Tusuk Konde part 2 (Kyai Mojo)



 Part sebelumnya menceritakan dua tokoh dalam cerbung ini, yaitu Mbah Djati dan Suryati. Seorang kakeng dan cucunya yang hidup bersama karena orang tua Suryati telah tiada. Namun, ada satu yang ganjil, sampai usia yang ke-16 Suryati belum pernah melihat makan kedua orang tuanya.

----

Suara anak-anak riuh bekejaran. Setelah tegang antri hafalan hadits arbain ke-2 akhirnya mereka bisa melepas tawanya kembali. Di sisi serambi bagian utara tampak sekelompok anak putri asyik membaca buku waqaf dari para dermawan. Anak-anak sangat menyukainya karena buku berwarna, kertas bagus, dan gaya bahasa masuk ke mereka. Tingkah polah mereka seolah menggambarkan perilaku manusia. Bisa saja ujiannya sama, tetapi proses untuk melupakan dan menyembuhkan sisa kegelisahan berbeda. Ada yang berteriak lalu berlarian, ada pula yang menekur dalam sepi lalu mengeja bacaan.

Sekarang mereka sudah memiliki kegiatan rutin sepulang sekolah. Belajar membaca Al Qur'an, hafalan, mendengarkan cerita para sahabat Nabi. Suasana ini tentu sangat berbeda dengan 17 tahun yang lalu. Saat aku menginjakkan kaki pertama kali di tanah ini. Bahkan langgar pun hanya terbuat dari batang bambu yang sudah reot dengan atap genteng bocor dimana-mana. Banyak sekali aroma menyan di sekitar pohon besar. Miris jika mengingat desa ini merupakan tempat pelarian dari pasukan Diponegoro saat perang Jawa berlangsung. Pasukan Diponegoro dikenal sholih, hamba Allah yang taat, tetapi kenyataannya tidak dengan keturunan mereka. Aliran kepercayaan sangat kental disini. Bahkan konon pimpinan aliran tersebut berasal dari desa ini. Wajar jika desa ini masih banyak yang meminta kepada pohon.

"Asslamu'alaikum, Kyai. Maaf, sudah saatnya masuk ke kelas siroh", kata seorang santriwati mengingatkan. Dia adalah salah satu santri yang sangat rajin. Meski memiliki sudut pandang berbeda dengan kakeknya dia tetap teguh memperdalam ajaran agama. Tidak pernah bolong sekalipun dalam mengikuti pengajian. Bahkan hafalnnya adalah yang paling bagus dibanding lainnya. Ah... gadis ini, mengingatkanku pada tragedi beberapa tahun lalu.

"Oh, ya.. terimakasih. Saya ambil air wudu dulu sebentar", jawabku. Entah sejak kapan terjadi, tetapi aku sering merasa tidak nyaman kalau mengajar anak-anak tanpa memiliki wudu.

 

"Hari ini kita akan membahas tentang salah satu sahabat Nabi. Dia memiliki keistimewaan di hadapan Rasulullah. Bahkan Rasulullah pernah memerintahkan kepada Umar untuk mencari Uwais, Rasulullah bersabda, jika ingin dosamu terampuni mintalah tolong kepada Uwais Al Qarni untuk mendoakanmu. Apakah keistimewaan Uwais? Ternyata dia adalah seorang anak laki-laki yang sangat menghormati ibunya. Dia sangat menyayangi ibunya. Hampir semua permintaan sang Ibi selalu dipenuhi olehnya. Hingga suatu ketika Ibunya berkata ingin naik haji. Dia langsung berlatih naik turun bukit dengan menggendong seekor lembu yang beratnya 100 kg. Hal ini dilakukan sebagai bentuk latihan, dia berniat untuk mengajak ibunya berhaji dengan menggendong. Rumah Uwais ada di Yaman. Cukup jauh dari Mekkah. Pasti kalian bertanya, kenapa tidak naik pesawat? Jaman dahulu belum ada pesawat", penjelasanku cuku membuat para anak-anak melongo.

