Bandung dengan Ceritanya-Part 1 (kali aja nanti ada part 2)

 

Di setiap perjalanan tidak mungkin Allah tidak menitipkan pesan kepada kita. Welll seperti perjalanan aku dengan duo besti sedekat nadi sejauh bakteri (hiihi), ceritanya kemarin (10/11/25) kita bertiga main ke The Local Enabler yang berkantor pusat di Bandung. Tempat yang homey banget. Suasana sejuk dan setiap spacenya memiliki fungsi dan memperlihatkan nilai yang mereka bawa.

 

Awalnya sih, aku sama sese-embak yang sebut saja namanya Dita merasa nggak punya tujuan tertentu dan ekspetasi apapun saat diajak main kesana. Mikirnya kita tu... yang penting pergi aja haha. Nanti juga pasti dapet sesuatu. Nahhh, inilah segala sesuatunya ternyata akan dimulai. Umanari yang nggak ada tari-tariannya kayaknya membuat otak kita menari-nari. Saking capeknya aku harus tidur dulu biar bisa mencerna, sekaligus kabur secara halus dari pertanyaan mbak Ika yang kayaknya akan semakin rumit hahaha. 


Di Umanari (nama cafe di Bandung btw, ih nyari potonya nggak ada, mbak Ikaaaa kirim Poto di Unamari dooong) ada jeda beberapa menit kita sibuk dengan ponsel, padahal yang lebih sibuk sebenarnya adalah pikiran kita. Kecuali mbak Dita nding soalnya lagi ngurus transfer-transfer wkwkwk. Tapi dia juga sebenarnya nge-lag hahaha. Lebih tepatnya kita bertiga sedang sama-sama mencerna tentang apa yang akan kita lakukan setelah dari sana. Masing-masing dari kita punya planning, sesuai naluri alamiah yang kami miliki. Otomatis gitu... ada yang mantep banget mau jadi petani dan peternak, ada yang mantep mau nyari jejaring lagi dan menajamkan beberapa hal, tapi ada juga yang tetep galau terus berakhir curhat sama chat GPT kemudian secara impulsif pengen kuliah jurusan komunikasi digital tapi takut IPK nya 4. 


Yaps, apapun itu sejauh apapun perjalanan yang kami tempuh, aku mengerti satu hal...perjalanan kemarin adalah awal yang membuka mata, bahwa kita belum punya apa-apa yang cukup sekaligus menjadi titik awal untuk belajar lagi. Mengurutkan lagi langkah di bawah bimbingan temen yang agak susah bercanda buat jadi coach kita. Yang sabar yaaa coach, karena kita kadang suka kidding hihi. Tapi kita anaknya serius kook, kalau nyari makan. Hal terbaik dan kesimpulan ter-plotwist adalah... aku dan my calon besan akan belajar cara hipnotis. Sepertinya itu adalah kesimpulan yang mengakhiri semuanya. Kesimpulan di atas Lodaya yang tidak boleh direalisasikan wkwkwk. Soalnya pas di masjid Al Mu'min deket stasiun Bandung udah ada semacam target gitu dari mbak Ika yang sabarnya kadang seluas Samudra Hindia. 


Uhhh ya ampuuun nulis apa ini sebenarnya. Keliatan banget masih nge-lag nya. Satu hal yang paling serius, kami bertiga saat ini akan berjalan sesuai dengan naluri yang kami miliki dan semoga itu memang tugas penciptaan yang telah diberikan. Itu dulu kesimpulannya hari ini, nggak tau besok mau apa lagi. 


Apapun yang terjadi besok kita tidak akan pernah bingung untuk megawali, karena semua akan diawali dengan bismillah. 


