanya Jawa Tengah. Setiap satu tahun sekali selalu ada pameran pertanian provinsi Jawa Tengah di desa ini. 

Back to topic, menurut kepercayaan penduduk sekitar tugu ini sudah ada sejak jaman Majapahit. Mereka percaya tugu sepuser merupakan titik tengah antara gunung Merapi dan Sumbing serta pantai Utara dan pantai Selatan.

Bangunan tugu yang berdiri sekarang bukanlah bangunan aslinya. Pada jaman Majapahit tugu ini merupaka tumpukan batu bata yang besar dan di tengahnya terdapat batu sehingga bentuk menyerupai pusar. Namun, keberadaan batu bata tersebut sekarang tidak diketahui. Penuturan masyarakat sekitar, tugu dengan keramik biru tersebut dibangun oleh orang Jakarta yang hajatnya dikabulkan setelah melakukan semedi di daerah tugu Sepuser. Info tambahan nih, biasanya pada malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon ada orang-orang yang semedi di sini. 

Untuk sampai di tugu ini dapat menggunakan kendaraan roda dua. Jika menggunakan kendaraan roda empat dapat di parkir di depan balai desa Soropadan. Jarak antara balai desa dengan tugu sekitar 500 meter. Kalau melihat letaknya, dapat dipastikan tidak ada jajanan meski itu hanya gorengan wkwkwk.

Tempat ini memang belum masuk ke dalam prioritas wisata Temanggung. Butuh banyak perbaikan jika tugu sepuser akan dijadikan salah satu destinasi wisata.
Read More

Mengulik Tradisi Nyadran Di Temanggung

Setiap bulan Sya'ban di beberapa wilayah Temanggung mengadakan nyadran. Sebuah adat yang dilakukan setelah melakukan besreh atau membersihkan makam. Ada beberapa sumber yang menyebutkan jika adat ini berasal dari ajaran agama Hindu kemudian diasilimasikan ke dalam ajaran Islam oleh wali songo. 

Sebagaimana kita ketahui, para wali di tanah Jawa menyebarkan ajaran Islam melalui budaya dan adat yang berkembang di masyarakat. Metode ini cenderung efektif, sehingga banyak masyarakat yang menjadi muslim melalui dakwah para wali.

Ternyata ada versi lain dari sejarah nyadran. Menurut Mbah Zaenal, imam masjid Desa Kwarakan nyadran ini dilakukan bukan sebagai bentuk mengikuti kebiasaan agama lain melainkan sebagai bentuk rasa kebersamaan. Beliau menuturkan pada zama dahulu setiap menjelang bulan Ramadhan masyarakat membersihkan makam secara bersama-sama dan saling bergotong royong. Mereka membawa bekal dari rumah kemudian makan bersama setelah membersihkan makam. Dari kebiasaan ini akhirnya ada yang mencetuskan untuk makan bersama tetapi dengan pakaian yang lebih rapi. Akhirnya mereka pulang terlebih dahulu bebersih kemudian membawa makanan dan dimakan bersama.

Lambat laun kebiasaan itu menjadi berkembang. Waktu pelaksanaan nyadran tidak dilakukan dalam waktu bersamaan dengan berseh makam. Berseh dilakukan sepekan sebelum nyadran dilakukan. 

Ngapain aja sih selama nyadran? 
Masyarakat akan menyiapkan banyak sekali makanan. Pada zaman dahulu mereka membawa tenong (red: wadah besar terbuat dari bambu) sebagai tempat nasi dan lauk plus snack. Sekarang sudah jarang yang menggunakan tenong, sudah beralih membawa rantang.

Setiap anggota keluarga membawa nasi tumpeng, ingkung, sayuran, lauk, dan aneka macam snack. Setelah masyarakat berkumpul dilakukan doa bersama, mendoakan keluarga yang sudah meninggal. Kirim doa gitu kali ya bahasanya. Setelah berdoa mereka makan makanan yang dibawa dan saling bertukar makanan. Biasanya anak-anak sangat antusias mengikuti acara nyadran. Karena, mereka akan mendapatkan ayam dari orang yang duduk di sebelah atau depan mereka.