 "Tapi, kyai...kenapa tidak memakai onta?", tanya Zulkifar. Salahs seorang santri yang cukup cerdas dan kritis.

"Itu karena, meraka termasuk keluarga fakir. Apa yang dilakukan oleh Uwais ini menjadikannya terkenal di langit. Dia adalah anak yang sangat berbakti kepada ibunya. Sosok yang telah melahirkan dan merawatnya sejak kecil", pungkasku.

Kuedarkan pandangan, kuamati mata mereka satu persatu, Tiba-tiba mataku terhenti di Suryati. Aku melihat linangan air matanya, Tinggal sedikit lagi sepertinya tumpah.


Read More

Tusuk Konde : Part 1 Ruwat Rigen



Dingin masih menyelimuti rumah-rumah penduduk di lereng gunung Sumbing. Duduk di depan perapian dengan menyeruput secangkir kopi hitam sambil memakan singkong rebus hangat dan tak ketinggalan satu linting rokok adalah cara paling efektif melawan dingginnya udara sekitar. Tidak dengan lelaki tua itu. Dia masih termenung, duduk di kursi rotang depan rumahnya. Tatapannya tajam menghujam kedepan, urat-urat nampak jelas di raut mukanya. Dia menyimpan banyak sekali amarah dan rasa kecewa. 

"Hari ini seharusnya aku sudah berada di Sendang Kamulyan. Mengambil air bersama penduduk desa. Lalu menuju ke lapangan dengan iring-iringan tumpeng dan aneka penganan. Merapalkan doa keselamatan serta keberhasilan. Bukan malah duduk termenung disini", kata hati Mbah Jati. 

Mbah Jati merupakan sesepuh desa. Beliau biasanya memimpin acara ruwat rigen. Sebuah acara yang bertujuan untuk meminta kepada Tuhan agar panen tembakau tahun tersebut diberikan kelancaran dan berkah berlimpah. Mereka berharap dengan adanya doa bersama ini akan dijauhkan dari kesialan, selalu diberikan kemudahan dalam proses menanam, memanen, serta mengolah tembakau.

Ruwat Rigen akan diikuti oleh 13 desa di Kecamatan Kledung. Masing-masing desa membawa tumpeng dan juga kesenian yang dimiliki. Sejak pagi saat kabut masih menggelayut para petani tembakau akan berkumpul bersama. Festival budaya yang menyatu dengan alam. Keindahan Sumbing dan Sindoro menjadi daya pikat tersendiri selama ruwatan.

Tetapi semua itu hanyalah kenangan. Setelah kejadian beberapa tahun lalu acara Ruwat Rigen dihentikan. Pemberhentian acara ini tentunya menuai pro dan kontra. Tetapi keputusan sudah tidak dapat diganggu gugat. Mbah Djati selaku tetua kampung tidak dapat berbuat banyak. 

"Mbah, unjuane... mumpung tasih anget", suara Suryati memecah lamunan.

"Dokok kono wae ndisik, mbah durung karep", jawab mbah Jati dengan tatapan tetap menuju ke depan.

"Enten nopo, mbah? Sepertinya mbah sedang banyak pikiran?, lembut dan hati-hati Suryati bertanya.

"Aku hanya sedang kangen dengan suasana dahulu saja. Rasanya semua sudah banyak yang berubah. Mbah sudah semakin tua ya, Sur?"

" Ya tua dong mbah, masak semakin muda lo..simbah tu", jawab Suryati

"Ayo, ndang jadi manten. Biar mbah bisa menyaksikan cucu kesayangan naik pelaminan. Mumpung mbah masih sehat lo, nduk", mbah Jati tampak sedang mengalihkan pembicaraan. Dia tidak mau diintimidasi oleh cucunya lebih jauh lagi.