Catatan orang bangun tidur karena bahagia ketemu kasur

Read More

Pesan Manis Buat Anggota Ijo Lumut (Ikatan Jomblo Lucu dan Imut)

Hari ini tuh hari yang amaze banget menurutku. Akhirnya si Len-Len mengakhiri masa jomblonya juga. Hidup di masyarakat yang sangat perhatian dengan tetangganya tuh antara seneng sama enggak. Senengnya karena banyak yang perhatian, enggaknya karena terlalu perhatian itu sehingga ada ranah-ranah pribadi yang juga diperhatikan. Menikah, misalnya. Dilema terlalu banyak yang tanya kapan nikah dan orang tua menjadi resah biasanya di alami oleh wanita-wanita yang tinggal di daerah pedesaan. Semi urban juga iya, kadang. Mana nanti ada label perawan tua lah, inilah, itulah. Yaaaa anggap aja itu sebagai dampak negatif atas perhatian para tetangga hihi.

Akutuh bahagia, akhirnya penantian Len-len yang sudah lumayan dengan ragam ikhtiar itu kesampaian juga. Paling tidak, pernikahannya ini membuktikan beberapa prinsip dan kepercayaan yang aku miliki tentang jodoh. Apa aja tuh?

1. Meng-nol-kan diri
Ini adalah pasrah tingkat dewa Mengenolkan segala rasa, segala ingin, segala-galanya. Pasrah tanpa dalih, pasrah tentang segala takdir dengan keyakinan akan ada skenario terbaik. Skenario yang tidak akan mampu logika manusia memahaminya. Istilah ini aku dapatkan saat masih di salah satu Dinas Temanggung. Beliau, bu Iin namanya adalah seseorang yang memperkenalkan istilah itu. Waktu itu beliau bercerita tentang penantian buah hati yang kedua. Berbagai macam ikhtiar dilakukan, bahkan baju bayi sudah disiapkan di dalam lemari. Tapi ternyata sekian tahun, buah hati kedua tersebut tak kunjung datang. Kemudian beliau meng-nolkan diri. Semua baju bayi yang tertata rapi diberikan kepada orang yang lebih membutuhkan dan beliau berselimut pasrah untuk buah hati keduanya. Dan... tadaaaa setelah melakukan itu akhirnya beliau positif, garis 2. 

2. Jujur dengan kemauan
Aneh memang kita tuh...bahkan sama Allah aja masih suka bohong. Nggak mau benar-benar jujur dengan keingingan. Atau lebih parahnya kita sendiri nggak ngerti sama kemauan kita tuh apa sebenarnya. Kalau kita sudah mulai ngerti apa mau kita, mulai jujur sama keinginan kita ke Allah, lalu serius memintanya, Allah akan mengabulkan. Aku yakin, pertemuan Len-len denga mas Can-can itu adalah buah dari kejujuran Len-len tentang bagaimana sosok lelaki yang diharapkan.

3. Tetap Menjaga Niatan
Dalam bayang-bayang perhatian tetangga dan desakan dari keluarga terdekat terkadang untuk segera mengakhiri masa lajang kadang bisa jadi alasan pertama untuk mulai lupa dengan keinginan dan harapan. Jangan sampai menikah karena merasa sudah terdesak. Segenting apapun posisi tetap jaga niatan. Menjalankan sunnah Rasulullah dan bersiap untuk melakukan ibadah terpanjang. Ingat, terkadang bukan siapa yang paling cepat tapi tentang siapa yang paling tepat.

4. Kalau itu jodoh, semuanya akan serba mudah
Ini sering banget terjadi. Kalau jodoh pasti semuanya serba mudah. Allah pasti akan mempermudah jalan atas niat baik yang kita lakukan. Kita hanya perlu yakin, Allah akan memberika jalan bagi kebaikan. Yakin, pertemuan dengan seseorang yang telah Allah tuliskan pasti terjadi.

Btw, selamat menempuh hidup baru Len-len dan mas Can-Can. Semoga segala kebaikan senantiasa menyertai langkah. Semoga Allah memberikan kebaikan dan keteguhan untuk menjadi penjaganya bagi kalian berdua dan seluruh keturunan kalian. Selamat memasuki babak baru kehidupan
Read More

Menghilangkan Distraksi

Distraksi itu kayak debu di atas kaca, pas awal cuma sedikit nggak terlalu menganggu tapi lama-lama membuat kaca jadi burem. Gitu kali ya... Awalnya hal kecil yang jadi distraksi itu masih nggak masalah karena kita masih bisa melihat ke depan, tapi kalau tidak dibersihkan akan membuat tujuan hidup menjadi bias. 