Kebiasaan lain ketika nyadran tiba adalah munjung (red: memberikan nasi beserta lauk pauk kepada saudara jauh). Kata Mbah Putri zaman dahulu beliau munjung ke 35 orang. Nasi yang diantarkan bukan hanya satu kotak, tapi satu bakul bambu yang besar. Lauk yang diberikan biasanya ayam, telur, sayur cecek, dan snack masing-masing satu piring. Untuk menyiapkan semuanya Mbah Putri akan meminta bantuan beberapa orang. Padahal jaman dahulu belum ada kendaraan jadi orang yang mengantarkan harus berjalan kaki. Bisa dibayangkan, berapa banyak budget yang dikeluarkan untuk nyadran ini? 

Untuk sekarang kebiasaan munjung itu tidak seheboh jaman dahulu. Paling hanya diberikan kepada beberapa sanak saudara saja. Kalau ibuku biasanya munjung ke 3 orang.

Nuansa yang dibangun oleh masyarakat adalah nuansa kekeluargaan. Memang sih, ada beberapa pihak yang kadang mengkritisi. Menurut mereka kebiasaan nyadran ini memberatkan bagi warga yang kurang mampu. Bagi yang kurang mampu terkesan memaksakan diri. Tapi, ada juga yang berpendapat itu malah menjadi motivasi untuk mereka bekerja. Perayaan nyadran dan lebaran menjadi sesuatu yang ditunggu. Mereka rela menabung untuk melakukan dua kegiatan tersebut. Bahkan bisa dibilang setiap selesai melakukan pekerjaan mereka akan berkata, ini disimpan untuk nyadran atau lebaran.
Read More

Tanah Warisan Rakai Pikatan

 


Jemari matahari tak mampu menyibak selimut kabut

Dua ancala masih tegak menjaga buntala
Manusia sekitar melawan dingin memulai hari menjalani takdir Sang Maha
Rapalan doa mengawali segala usaha
Penuh harap tanah ini menghasilkan arta

Sepetak tanah warisan Rakai Pikatan
Di atasnya tumbuh beragam tanaman
Di atasnya tertumpu banyak harapan
Ladang hijau, kembang putih mewangi
Sesiapa pasti ingin segera memiliki
Hanya disini Srinthil datang menebar wangi asli

Inilah tanah warisan Rakai Pikatan
Terkadang dingin halimun mencekam
Tetapi kami selalu mencoba menghangatkan
Dengan  kopi meski hanya satu seruputan

Kamilah pewaris tanah Rakai Pikatan
Tetap tersenyum merangkai peradaban
Seberat apapun beban kami pasti dapat bertahan

Bertahan di atas tanah warisan Rakai Pikatan


-Batas Kota, 18 September 2021-

Read More

Keunikan Tradisi Sinoman Nganten di Desa Kwarakan, Kaloran, Temanggung




 


Sinoman adalah sebuah tradisi dari suku jawa yang ada sejak abad ke-14. Istilah ini muncul pertama kali di pesisir utara jawa, tepatnya di daerah Tuban Jawa Timur. Secara bahasa sinoman berasal dari kata sing para nom-noman atau para pemuda. Dalam KBBI sinoman diartikan sebagai sekumpulan anak muda yang membantu pemilik hajat dalam melayani tamu. Nah, kalau di desa Kwarakan Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung pengertian tersebut lebih pas digunakan sebagai sebutan bagi tukang laden yang merupakan bagian dari sinoman.
 
Di beberapa tempat yang sudah masuk ke dalam semi urban, tradisi sinoman sudah tidak lagi digunakan. Semua fungsinya sudah digantikan dengan WO atau EO. Tetapi bagi daerah pedesaan termasuk tempat tinggalku ini, masih sangat lazim pemilik hajat meminta bantuan kepada tetangga dan sanak saudara. 

Pemiliki hajat akan mulai menghubungi tetangga dan saudara-saudara maksimal 1 bulan sebelum pelaksanaan. Dalam menghubungi ini dilakukan dor to dor, dan jumlah yang dimintai bantuan sebagai sinom bukan hanya satu atau dua rumah bisa mencapai ratusan rumah. Pada saat memberikan undangan sinoman ini biasanya si pemilik hajat sudah membagi tugas. Jadi, ketika silaturahim sekalian memberitahukan mengenai tugas apa yang akan dilakukan oleh orang tersebut. Biasanya tugas tersebut hanya diberikan kepada orang tertentu dan hanya beberapa. Lalu bagaimana dengan orang yang tidak memiliki tugas khusus? Mereka membantu apa saja, misal membuat lemper, membungkus snack, memotong bawang, mencuci piring dan lain-lain.