"Nopo to mbah, kulo mlebet riyen nggeh mbah, ajeng umbah-umbah", kata Suryati sambil berlalu meninggalkan kakek kesayangannya. Biasanya kalau si mbah sudah berbicara seperti itu bakal panjang perkaranya. Bukannya aku tidak mau, tapi usiaku masih sangat muda sekali, baru 16 tahun. Misal mau nikah juga harus melalui proses sidang, kan? Lagipula seharusnya aku masuk ke dalam kategori anak usia sekolah yang tidak sekolah.

Meskipun hari ini adalah hari Senin Suryati tidak berangkat sekolah. Dia sudah sekolah sampai bangku SMP. Itupun penuh dengan perjuangan. Bagi masyarakat sini mau sekolah setinggi apapun pada akhirnya akan tetap merawat tembakau. Akhirnya dia hanya cukup sampai SMP. Suryati menerima keputusan Sang Kakek untuk di rumah saja. Merawat lahan dan juga kakeknya. Kedua orang tua Suryati sudah lama meninggal. Dia hidup bersama dengan kakeknya. Meskipun kedua orang tuanya telah tiada dia tidak mengetahui dimana makamnya. Mbah Jati tidak pernah mengajaknya untuk berziarah ke makam kedua orang tuanya. Tetapi, dia cukup mensyukuri atas apa yang dimiliki sekarang. Seorang kakeng yang sangat penyayang meski sering beda pandangan.

 

                                                                                     

Read More

Manfaat dan Cara Membuat Sayur Batang Talas (Lompong)



Yeaaay, mau bayar utang ODOP, nih! Nggak penting banget emang buat diceritakan. Tapi lumayan kan buat tambah-tambah kata biar jadi 500 wkwk. Setelah galau menentukan pembahasan, akhirnya pilihan jatuh kepada lompong. Apaan tuh? Lompong adalah sebutan bagi batang talas. Biasanya bagian dari talas ini digunakan oleh masyarakat di Temanggung sebagai sayur. Rasanya unik dan numani pokoknya. Dimakan hangat-hangat denga nasi jagung dan ikan asin ditepungi yang kemripik, rasanya nagih banget. 

Ternyata, lompong yang biasa dijadikan sayur oleh orang-orang desa ini memilki banyak sekali kandungan dan manfaatnya. Lompong mengandung kalium yang sangat berperan dalam menstabilkan detak jantung. So, makanan ini baik untuk dikonsumsi penderita sakit jantung. Kandungan serat dalam lompong juga terbilang cukup tinggi. Sehingga, dapat membantu pencernaan. Kandungan Saponin pada lompong bermanfaat dalam penyembuhan luka luar. Pantas saja, para petani di daerahku kalau pas merncari rumput terkena sabit mereka akan memakai keluasan kulit sebagai pembalut luka.

Selain itu, dalam 100 gram lompong mengandung energi sebesar 40 kkal, karbohidrat 7,4 gram, lemak 0,8 gram, protein 3 gram, kalsium 76 mg, fosfor 59 mg, dan zat besi 1 mg. Selain itu lompong juga mengandung vitamin A sebanyak 2000 IU, vitamin B1 0,08 mg, dan vitamin C 31 mg. 

Wah, ternyata masakan yang selama ini dianggap biasa saja oleh penduduk desa memiliki nilai gizi yang luar biasa. Kalau kata ibuku, untuk memetik batang lompong yang bagus itu diambil dari ruas urutan tiga dari bawah. Selain itu diambil saat musim penghujan. Biasanya tidak akan gatal.

Bagaimana cara memasaknya? 
1. Siapkan lompong sebagai bahan utama
2. Daun so
3. Tempe lanas (tempe yang udah Mateng banget)
3. Ebi
4. Bawang Merah
6. Salam
7. Laos
8. Cabai merah (opsional)
9. Gula
10. Garam
11. Penyedap rasa
12. Minyak
13. Santan