Semua target yang ditentukan menjadi tidak jelas pencapaiannya. Energi kita habis menuruti distraksi yang sudah banyak itu. Tau endingnya apa? Kita berasa nggak punya tujuan dan nggak ada sedikitpun capaian. Semua ide, gagasan menguap begitu saja. Energi yang seharusnya tidak seberapa jadi sangat besar yang dibutuhkan. 

Oke, well satu yang perlu disyukuri, kita sadar ada distraksi. Sadar kalau semua jadi kabur dan nggak jelas. Langkah selanjutnya hilangkan distraksi itu. 

Bersihkan dulu, perlahan, nanti kita akan melihat lagi lebih jernih apa yang sebenarnya akan kita lihat. Apa sebenarnya yang kita inginkan. Kalau distraksi kalian adalah media sosial, hapus dulu. Kalau distraksi kalian gadget perlu dijadwal kapan kalian megang gadget. Kalau distraksi kalian dracin, coba matikan paket data dulu. Kalau distraksi kalian Drakor coba buat jadwal dulu. 

Karena siapa tau distraksi itu ternyata metamorfosis dari hiburan atas kepenatan kita. Akhirnya kita malah jadi terlena. Niatnya dia cuma iklan malah jadi aktivitas harian yang sangat menyita. Dan ini....tidak sehat. Karena modalitas waktu yang kita miliki harusnya menjadi sumberdaya untuk mewujudkan haparan, tujuan, dan cita-cita. 

Well, yuuuk! Kembali lagi! Bekerja keraslah dan tetap tebarkan kebaikan 🔥🔥🔥

Karena hidup tak sebercanda itu. 
Read More

Mengapa Allah Menciptakan Rasa Takut dan Harap?

Menurut pengertian yang ada di Gemini wkwk, rasa takut adalah slah satu emosi dasar yang dimiliki oleh manusia. Dia merupakan respon saat ada ancaman atau bahaya baik secara fisik maupun emosional. Takut menjadi salah satu mekanisme pertahanan alami yang akan membantu menghindari dan mengatasi potensi bahaya. Sedangkan harap merupakan bentuk dasar dari kepercayaan pada sesuatu yang diinginkan akan terwujud. Uniknya dua kalimat ini bisa kita sandingkan secara bersamaan. Dalam islam mengenal istilah Khouf (takut) dan raja' (harapan), khaouf adalah rasa takut kepada Allah, Raja' adalah harapan akan rahmat Allah. Sumber rasa takut dan juga harapnya berasal dari titik yang sama, yaitu Allah. 

Rasa takut dan harap harus seimbang. Tidak boleh salah satu diantaranya lebih dominan dibandingkan dengan yang lain. Tapi ya, sebenarnya kenapa tulisan ini muncul didasari beberapa hal. Pertama, karena kadang kita memang punya rasa takut terhadap banyak hal. Rasa takut itu seperti mengendalikan, mengambil alih kehidupan yang kita miliki. Hidup tidak tenang karena hidup dalam bayang yang belum pasti. Kemudian munculah harapan untuk mengendalikan rasa takut itu. Harapan itu seperti sugesti yang membangkitkan keyakinan kalau ketakutan itu hanyalah rasa yang belum tentu menjadinyata. Harapan-harapan inilah yang kemudian bermetamorfosa menjadi bait-bait doa. Yakin, bahwa segala hal yang terjadi masih pada batas kemampuan kita. Kedua, aku mulai bertanya karena apakah rasa takut itu muncul? Apakah rasa takut itu datang karena dunia atau karena Allah? Sebagai seorang yang katanya beriman hal ini perlu kita tanyakan. Rasa takut yang ada dalam diri kita itu apakah hanya karena takut kehilangan orang yang dicintai, kehilangan harta yang sudah dicari, tidak lagi memiliki harga diri atau karena kita takut kehilangan Allah, kita takut diabaikan Allah, kita takut Allah murka dan enggan memberikan maafNya? Lalu harapan yang ada itu, apa benar sebuah harap yang menginginkan diri lebih dicintai Rabb-nya? Atau hanya sekadar harapan segala urusan dunia yang ada di hadapannya selesai tanpa drama dan berjalan seperti keinginannya? Hey! dimanakah Allah jika semua sumber rasa takut dan harap itu bukan lagi tentang Sang Maha?