Tugas khusus dalam pelaksanaan hajatan terutama pernikahan antara lain:

1. Penjaga Belanja

Tugasnya adalah mengambilkan bahan mentah yang akan dimasak oleh sinom lainnya. Ketika sudah memasuki hari H hanya orang inilah yang boleh masuk ke dalam ruangan khsusus. Pemiliki hajat dan orang lain tidak ada yang boleh masuk. Terlihat sepele memang, tetapi dia memilki tugas penting yaitu, mengontrol jumlah barang yang dimasak. Barang yang sudah dikeluarkan ruangan tersebut sudah tidak boleh masuk lagi. Jadi, misal pejaga ini mengeluarkan telur satu krak padahal sebenarnya tidak diperlukan bisa jadi juru masak langsung memprosesnya. 

2. Adang (Menanak Nasi)

Tugas ini merupakan tugas paling berat dibanding lainnya. Dia harus berangkat paling pagi. Karena biasanya para sinom yang baru saja hadir akan sarapan terlebih dahulu. Maka, keberadaan nasi menjadi sangat penting. Selain itu ketika ada yang kondangan pada hari pertama dengan sistim piring terbang maka tukang adang menjadi sangat krusial. Hanya orang tertentun yang biasanya melakukan hal ini. Karena tugas yang berat tidak jarang pemilik hajat akan memberikan imbalan setelah hajatan selesai.

3. Judi 

Bukan main judi ya... judi yang dimaksud disini adalah orang yang bertugas meracik makanan matang ke dalam piring untuk dihidangkan. Tradisi di masyarakat desa tidak standing party atau prasmanan tetapi, masih menggunakan piring terbang. Setiap tamu yang akan kondangan atau saat resepsi akan mendapatkan satu porsi rames komplit. Mulai dari nasi, danging, sayur, kerupuk, dan buah. Nah, tugas si judi adalah menentukan seberapa banyak makanan yang harus masuk ke dalam piring. Tidak hanya mengontrol makanan yang matang untuk tamu, biasanya pemilik hajat akan meminta bantuan kepadanya untuk mengatur jadwal konsumsi bagi para sinom.

4. Juru Masak

Taste masakan tentu menjadi sebuah hal krusial, maka pemilik hajat akan menunjuk orang tertentu untuk memasak. Orang yang ditunjuk adalah orang dengan track record memasak yang baik. Karena di tangannya akan menentukan bagaimana rasa olahan daging, sayur, dan lainnya.

5. Memotong Daging

Tugas khusus ini terutama saat hidangan yang akan disajikan adalah daging sapi. Biasanya sorang laki-laki yang akan menjadi juru potong daging. Untuk acara hajatan selama 3 hari biasanya menghabiskan daging kurang lebih sebanyak 3-4 kwintal. Ukuran potongan dan ketebalan daging akan lebih seragam jika dikerjakan oleh satu orang

6. Menata Snack

Saat ada tamu kondangan biasanya ada snack yang ditata di meja atau tas  yang dibawa pulang. Nah, ini biasanya dikerjakan oleh bapak-bapak. Kalau jaman dahulu orang tersebut bertugas memotong ketan atau jenang. Sekarang bisa beraneka ragam snack.

7. Masak Air

Ini juga posisi penting banget. Sebelum nasi dan snack para tamu akan diberi air minum terlebih dahulu. Biasanya berupa teh manis panas.

8. Laden

Laden adalah pramusaji yang bertugas mengantarkan makanan kepada tamu. Terdiri dari para pemuda yang bertugas membawa makanan dengan penampan dan pemudi yang meletakkan makanan ke meja tamu. Saat resepsi mereka akan di make up, terutama yang perempuan. Sedangkan laden dari kalangan laki-laki akan diberikan seragam. 

Selain tugas tersebut juga ada pembagian tugas kepada para bapak-bapak untuk menyiapkan tratag, meja, dan kursi serta mengambil perabot dari RT. Untuk keperluan barang selama acara pemilik hajat dapat meminjam kepada RT atau RW lalu memberikan uang kas. Biasanya di setiap RT sudah memiliki barang-barang keperluan hajatan dalam jumlah banyak.