Langkah-langkah
1. Cuci lompong
2. Potong lompong sepanjang kurang lebih 3 cm. Sebelum dipotong jika ada daging tipis bisa dihilangkan terlebih dahulu
3. Potong barang merah dan cabai
4. Geprek laos
5. Panaskan api, lalu masukkan bawang merah. Setelah harum masukkan cabai, ebi, salam, Laos, dan tempe lanas 
6. Masukkan lompong lalu di aduk
7. Masukkan daun so, tunggu sampai lompong layu
8. Masukkan santan kemudian taburi gula, garam, dan penyedap
9. Tunggu sampai mendidih, cicipi rasa
10. Sayur lompong siap dihidangkan

Menurut resep rahasia ibuku, elemen penting dalam memasak lompong agar tetap hijau adalah penggunaan tempe lanas dan juga ebi. Jika berkunjung ke Temanggung tidak banyak warung makan yang menyediakan menu ini. Biasanya warung makan di pinggiran akan menawarkan menu jangan lompong dan Sego jagung. Ditambah dengan ikan asin layur yang sudah dibungkus dengan tepung beras, sehingga menimbulkan sensasi renyah.

Generasi muda juga sudah banyak yang tidak mengenal masakan ini. Bahkan menganggap masakan ini sebagai masakan yang tidak level jika dibandingkan dengan menu-menu cafe. Sudah dipastikan banyak anak muda yang tidak bisa memasak menu ini. Memang sih, ini masakan khas Jawa banget. Dan yang pasti juga ribet, tetapi dengan pengolahan dan penyajian menarik masakan ini pasti bisa naik level.

Ih.. pengen deh ada lomba masak kreasi batang talas. Dibuat seperti master chef gitu. Aku yakin generasi muda pasti akan tertarik apabila melihat kandungan gizi dan manfaat dari lompong. 


Read More

Seni Menerima dan Menghadapi Kenyataan #1


 

Tulisan ini aku dedikasikan buat siapapun yang masih belum bisa menerima kenyataan yang saat ini sedang dihadapi. Sudah menjadi satu dari sekian hukum alam ada keadaan yang tidak bisa kita kendalikan. Semua terjadi begitu saja tanpa ada aba-aba, tanpa ada pemberitahuan. Hal paling meyakitkan adalah ketika hal tersebut datang dan kita dalam kondisi tidak siap menghadapinya. Serasa mendapatkan hantaman besar dan langsung melumpuhkan.


Kenyataan pahit yang dihadapi oleh masing-maaing orang tentunya beragam. Ada kehilangan, penolakan, hujatan, dan lain sejenisnya. Tingkat heart disaster juga beragam, semua bergantung dari beberapa poin di bawah ini.

1. Kondisi keimanan
Kenyataan tidak menyenangkan itu datangnya dari Tuhan. Ia hadir sebagai sarana pengujian bagaimana seorang hamba dalam menyikapi. Saat dia sedang jauh dari Allah pasti akan butuh effort yang tinggi agar dapat menerima. Tetapi, jika dia dalam kondisi baik akan lebih mudah menerima semua kejadian.

2. Kondisi Hati
Semua yang terjadi selalu tanpa kode, sehingga kadang kita tidak sempat menata hati agar mau ikhlas menerima semuanya. Hati yang lapang akan menerima semua cobaan dengan mudah. Hari yang sempit dan penuh tekanan akan menerima kenyataan sebagai racun dalam hidupnya.

3. Support system
Saat masalah datang menyambut hari-hari kita dukungan dari orang terdekat sangatlah penting. Support sistem disini tidak harus berasal dari keluarga atau temen. Ada salah satu penulis sinetron yang menggunakan BTS (boyband asal Korea) sebagai support sistem dalam hidupnya. Melalui lagu-lagu yang dibawakan membuat dia menjadi lebih baik.

4. Cara Pandang
Ini merupakan hal krusial dalam menghadapi kenyataan. Ketika cara pandangnya sempit tentang hidup rasa hancur akan semakin besar. Kita butuh memperluas cara pandang akan rasa keberterimaan semakin besar.