Ironi memang, tapi mungkin tak apa juga. Sebagai manusia yang sedang berproses meraba tangga iman menurutku hal wajar jika semua ternyata masih beralasan dunia. Hanya saja, jangan sampai kita larut terlalu dalam pada ketakutan kehilangan dunia. Terkadang ada harga yang perlu kita bayar agar tersadar bahwa sesunggunhnya hidup dan mati kita untuk Allah. Ketika dunia ini serasa sedang tidak berpihak ada Allah yang menanti kita kembali merintih, meminta, dan menghiba dalam sujud panjang kita. Dalam proses meraba tangga iman kita juga perlu meminta agar segala rasa mendapatkan bimbingan untuk selalu sampai pada Allah semata.

Sungguh, suatu saat nanti kita pasti akan menyadari makna, dunia sebagai sarana mendapatkan akhirat. Kita akan tau pada akhirnya kepada siapa semua bermuara. Jangan sampai karena rasa takut kita kepada dunia sampai kita lupa menghidupkan rasa takut diabaikan oleh Allah SWT. 

Ya.... kita hanya perlu takut kalau Allah tidak lagi bersama kita dan berharap Allah benar-benar menyambut kita dengan berlari saat kita sadar untuk kembali. 
Read More

Semua Manusia Pasti Dapat Bagian Overthinking

Entah mengapa tetiba punya sebuah keyakinan kalau setiap orang itu pasti punya overthinkingnya masing-masing. Menurutku ini juga wajar karena Allah memberikan akal pada manusia. Kemampuan manusia untuk berfikir atau thinking bisa berdampak pada over thinking, terlalu banyak berfikir. 

Kecenderungan banhak berfikir yang sering dilakukan ada pada hal-hal yang belum terjadi. Sebenarnya nggak terlau masalah sih, kalau hasil overthinking itu adalah strategi agar pikiran negatif tidak terjadi. Tapi, seringnya kita jadi kayak terpenjara gitu dalam pikiran-pikiran yang ramai dan berisik. Penuh prediksi yang disertai ke khawatiran. Padahal mah, masa depan itu sesuatu yang disembunyikan sama Allah. Nggak ada dari kita yang benar-benar bisa tahu bagaimana masa depan. 

Kebiasaan overthinking bisa berkurang kalau kita memang punya kendali atas diri kita. Setiap hal yang Allah berikan berupa hati dan pikiran membutuhkan kendali berupa sinyal jika dia sudah berlebihan. Kalau kita memiliki sensor yang kuat maka kita akan tahu pada batas mana seharusnya kita menghentikan hati dan pikiran kita secara berlebihan. 

Ini emang menuntut banget buat kita tu kenal sama diri sendiri. Kalau berlebihan kita harus melakukan apa agar tidak itu tidak memenjarakan diri kita. Aneh tapi nyata sih kadang, kita terpenjara oleh pikiran kita sendiri. Lucu juga, ternyata yang membuat kita nggak merdeka itu diri kita sendiri. Aaaaaa ini gimana yaaa konsepnya. 

Kembali ke topik pertama, setiap manusia sudah punya bahan overthinkingnya masing-masing. Bahan overthinking bisa dari hal yang kita sukai juga, hal yang paling kita kuasai, hal yang paling kita miliki. 

"Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada kami". (QS. Al Anbiya:35)

Orang yang sepertinya hidup lurus-lurus aja pasti punya kok overthinking tu. Cuma ya gituu cara memanggapi dan menanganinya itu yang berbeda. Tergantung kondisi setiap orang. Tergantung kedewasaan dalam bersikap atas masalah yang datang. Jadiii...yuk pastikan kita bisa mengendalikan apa yang ada pada diri kita. Biar jadi manusia merdeka 🇮🇩🇮🇩
Read More

Logika dan Rasa

Allah telah menciptakan manusia lebih dari makhluk lainnya. Hal yang manusia memiliki sedangkan makhluk lain tidak adalah akal. Dengan satu kelebihan ini manusia memiliki tanggung jawab lebih besar, yaitu menjadi pemimpin di muka bumi. 

Banyak sekali hal yang harus diurusi, sehingga manusia diciptakan tidak seragam. Berbeda-beda, memiliki keunikan yang tidak sama. Manusia terlahir dengan kekuatan dan kelemahan yang perlu diolah sehingga dirinya mampu menjadi pemimpin sesuai dengan tujuan mula dia diciptakan. 

Dari sekian macam bakat, ada dua penggolongan, orang dengan bakat Logika dan Rasa. Orang dengan bakat Logika dia akan mengambil keputusan secara objektif yang berdasar pada data dan fakta. Mengamati masalah dengan detail dan mendalam. Sedangkan orang dengan bakat rasa dia memiliki spektrum rasa yang lebih banyak dari manusia lainnya. Lebih peka dengan kondisi rasa yang dimiliki orang lain dan memiliki empati yang lebih besar. Mereka orang-orang tulus. 

Meskipun manusia dikelompokkan menjadi dua bagian itu, tetap saja ada hal yang perlu kita pahami bersama. Tentang menyeimbangkan keduanya. Percayalah selogis-logisnya orang dia pasti memiliki rasa, dan se perasa-perasanya orang dia pasti punya logika. Diakui atau tidak kadang kita lebih condong kepada salah satunya. Untuk menjadi pemimpin yang baik harus mampu menempatkan keduanya pada porsi yang pas, seimbang. Tidak berat sebelah. 

Okay, well mari kita bahas bagaimana kelebihan dan kekurangan dominasi masing-masing. 

LOGIKA DOMINAN 
Carl Jung 

  • Mengutamakan logika daripada perasaan saat mengambil keputusan

  • Objektif dan suka struktur

Jean Piaget mengatakan bahwa remaja dan dewasa memasuki tahapan operasional formal, di mana kemampuan berpikir logis abstrak berkembang.
Mereka bisa menyusun argumen logis, memahami sebab-akibat, dan menarik kesimpulan.
Kahneman membagi logika manusia dalam dua sistem:

Sistem 1: cepat, intuitif, emosional (bukan logika dominan)

Sistem 2: lambat, penuh pertimbangan, dan logis
Orang yang dominan dengan Sistem 2 lebih rasional, analitis, dan tidak gegabah



Orang yang logika dominan menurut para ahli adalah orang yang:

Mengambil keputusan berdasarkan data dan alasan, bukan emosi

Menyukai analisis dan pemecahan masalah

Cenderung objektif dan sistematis

Orang dengan **logika dominan** punya banyak kelebihan seperti analitis, objektif, dan solutif. Tapi, seperti semua kecenderungan, ada juga **kelemahannya**. Berikut adalah kelemahan umum orang yang dominan logika menurut berbagai pendekatan:

---

### 🔹 1. **Kurang Peka terhadap Emosi Orang Lain**

> Mereka lebih fokus pada fakta dan alasan daripada perasaan.

* Bisa dianggap **dingin, kaku, atau tidak peduli**.
* Sulit memahami isyarat emosional atau kebutuhan afektif orang lain.
* Dalam komunikasi, bisa terlalu to the point, tanpa mempertimbangkan perasaan lawan bicara.

---

### 🔹 2. **Cenderung Overthinking dan Perfeksionis**

> Karena ingin semuanya masuk akal dan sistematis.

* Bisa terjebak dalam analisis berlebihan (analysis paralysis).
* Susah ambil keputusan cepat jika datanya belum lengkap.
* Tidak nyaman dengan ketidakpastian atau ambiguitas.