Lazimnya pemilik hajat akan menerima tamu selama tiga hari. Hari pertama adalah orang satu desa atau dari desa lain yang datang dengan tanpa undangan. Sudah menjadi tradisi dan hal lumrah jika ada yang kondangan tanpa ada undangan. Jumlahnya tidak bisa diprediksi secara pasti. Jika si pemilik hajat merupakan orang yang entengan dan mudah bergaul atau menjadi perangkat desa sudah dapat dipastikan jumlah tamu tanpa undangan ini akan sangat banyak.

Lalu hari kedua tamu yang hadir berasal dari keluarga atau kerabat yang berasal dari luar daerah. Jumlah mereka dapat diprediksi karena ada undangan yang disebarkan.

Hari terakhir, resepsi. Biasanya setelah akad akan dilanjutkan dengan resepsi. Tamu pada hari ketiga ini berasal dari saudara dekat, tetangga dekat, dan pengombyong manten. Jumlah juga tetap dapat diprediksi.

Jika ditotal dalam sekali hajatan pernikahan jumlah tamu bisa mencapai seribuan. Kalau konsumsi? Bukan hanya jumlah tamu saja, para sinom juga harus dihitung. Misal jumlah keluarga yang dimintai bantuannya untuk sinoman adalah 100 maka jumlah konsumsi untuk sinom bisa mencapai 400 porsi, jika dihitung per KK jumlah anggota keluarga sebanyak 4. 

Degan kondisi yang seperti itu, maka wajar dan akan sangat membantu saat pembagian tugas para sinom dilakukan. Paling tidak orang yang datang sudah mengerti tugas apa yang harus dilakukan. 

Sinoman merupakan sebuah gambaran gotong royong yang ada di tengah masyarakat pedesaan. Mereka melakukannya tanpa mengharap imbalan. Penuh dengan ketulusan untuk membantu mensukseskan hajat.

Sebuah tradisi keren yang mungkin akan sulit diterapkan di masa mendatang. Dimana masyakarat sebagian sudah bekerja dengan terikat jam kantor. Bagi masyarakat desa yang sebagian besar pekerjaan sebagai petani menjadi sinom masih sangat mudah.

Read More

Ternyata Sedekah Tidak Harus Dengan Uang!


 
Allah telah menjanjikan pahala berlipat ganda bagi sesiapa yang melakukan sedekah. Memberikan sesuatu kepada orang lain dengan ikhlas dan mengharap ridha Allah, bukan karena lainnya. Namun, kadang kita terkendala dengan kepemilikan benda yang dimiliki. Sebagian dari kita masih memahami sedekah dengan memberikan harta kepada sesama. 

Ternyata, nabi Muhammad SAW telah memberikan penjelasan bahwa sedekah tidak hanya dengan uang atau benda lainnya. Apa saja itu? Yuk, kita simak hadis berikut!

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam :‘Setiap anggota badan manusia diwajibkan bershadaqah setiap hari selama matahari masih terbit. Kamu mendamaikan antara dua orang (yang berselisih) adalah shadaqah, kamu menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah shadaqah, berkata yang baik itung berselisih) adalah shadaqah, kamu menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah shadaqah, berkata yang baik itu adalah shadaqah, setiap langkah berjalan untuk shalat adalah shadaqah, dan menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah ”. [Bukhari no. 2989, Muslim no. 1009]  

Dari hadis di atas, jelas banget tuh yang namanya sedekah bukan hanya dengan uang atau harta lainnya. Mari kita kulik satu per satu.

1. Sholat Dhuha
Setiap ruas tulang wajib dikeluarkan sedekah, caranya dengan sholat dhuha dua rakaat. 

2. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih
Ishlah adalah sebutan lain dari mendamaikan dua orang yang sedang berselisih. Kita diwajibkan untuk meluruskan perselisihan yang terjadi dengan cara yang baik dan adil. Salah satu metode terbaik adalah dengan melakuka musyawarah.

3. Membantu orang lain menaiki kendaraan
Dalam konteks zaman dahulu, bangsa Arab berkendara menggunakan onta. Tinggi onta melebihi tinggi manusia, sehingga untuk dapat menaikinya membutuhkan trik dan cara. Maka, nabi memasukkan orang yang membantu saudaranya mengendarai kendaraan menjadi salah satu sedekah. Dalam konteks kekinian kita bisa membantu seseorang dengan membukakan pintu mobil, menaiki bis, dan lain sebagainya.

4. Mengangkatkan barang ke kendaraan 
Terkadang kita melihat ada orang yang kerepotan menaikkan barang ke atas kendaraannya. Misal, teman yang akan menaikkan barang ke atas sepeda motor. Kita bisa membantunya.