 
Ada satu kalimat yang cukup ampuh untuk sampai pada titik kesadaran. Jika kamu tidak dapat mengubah suatu keadaan maka ubahlah cara pandangmu. Mengubah cara pandang tidak semudah kepala kita menoleh kanan atau kiri. Banyak hal yang perlu kita ketahui agar cara pandang terhadap suatu takdir dapat berubah. Semua dari kita pasti sepakat bahwa Tuhan akan memberikan sesuatu yang terbaik bagi hamba-Nya. Tetapi menerima firman ini saat kondisi terendah menjadi sangat sulit.

Dalam Al Qur'an disebutkan, apabila engkau mendapatkan suatu masalah maka hadapilah dengan sabar dan sholat. Respon pertama saat masalah itu datang menunjukkan bagaimana kualitas diri kista sebenarnya. Perintahnya jelas, saat ada masalah hal pertama yang perlu dilakukan adalah bersabar. Ini artinya kita diminta untuk mengkondisikan diri menerima semua yang terjadi. Jika masih belum tenang, maka sholat agar semuanya menjadi lebih mudah. Bahkan tidak cukup sampai di situ. Allah melanjutkan dengan firman lainnya, Dia tidak akan membebani seseorang di luar batas kesanggupanNya. Ketika Sang Pencipta percaya kita bisa, yakin ini masih sanggup kita lalui kenapa kita tidak percaya?

Menerima seluruh kejadian dalam hidup tanpa syarat akan menjadikan hidup kita lebih bahagia dan bermakna. Tarohlah orang yang selama ini bersama dengan kita menikah lagi. Atau orang yang kita sayang meninggal dunia. Sikap apapun tidak akan bisa membuat semua kembali. Semakin kita tidak menerima kenyataan akan semakin menyakitkan. Padahal hidup harus terus dilanjutkan. Perlahan sampaikan kepasa diri secara perlahan, ajaklah dia menerima rangkaian kejutan kehidupan dari Sang Maha Hidup.

Lalu bagaimana cara paling ampuh agar kita bisa menghadapi kenyataan? Next tulisan, ya!
Read More

Media Sosial Dan Insecure Pada Remaja

Tidak sengaja melihat postingan yang isinya, berdasarkan survey yang dilakukan oleh Facebook menunjukkan bahwa keberadaan selebgram membuat pengguna Instagram menjadi insecure. Eh, lupa belum baca caption udah main ilang aja tu postingan. Nyoba nyari di google belum ketemu dengan penelitian Facebook tersebut.

Akhirnya, searching mengenai penggunaan media sosial dan tingkat insecure seseorang. Tenyata sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hal ini. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dengan pemilihan objek dilakukan dengan random sampling.

Dari beberapa penelitian tersebut ada beberapa aspek yang merupakan poin bagi seseorang merasa insecure. Pertama, tubuh. Bentuk tubuh yang tidak proporsional menjadi pemicu insecure tertinggi. Entah karena dia merasa gendut, kurang tinggi, gigi kelinci, warna kulit, bentuk rambut, dan sebagainya. Apalagi yang difollow olehnya adalah selebgram kecantikan dan kesehatan, makin merasa nggak sempurna tu pastinya.

Kedua, sifat. Terkadang seseorang merasa dirinya sangat tidak layak berteman dengan entitas tertentu. Menurut pendapat pribadinya dia memiliki sifat/karakter yang tidak akan diterima. Misalnya, sangat merasa menjadi pendosa saat harus bertemu dengan orang yang menghadiri pengajian. Dia seperti membuat blok atas pasangannya tersebut. 

Kegita, finasial. Gap ekonomi yang terjadi antara satu keluarga dengan keluarga lain juga menjadi pemicu insecure. Seseorang yang berasal dari kelas ekonomi rendah tentu akan malu saat harus bertemu dengan anak orang tajir. Melihat barang yang dipakai merupakan barang branded akan membuat kita tidak yakin dengan apa yang kita kenakan.