---

### 🔹 3. **Terlalu Mengandalkan Rasionalitas**

> Tidak semua hal dalam hidup bisa diselesaikan dengan logika.

* Bisa **menolak hal-hal intuitif atau spiritual** jika tidak bisa dijelaskan secara rasional.
* Kurang fleksibel dalam situasi yang butuh spontanitas atau empati.
* Kadang tidak memahami atau meremehkan pentingnya nilai-nilai budaya atau norma sosial.

---

### 🔹 4. **Kurang Apresiatif terhadap Imajinasi dan Estetika**

> Fokus mereka sering pada "fungsi", bukan "rasa" atau "keindahan".

* Bisa mengabaikan seni, perasaan, dan ekspresi kreatif.
* Kurang menikmati proses dan lebih fokus pada hasil atau solusi akhir.

---

### 🔹 5. **Relasi Sosial Bisa Terganggu**

> Logika tidak selalu cocok untuk membangun hubungan personal.

* Bisa sulit membangun kelekatan emosional.
* Dalam kerja tim, bisa terlihat arogan karena terlalu percaya pada "akal sendiri".
* Kadang tidak menyadari bahwa "being right" tidak selalu lebih penting dari "being kind".

---

### Kesimpulan:

> Orang yang dominan logika **hebat dalam berpikir rasional dan pemecahan masalah**, tapi perlu belajar **menyelaraskan akal dengan hati**, agar bisa lebih manusiawi, hangat, dan adaptif.

Kalau kamu ingin tahu cara menyeimbangkan logika dengan empati atau intuisi, aku bisa bantu juga. Mau?

PERASAAN DOMINAN 
Bagus banget kamu menggali dari sisi berlawanan: **dominasi perasaan (emosi)**. Dalam psikologi, banyak ahli membahas tentang orang yang dominan secara emosional atau perasa. Berikut ini beberapa **teori atau pendapat ahli** tentang orang dengan **perasaan dominan**:

---

## 💡 **1. Carl Jung & MBTI – Feeling (F) Personality**

Menurut Jung yang dikembangkan jadi MBTI, ada tipe kepribadian dengan dominasi fungsi **Feeling (F)**.

### Ciri orang dengan dominan perasaan:

* Mengambil keputusan berdasarkan **nilai-nilai pribadi dan empati**.
* Fokus pada **keharmonisan, perasaan orang lain, dan hubungan antar manusia**.
* Seringkali mengutamakan **apa yang "baik" menurut hati**, bukan sekadar yang "benar" menurut logika.

📌 Tipe MBTI yang dominan Feeling: **INFP, ENFP, ISFJ, ENFJ**, dll.

---

## 💡 **2. Daniel Goleman – Kecerdasan Emosional (EQ)**

Goleman mengusulkan bahwa selain IQ, **EQ** sangat penting.

### Orang dengan EQ tinggi:

* Mampu mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri dan orang lain.
* Dominan perasaan bukan berarti lemah, justru mereka **kuat secara sosial dan empatik**.
* Mereka pandai membangun hubungan dan menghindari konflik.

📌 Goleman menekankan bahwa dominasi emosi perlu diiringi kemampuan **regulasi emosi** agar tidak destruktif.

---

## 💡 **3. Elaine Aron – The Highly Sensitive Person (HSP)**

Elaine Aron memperkenalkan konsep **orang yang sangat peka (HSP)**.

### Ciri-ciri HSP:

* Merespons dengan kuat terhadap **emosi, suasana, seni, dan hubungan**.
* Lebih mudah stres karena **meresapi perasaan dengan intens**.
* Sering punya intuisi tajam dan empati tinggi.

📌 Dominasi perasaan mereka membuat mereka cenderung **reflektif, lembut, dan perhatian**, tapi juga **rentan cemas atau kewalahan**.

---

## 💡 **4. Antonio Damasio – Emosi Sebagai Dasar Keputusan**

Damasio menyatakan bahwa **emosi adalah pusat dari pengambilan keputusan**.