5. Berkata baik
Banyak sekali perselisihan dan keributan yang terjadi karena perkataan yang tidak baik. Perkataan disini tidak hanya secara lisan tetapi juga tulisan. Di era serba digital kita harus bijak dalam mengeluarkan kata. Memastikan bahwa apa yang keluar dari mulut kita adalah hal baik dan dapat melahirkan kebaikan pula.

6. Langkah menuju ke masjid
Bagi seorang laki-laki lebih utama melakukan sholat jamaah di masjid. Allah bahkan menggolongkan pemuda yang terpaut dengan masjid sebagai salah satu golongan yang dijamin masuk surga. Setiap langkah menuju ke masjid dihitung oleh Allah sebagai sedekah

7. Menyingkirkan duri di jalan 
Dalam hal ini tidak kontesktual hanya duri ya, melainkan apapun yang menghalangi jalan. Misal paku, kaca, pohon, dan lain sebagainya.

Kalau kita amati ketujuh sedekah tersebut sebagian merupakan muamalah, hal yang berhubungan antara kita dengan manusia lainnya. Jika semua orang dengan penuh kesadaran menjalankan hal tersebut di atas bukannya tidak mungkin persatuan umat akan terjadi. Tidak ada saling hujat antara satu dengan lainnya. Selalu ada kedamaian di antara perselisihan. Dan yang pasti, sedekah tidak harus menunggu kita memiliki something.

Read More

7 Ide Usaha Selama Pandemi Yang Bisa Kamu Coba


 

Pandemi telah mendorong banyak orang untuk mendapatkan uang untuk tambahan biaya hidup. Banyak karyawan yang terpaksa dirumahkan dengan gaji dipangkas dan tidak sedikit pula yang dirumahkan tanpa ada pendapatan. Pengeluaran tetap sama tetapi pemasukan berkurang atau bahkan tidak ada.


Bagi Anda yang sedang mencari peluang usaha, berikut adalah beberapa ide usaha yang dapat dilakukan selama pandemi.

1. Masker Kain
Dalam pemberlakuan kenormalan baru pemakaian masker menjadi hal yang wajib. Bukan karena adanya sanksi yang diberikan akan tetapi lebih kepada upaya memutus mata rantai. Pemakaian masker kain selain lebih hemat juga dapat mengurangi limbah masker kesehatan. Masker yang banyak dicari biasanya berbahan tebal atau memiliki daya saring terhadap bakteri/virus baik dan memiliki bentuk atau motif yang menarik. Tawarkanlah masker dengan aneka warna karena banyak para wanita terutama mencari masker yang senada dengan warna bajunya. 

2. Connector Masker
Barang kecil ini sangat diperlukan bagi pemakai masker earloop. 

3. Madu
Salah satu minuman yang dipercaya mampu menambah imun tubuh adalah madu. Meminum madu secara rutin dapat membantu metabolisme dalam tubuh. 

4. Minuman kesehatan Instan 
Selain madu, beberapa tanaman juga dipercaya memiliki khasiat penambahan imun tubuh. Pecinta kepraktisan pasti akan sangan suka saat mendapat tawaran minuman jahe instan, kunir, wedang uwuh, dan lain sebagainya.

5. Makanan Frozen Food
Pemberlakuan PPKM dan adanya anjuran untuk mengurangi mobilitas akan memaksa para ibu menyimpan cadangan bahan pangan bagi keluarganya. Froozen food menjadi alternatif pilihan paling praktis.

6. Digital Marketing
Munculnya pandemi ini memaksa kita untuk lebih bayak di rumah. Maraknya jualan online semakin menjadi selama Pandemi. Dengan jualan yang serba online akan membuat para penjual mencoba strategi marketing secara digital. Mulai dari pengelolaan media sosial, website, dan marketplace. Nah, ini menjadi peluang bisnis yang bagus bagi Anda yang memiliki kemampuan di bidang ini. Menawarkan jasa pengelolaan marketing bagi pemilik usaha online.

7. Bimbel
Pemberlakuan pembelajaran jarak jauh menjadikan para pelajar harus belajar di rumah. Diakui atau tidak kadang penjelasan secara daring menjadi lebih sulit diterima. Padahal banyak orang tua yang juga harus bekerja. Hal ini akan membuka peluang bagi para tutor les privat. Terutama bagi anak di kelas rendah yang sedang pada tahap belajar membaca dan berhitung.