 

Insecure sendiri lahir dari tidak adanya rasa keberterimaan terhadap dirinya. Apa yang didapatkan sekarang tidak disyukuri. Malah melih ke mengeluhkan keadaan. Padahal bisa jadi apa yang kita miliki sekarang merupakan hal terbaik yang kita miliki. Jangan pernah menjadikan apa yang dimiliki orang lain sebagai patokan hal apa saja yang harus kita punya.

Apa-apa yang ditampilkan di media sosial bisa jadi hanya kamlufase belaka. Para selebgram, artis, dan pejabat bisa saja membagi momen bahagia seperti, membeli rumah, mobil, dan sebagainya. Kemudian tampaklah mereka sebagai orang paling sempurna. Padahal dia menyimpan banyak sekali luka yang dipendam sendirian. Mereka sengaja tidak membagikan kemalangan yang dihadapi. Jadi, nggak usah terlalu menjadikan orang lain sebagai kiblat dalam melihat diri sendiri. 

Media sosial cukup memberikan dampak bagi para remaja dalam perkembangan dirinya. Perasaan rendah diri dapat memicu beberapa gangguan. Salah satunya adalah kecemasan. Dia sangat cemas jika lingkungan tidak mau menerima apa adanya. Disinilah peran orang tua menjadi sangat besar dalam mengatasi gangguan akibat gadget. Parahnya adalah masih ada orang tua yang gaptek. Sehingga mereka tidak dapat mengontrol dengan baik aktivitas anak di gadget.

Mari kita menggunakan media sosial dengan bijak. Apa yang kita lihat saat ini di feed IG mereka belum tentu benar-benar sempurna. Pasti ada kekurangan yang dimiliki hanya saja tidak diposting di sosial media. Cintai apa yang kamu miliki sekarang, karena bisa jadi apa yang kamu miliki sekarang adalah hal yang sedang orangain inginkan. Jika dirasa melihat medsos menyiksamu maka cobalah kurangi screentime 
Read More

Wajib Dibaca! Buat Kamu yang Pengen Ngulik Hubungan Personal Branding, Writerpreneur, dan Media Sosial


 

Setelah mendapat tantangan menulis di blog berdasarkan tema maka,  dua hari ini menulis tentang wisata Temanggung. Berfikir awalnya ini akan menjadi tema yang cukup menarik dan pas dijadikan personal branding. Ya, aku ingin membaranding sebagai seorang yang paling gercep membagi informasi seputar wisata Temanggung. Tetapi, membaca ulang materi tentang personal branding membuatku berfikir ulang mengenai tema tulisan.


Niche atau tema tulisan dalam suatu blog memiliki peranan cukup penting. Pembaca blog yang awalnya nyasar pas nyari info di internet bakal lebih mudah untuk mencari data lainnya. Bahkan ada kemungkinan dia akan kembali lagi ke blog kita untuk memperkaya refrensinyq. Selain itu, peluang masuk halaman pertama pencarian akan lebih besar saat kita sudah memiliki konsentrasi terhadap satu tema. 

Pemilihan tema dalam suatu blog harus dipikir dengan matang. Kita perlu kenal dulu dengan diri kita. Menulis apa sebenarnya yang akan membuat kita enjoy dan menguasai. Dengan tanpa sadar pada saat proses pemilihan tema tulisan sebenarnya kita sedang membangun personal branding. Akan dikenal sebagai penulis blog yang seperti apa sih sebenarnya? Poin inilah yang membuat saya berpikir dua kali megambil niche wisata Temanggung untuk blog ini. 

Semua media sosial dan nama blog bisa dikatakan sama. Mengandung unsur Tania, IG dan blog sudah sama inspirasi Tania, FB Titania Az Zahra. Mungkin perlu menambah fans page dengan nama inspirasi Tania wkwkkwk. Kalau dilihat dari pemilihan nama ini sebenarnya sudah menunjukkan branding apa yang ingin dilakukan. Intinya adalah tulisan dari seorang Tania yang menginspirasi. Inspirasinya berasal dari kehidupan sehari-hari yang di lalui. 