> Dalam bukunya *Descartes’ Error*, ia membuktikan bahwa orang yang kehilangan kemampuan merasakan emosi justru **tidak bisa membuat keputusan yang baik**, meski kemampuan logiknya utuh.

📌 Artinya: **dominasi rasa atau emosi bukan kelemahan, tapi bagian penting dari fungsi manusia.**

---

## Kesimpulan:

> Orang dengan **dominasi rasa/perasaan** cenderung:

* Memutuskan berdasarkan **hati dan nilai personal**
* Peka terhadap hubungan dan perasaan orang lain
* Kuat secara **empatik, sosial, dan spiritual**

Tapi juga bisa:

* Terlalu memikirkan perasaan orang lain
* Sulit bersikap objektif
* Lebih mudah baper atau emosional

---

Kalau kamu tertarik, aku bisa bantu membandingkan **logika vs perasaan dominan**, atau bikin tes mini untuk cek kamu lebih condong ke mana. Mau?



AGAR KEDUANYA SEIMBANG 
Pertanyaan kamu bagus banget—**menyeimbangkan logika dan perasaan** adalah kunci untuk menjadi pribadi yang utuh: rasional sekaligus manusiawi. Berikut ini adalah **langkah-langkah praktis** untuk mencapainya, tergantung dari dominansi awalmu.

---

## 🔹 Jika Kamu Dominan Logika:

> Kamu cenderung rasional, cepat ambil keputusan, tapi mungkin kurang empatik.

### Langkah Menyeimbangkan:

1. **Latih Empati**

   * Dengarkan orang lain tanpa langsung memberi solusi.
   * Coba tanyakan: *“Apa yang sedang kamu rasakan?”* bukan *“Apa yang akan kamu lakukan?”*

2. **Perhatikan Bahasa Emosi**

   * Belajar mengenali dan menyebutkan emosi, misalnya dari *emotional wheel*.
   * Baca fiksi atau puisi—itu melatih rasa.

3. **Jeda sebelum merespons**

   * Beri ruang antara stimulus dan reaksi untuk mempertimbangkan sisi emosional.

4. **Refleksi Harian**

   * Tulis jurnal tentang kejadian yang kamu alami dan apa perasaanmu saat itu.

---

## 🔹 Jika Kamu Dominan Perasaan:

> Kamu peka dan penuh perhatian, tapi bisa baper atau sulit objektif.

### Langkah Menyeimbangkan:

1. **Latih Rasionalitas**

   * Gunakan teknik berpikir kritis: Apa fakta vs opini? Apa penyebab dan akibat?
   * Buat mind map logis saat membuat keputusan penting.

2. **Gunakan “Logika Dingin” Saat Perlu**

   * Pikirkan: *“Kalau ini terjadi ke orang lain, apa solusi objektifnya?”*

3. **Tetapkan Batas Emosional**

   * Belajar berkata *tidak* tanpa merasa bersalah.
   * Evaluasi apakah kamu terlalu memikul beban emosi orang lain.

4. **Ambil Jarak Saat Emosi Tinggi**

   * Jangan langsung bereaksi saat marah atau sedih.
   * Latihan napas dalam atau teknik grounding bisa sangat membantu.

---

## 🔁 Latihan Gabungan untuk Keseimbangan:

| **Latihan** | **Manfaat** |
| ----------------------------------------------------------- | --------------------------------------------------- |
| Menulis jurnal: “Apa yang kupikirkan & kurasakan hari ini?” | Melatih kesadaran logika dan emosi secara bersamaan |
| Mendengarkan podcast/kisah hidup orang lain | Memperluas perspektif logis dan rasa |
| Bermain roleplay atau diskusi dua posisi | Melatih berpikir dua sisi: logis dan emosional |
| Meditasi / muhasabah diri | Menyelaraskan hati dan pikiran secara tenang |

---

## 🌱 Kesimpulan:

> Menyeimbangkan logika dan perasaan itu bukan soal memilih salah satu, tapi **melatih diri untuk tahu kapan harus menggunakan yang mana.**
> Pikirkan seperti dua sayap—akal dan hati—kita butuh keduanya untuk terbang.