Yap, itu tadi tujuh alternatif usaha yang dapat dilakukan selama pandemi. Selamat mencoba sesuai dengan bidang yang dikuasai. Semangat!


Read More

Asiknya Membaca Buku di Let's Read Bersama Anak, Ini 6 Alasan Mengapa Para Bunda Harus Memilikinya!

Mengenalkan anak untuk membaca sejak dini memberikan banyak sekali manfaat. Mereka akan memiliki banyak kosakata dan mampu menyusun kalimat dengan tepat. Beberapa orang tua zaman sekarang sudah mulai menyadari pentingnya buku bagi anak. Akan tetapi, harga buku anak terkadang tidak bersahabat dengan kondisi dompet orang tua. Secara, buku anak-anak itu harganya woow. Meskipun sekarang ada sistem arisan untuk pembelian buku berkualitas tetap saja sering kalah dengan prioritas untuk kebutuhan lainnya. 

Jangan berkecil hati, bund! Ada loh aplikasi di play store yang menyediakan beraneka ragam buku bacaan bagi anak. Mana gratis pula. Seneng pastilah kalau denger gratis wkwkwk. Apaan tu nama aplikasinya? Namanya Let's Read.

Awalnya saya iseng mengikuti akun IGnya, setelah melihat beberapa postingan buku-buku yang ada dalam let's read langsung deh download. Alasan mengapa Let's Read recommended banget buat para bunda.

1. Gratis
Untuk membaca buku di Let's Read kita tidak perlu mengeluarkan biaya apapun. Asal ada kuota aja pasti bisa punya ni aplikasi. Bukunya juga dapat dibaca secara offline, ada pilihan untuk di download. Jadi, untuk para ibu yang ada di daerah susah sinyal bisa tuh download dulu buku yang akan dibaca dengan buah hati.

2. Ilustrasi Menarik
Buku yang tersedia di Let's Read memiliki gambar yang cukup menarik. Setiap cerita yang disediakan ada ilustrasinya. Jadi, sambil mendengarkan kita bercerita, si anak dapat melihat gambar

3. Cerita beragam
Koleksi cerita dalam let's read sangat beragam. Kita dapat memilih tema bacaan yang akan diberikan kepada anak. Pilihannya antara lain : superhero, critical thinking, science, adventure, animals, arts and music, problem solving, non fiksi, nature, mighty girls, health, funny, folktales, Community, family and Friendship. Wuuu banyak banget kan sampai bingung mau milih mana hihi.

4. Dapat Memilih Sesuai Level
Nah, di let's read ini kita juga bisa memilih mau buku di level berapa. Disesuaikan dengan usia anak.

5. Banyak ragam bahasa
Hampir semua bahasa di dunia disediakan dalam aplikasi ini. Bahkan bahasan daerah juga ada. Kita tinggal pilih mau membacakan cerita dengan bahasa apa. Maka, buku yang menggunakan bahasa pilihan kita akan langsung tersedia.

6. Banyak Hikmah dari Cerita yang disajikan
Cerita yang ditulis dalam aplikasi ini bukan hanya seru, tetapi juga dapat mengambil pelajaran dari setiap cerita yang disajikan. Kita dapat mengajak ananda untuk mengambil hikmah bersama-sama.

Itu tadi enam alasan mengapa bunda harus memiliki aplikasi Let's Read. Yuk tetap menyajikan asupan yang baik bagi anak! Selamat mencoba para bunda...
Read More

Biografi Sapardi Djoko Damono



Sapardi Djoko Damono- Seorang pujangga multitalenta dengan bahasa sederhana dan kaya akan makna. Sastrawan yang tetap berakarya meski telah memasuki usia senja. Meski telah habis usia tiap bait karyanya masih melekat dalam jiwa para penikmat sastra. Tak ada rahasia khusus dalam racikan katanya, semua mengalir seperti biasa. Mari kita mengenal lebih dekat dengan sosoknya dalam Biografi Sapardi Djoko Darmono atau dikenal juga dengan sapaan SSD.


Mengenal Sapardi Djoko Damono

Tanggal 20 Maret 1940 bertepatan dengan bulan Sapar dalam penanggalan jawa merupakan hari bahagia bagi pasangan Sadyoko dan Sapariyah. Tangis pertama bayi laki-laki itu sekaligus menjadi kisah awal untuk mereka menjadi sosok ayah dan juga ibu. Sesuai dengan bulan kelairannya, anak sulung mereka diberi nama Sapardi Djoko Damono.