Ketika mengalami suatu kejadian, lalu mengambil hikmah kemudian dibagikan. Ketemulah, inilah personal branding yang sebenarnya ingin di bangun. Seorang penulis yang memiliki analisis tentang kejadian di sekitar. Mungkin akan di anggap curhat, tetapi sebenarnya ada sesuatu yang sedang dibagikan. Semacam tulisan ini, seperti curhat tetapi sebenarnya sedang membagikan informasi tentang bagaimana menentukan tema blog dan juga personal branding. 

Ketangkep, ya!, poin pertama dalam membangun personal branding adalah dengan berangkat dari sebuah pertanyaan akan dikenal sebagai penulis apakah kamu? Kemudian diikuti dengan melihat diri, apa potensi yang dimiliki? Apa yang paling dikuasai? Dan apa yang akan dibagi?

Dalam membangun personal branding ini tidak cukup hanya dengan menulis sesuai apa yang akan kita citrakan. Kita perlu memperkenalkan kepada banyak orang mengenai siapa kita. Hal yang paling mungkin dilakukan pada jaman serba digital ini adalah melalui media sosial. Kita semua tentu menyadari penggunaan media sosial sudah bukan sekadar berhaha hihi dengan teman saja, tetapi juga sebagai sarana mencari informasi. Perlu nih, kita membagikan apa yang sudah ditulis ke media sosial kita. 

Dalam penggunaan sosial media pastikan mampu membangun engagement dengan teman di medsos. Berusahalah senantiasa membangun interaksi. Teman Facebook saya ada yang menggunakan prinsip, jika status kita di Facebook ingin di like dan dikomentari orang lain maka lakukanlah hal itu terlebih dahulu kepada mereka. Seperti hubungan timbal balik gitu. Lagipula alogaritma di Facebook memang seperti itu, yang satu server sama kita hihi yang akan sering muncul di beranda.

Pilihan medsos beragam dan sudah memiliki segmentasi masing-masing. Jika tulisan itu cocok bagi remaja maka pemilihan IG dan tiktok sangat pas. Untuk orang yang sudah 30 ke atas Facebook adalah sarana yang tepat. 

Ciri kalau personal branding kita berhasil apa, sih? Yang jelas kita akan dikenal oleh orang lain sesuai dengan branding yang kita bangun. Memiliki banyak jaringan dan relasi serta kita dapat menghasilkan dari apa yang kita citrakan itu.  Wuiiih udah ngomongin earn tu memang selalu menjadi semangat. Gimana ceritanya coba buat penulis blog maca kita bisa menghasilkan?

Ada istilah kece nih, writerpreneur a.k.a bisnis menulis. Jualan tulisan kita. Nggak usah kebayang mirip sales jugak. Writerpreneur ini sebuah proses untuk membuat tulisan kita menghasilkan uang. Bisa dengan cara membuat buku kemudian dijual, mengirimkan tulisan ke media masa, menjadi content writer, atau pasang adsense di blog. 

Asik banget kan, kita melakukan apa yang kita sukai, apa yang kita kuasai dan itu menghasilkan. Semangat dong pastinya. Jadi buat kalian yang masih bingung mau menentukan tema tulisan, buruan merenung terus tentukan. 

Jangan sia-siakan waktu yang dimiliki. Mari kita hobi menjadi sesuatu yang lebih berarti. 

And then, tema blog ini tentang lifestyle ya gaes. Anggap aja gitu. Terus wisata Temanggung? Nantilah buat blog baru lagi. 






Read More

Wisata Temanggug : Gunung Watu Payung

Sumber : http://anastrav.blogspot.com

 
Wisata Temanggung- Halo Bestiee! Ketemu lagi nih, di hari kedua menulis bertema. Ajib banget dah komunitas ODOP, paling bisaan maksa orang nulis di blog dengan tema tertentu. Ga jadi curhat kan jadinya, jadi memang kudu menceritakan keindahan tanah kelahiran. Siapa tau pada tertarik terus main deh ke sini.

Diceritakan kemana-mana juga kalau Temanggung sama dengan nggunung itu sudah semacam kembar identik. Makanya, kebanyakan tempat wisata yang ditawarkan tetap bertema alam. Masih di daerah Kaloran aja. Sebuah kecamatan yang berbatasan langsung dengan Semarang. Anak Unnes, Undip yang asalnya dari Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas, Purbalingga dan memakai kendaraan pribadi kudu wajib banget pernah lewat sini.
 
Di ujung Temanggung ini ternayata ada sebuah tempat wisata yang sudah sangat hits dan legendaris sejak jaman Majapahit. Jadi, seudah sejak dulu kala dijadikan tempat untuk bertapa. Mau tau namanya? Yap, namanya adalah Gunung Watu Payung. Sejak aku kecil tempat ini sudah banyak dibicarakan. Tempat wisata ini berada di dusun Kemiri, Kecamatan Getas, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Konon pada masa kerajaan majapahit terdapat 3 abdi dalem yang melakukan semedi. Ada juga yang mengatakan bahwa raja dari keraon Jogja dan Surakarta pernah bertapa di gunung payung.

Terdapat 4 tempat yang dapat digunakan untuk bertapa, yaitu pertapa umum, tayub, punakawan, dan pertapaan  Budha. Bertapa atau semedi memang menjadi budaya bagi masyarakat khususnya Jawa Kuno.
 
Selain tempat untuk bertapa disini juga terdapat tempat ibadah. Ada masjid, vihara, dan gereja. Seolah kawasan ini ingin mengajak kita untuk dapat bertoeransi antar satu dengan lainnya. Jadi, untuk kalian yang muslim tidak perlu khawatis saat masuh waktu sholat karena sudah disediakan tempat. Dilihat dari sarananya memang sudah cukup lengkap. Hanya saja wahana untuk tetap betah berada disini peru ditambah. Konon akan dibangun flying fox.
 
 Untuk sampai ke tempat ini kalian harus menggunakan kendaraan bermotor. Sudah, jangan bayangi bus besar megantarkan rombongan kalian. Ga mungin bisa karen akses jalan menuju lokasi masih kecil. Patokannya adala Vihara yang cukup besar di dusun Janggleng. Seteleh sampai situ amati sekitar maka watu gunung payung sudah terlihat.

Pemburu sunsite dan sunrise jangan lewatka kunjungan ke tempat ini. Pemandahan hamparan hijau ditutup warna merah semburat matahari adalah sebuah pemandangan mahal untuk diabadikan. Posisinya yang berada cukup di atas akan membantu kalian melihat keindahan sekitar Gunung Payung Kaloran. Deratan rumah penduduk, Gunung Sumbing, Sindoro, Andong dapat kalian nikmati keindahannya saat berada di Gunung Watu Payung.

Selain sebagai tempat bertapa, beribadah, dan melihat pemandangan cantik, tempat ini juga dapat digunakan sebagai kegiatan budaya. Pada hari tertentu masyaraka akan membawa gunungan.

Setlah menaiki jalan terjal dan tangga yang cukup lumayan pastinya akan membuat cacing dalam perut meronta-ronta. Paling bener kalian turun dari situ kemudian menuju Kantor Kecamatan Kaloran. Hanya beberapa meter dari kantor kecamatan akan ditemukan warung kupat tahu dan bakso yang rasanya pasti bikin nagih. Geser lagi ke arah Krangan akan menemukan soto paling enak.

Kalau sampai kemaleman selama di gunung Watu Payung kalian dapat langsung meluncur ke Kota Temanggung atau Bandungan. Disana bisa memilih penginapan mana saja yang kalian suka. Harga penginapan cukup terjangkau.

Jadi yuuuk bertienya akuh, janganragu-ragu buat main. Pecinta alam pasti seneng dong main kesini.
Read More

Banyak Dilihat

Pengikut

Pengunjung

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

inspirasi tania. Diberdayakan oleh Blogger.