Sapardi dilahirkan di Kampung Baturon Solo yang merupakan rumah kakek dari jalur ayah. Kakeknya merupakan abdi dalaem kasunanan Surakarta dan memiliki keahlian dalam membuat wayang kulit.

Keluarga kecil ini tinggal di Baturono selama 3 tahun. Pada tahun 1943 mereka pindah ke sebuah rumah kontrakan di kampung Dhawung. Pada saat tinggal disini, Sapariyah hampir direkrut menjadi anggota tentara Jepang. Tetapi, tidak jadi karena waktu itu beliau sedang mengandung anak kedua. Kelak ketika anak itu lahir diberi nama Soetjipto

Tahun 1945 Sadyono dan keluarga pindah ke rumah sang istri di desa Ngadijayan. Rumah cukup luas dan besar, sayangnya ketika ayah dari Ibu Sapardi meninggal rumah itu sudah digadaikan dengan harga yang cukup murah. Hasil dari penjualan rumah tersebut kemudian dibagi tiga antara Sapariyah dan dua saudara lainnya. 

Selanjutnya pada tahun 1957 mereka pergi meninggalkan Ngadijayan dan membeli tanah di Desa Komplang. Sebuah desa yang masih sepi dan tidak ada aliran listrik. Menurut Sapardi, hal ini dilakukan oleh sang ayah agar dapat membeli lahan luas dengan harga murah. Sejak tinggal di Komplang kebiasaan Sapardi untuk keluyuran tidak bisa lagi dilakukan. Saat disinilah dia banyak melakukan perjalanan batin dalam kesendirian. Tepat di bulan November, Sapardi mulai belajar membuat puisi.

 

Riwayat Pendidikan

Sapardi Djoko Damono mengenyam pendidikan pertama di Sekolah Rakyat (SR) Kraton Kasatriyan Solo. Sebuah sekolah yang diperuntukkan untuk kalangan atas pada masanya. Meski demikian kepribadian Sapardi tetaplah sederhana. Selanjutnya beliau belajar di SMP 2 wilayah Mangkunegaran (sekarang SMP N 2 Solo) lulus pada tahun 1955. Sejak duduk di bangku SMP Sapardi sudah mulai aktif mengirimkan puisinya ke media masa.

 Setamatnya SMP melanjutkan ke SMA 2 di Margoyudan (SMA Negeri 2 Surakarta) lulus pada tahun 1958. Di bangku SMA ini Sapardi bertemu dengan seorag teman yang akhirnya menjadi salah satu maestro di dunia seni lukis, Jeihan Sukmantoro. Kedekatan dengannya membuat Sapardi tertarik pada seni lukis. Ada beberapa karyanya yang ikut dilelang untuk kegiatan amal.

Studinya berlanjut ke jurusan Sastra Barat (Bahasa Inggris) Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada (UGM). Pada tahun 1964 beliau lulus dari UGM. Kemudian pada tahun 1970-1971 Sapardi sempat memperdalam ilmu tentang Humanities di University Of Hawai Honolulu. Tidak cukup sampai disitu, pada tahun 1989 Sapardi dinyatakan lulus dari program doktoral Fakultas Sastra UI.


Sapardi dan Dunia Akademik

Bekerja menjadi dosen merupakan cita-cita Sapardi sejak lama. Setelah lulus dari UGM sempat menjadi dosen tetap di IKIP Malang Cabang Madiun pada tahun 1964 - 1968. Kemudian setelah itu, menjadi dosen tetap di Fakultas Sastra-Budaya Universitas Diponegoro Semarang (1968-1973). Sampai dengan masa pensiunnya, beliau menjadi dosen di Fakultas Sastra Universitas Indonesia (1974 - 2005). Bahkan beliau juga sempat menjabat sebagai Dekan Fakultas Sastra UI pada tahun 1996-1999.

Sapardi dalam Karya

Sejak berusia 17 tahun tepatnya saat duduk di bangku SMP, Sapardi sudah mulai aktif menulis. Selain menulis puisi Sapardi juga pernah menulis cerita anak. Akan tetapi, waktu itu tulisannya ditolak penerbit. Pihak redaksi berpendapat cerita yang dibuat Sapardi tidak masuk akal untuk usia anak kecil. Dia menceritakan pengalaman saat ibunya mengantarkan Sapardi dan sang adik ke rumah ayah dan istri keduanya. Menurut Sapardi, dalam dunia puisi orang tidak pernah memikirkan tentang masuk akal ataupun tidak. Dalam menulis puisi Sapardi merasa lebih bebas untuk berekspresi.

Hujan di Bulan Juni dan Aku Ingin menjadi judul puisi yang sangat lekat dengan sang maestro. Hujan di Bulan Juni juga telah dibuat menjadi novel dan beberapa waktu yang lalu di angkat menjadi salah satu film layar lebar. Sumbangan Sapardi terhadap dunia sastra Indonesia sangat besar. Selain memberikan warna baru dalam dunia puisi Indonesia, beliau juga telah menterjemahkan beberapa buku asing. Hal tersebut cukup membantu masyarakat Indonesia untuk menikmati karya sasrta luar. Selain itu juga menambah kekayaan bahasa Indonesia.

Sapardi selalu mengkuti banyak event baik dalam dan luar negeri untuk menmabah wawasannya dalam bidang sastra. Selain menulis, beliau juga aktif di beberapa lembaga sastra. Antara lain: anggota redaksi majalah Horison (1973), Direktur Pelaksana Yayasan Indonesia Jakarta (1973-1980), Sekretaris Yayasan Dokumentasi Sastra H.B. Jassin (1975), anggota Dewan Kesenian Jakarta (1977-1979), dan masih banyak lagi.

 

Penghargaan

 Karya dan nama besar Sapardi Djoko Damono tidak perlu diragukan lagi. Tidak mengherankan jika beliau mendapatkan banyak sekali penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri. Beberapa penghargaan yang didapatkan Sapardi antara lain: Cultural Award (Australia, 1978), Anugerah Puisi Putra (Malaysia, 1983), SEA Write Award (Thailand, 1986), Anugerah Seni Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1990), Kalyana Kretya dari Menristek RI (1996), Achmad Bakrie Award (Indonesia, 2003), dan ASEAN Book Award (2018)


Kisah Cinta

Sapardi Djoko Damono menikahi Wardiningsih yang merupakan adik angkatannya semasa kuliah di UGM. Karya-karya romantisnya terlahir selama masa pacaran. Hujan di Bulan Juni yang merupakan salah satu puisi fenomenal ternyata merupakan ungkapan hati Sapardi kepada kekasihnya. Biasanya di bulan Juni datang musim kemarau, tetapi kehadiran Wardiningsing dalam kehidupan Sapardi bagaikan tetasan air hujan di saat kemarau. Dari pernikahannya tersebut lahirlah dua orang anak satu laki-laki (Rizki Herniko) dan satu perempuan (Rasti Sunyadani).

 

Hari-hari terakhir

Pada tanggal 19 Juli 2020, dunia sastra Indonesia telah kehilangan salah satu maestronya. Sapardi Djoko Damono meninggal seteah bertarung melawan penyakit Paru-paru yang di deritanya. Beliau meninggal di RS Eka BSD Tangerang Selatan. Prosesi pemakaman hanya di dihari pihak keluarga dna tetangga terdekat, karena pelaksanaan pemakaman harus mengikuti prokes yang  di tetapkan. Ya, sang maestro meninggal di saat Pandemi Covid sedang melanda negeri ini. Beliau dimakamkan di TPU Giritama Tojong, Kabupaten Bogor.


Sumber :

https://kumparan.com/potongan-nostalgia/kisah-hidup-sastrawan-sapardi-djoko-damono-penyair-hujan-bulan-juni-1tpkZAKJ6tt/2

https://gasbanter.com/biografi-sapardi-djoko-damono/#Sapardi_dalam_Dunia_Akademisi

https://id.wikipedia.org/wiki/Sapardi_Djoko_Damono

http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Sapardi_Djoko_Damono

https://lordbroken.wordpress.com/2013/06/17/biografi-dan-kumpulan-puisi-sapardi-djoko-damono/

https://www.idntimes.com/news/indonesia/fitang-adhitia/biografi-singkat-sapardi-djoko-damono-penyair-legendaris-indonesia/5


Read More

Banyak Dilihat

Pengikut

Pengunjung

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

inspirasi tania. Diberdayakan oleh Blogger.