Kalau kamu mau, aku bisa bantu buatkan **program latihan mingguan sederhana** berdasarkan kecenderunganmu. Mau?

Read More

Lone Wolf

Dapat istilah istilah Lone Wolf dari repostan akun tiktoknya Harry Vaughan wkwk. Penasaran deh, kenapa dia repost itu? Ternyata itu berkaitan dengan peran yang sedang dilakoninya dalam salah satu judul sinetron. Apa tuh sinetnya? RAHASIA, padahal sih udah aku posting juga.


Kepolah aku, apa itu Lone Wolf? Serigala yang sendirian? Setelah searching di google akhirnya tau kalau Lone Wolf itu merujuk pada salah satu kepribadian manusia. 

Lone Wolf adalah istilah yang mengacu pada seseorang yang cenderung menyukai kesendirian dan kemandirian, seringkali tidak suka bergantung pada orang lain atau kelompok.


Kayak kepribadian yang intorvert gitu. Sebelum bahas lebih lanjut tentang lone wolf, rasa penasaran pertama adalah... mengapa serigala banget? Ternyata ada beberapa fakta menarik. 

Osman I, Sang Gokboru

Setelah ngobrol dengan Mbak Dita tentang serial film Osman yang sedang diikutinya, ternyata Osman I memiliki julukan Gokboru. Julukan ini diberikan oleh orang-orang Mongol. Dalam mitologi yang mereka percayai, gokboru adalah serigala abu-abu bermata biru, berbulu singa, bermata berapi-api. Datang ke bumi satu kali dalam seratus tahun untuk membawa kekuatan, persatuan, hukum kepada kawanannya dan perubahan besar di dunia pada umumnya. 


Seneng banget, pas tahu ternyata ada hal yang menghubungkan antara Asmara Gen Z dengan Serial Osman wkwk. Ya, titik temu kita ada di serigala haha.


Penasaran dong pastinya, kenapa si Osman I ini dijulukinya pakai Serigala, nggak singa? Jawabannya ada pada filosofi kuno yang dipercaya oleh masyarakat Tiongkok.


Jika ingin kuat dan ditakuti, belajarlah kepada singa. Namun jika ingin menjadi pemimpin yang diikuti belajarlah pada serigala


Dalam salah satu VT dari akun tiktok Aming aku jadi mengerti bagaimana serigala itu sebenarnya. Kalau ditulis gini jadinya


Mengapa Orang bijak sering bilang untuk menjalani hidup seperti serigala? 

Karena serigala tidak sibuk membuktikan dirinya. 

Dia tahu kapan harus diam dan kapan harus menyerang. 

Serigala tidak hidup untuk disukai, dia hidup untuk bertahan dan menang. 

Dia tidak butuh banyak suara, karena ketenangan lebih tajam dari teriakan. 

Dia tahu kapan harus berjalan sendiri dan kapan harus bergerak bersama. 

Serigala tidak butuh pengakuan karena, kekuatannya tidak datang dari perhatian, tapi dari ketahanan.

Jadilah seperti serigala, tenang tapi berani, sendiri tapi tetap kuat. 

Bukan yang paling kuat, tapi yang paling konsisten sampai akhir. 


Sepertinya perlu ini membahas tentang per-serigalaan sebelum membahas kepribadian Lone Wolf. Dari beberapa artikel yang sudah dibaca dapat disimpulkan jika serigala itu...

1. Serigala adalah binatang Monogami

Serigala itu sosok yang sangat setia. Sampai dia mati, dia tidak akan pernah selingkuh wkwk. Bagi seekor serigala memiliki pasanagan itu hanya satu dalam seumur hidup. Ini juga dalam rangka menjaga keturunan yang murni dan kuat dari paparan penyakit. Monogami menjadi langkah  untuk mempertahankan spesies dari proses evolusi.

2. Cerdas dan stamnina prima

Dalam berburu mangsa, bisa dibilang Serigala adalah hewan dengan strategi terbaik. Mereka tidak asal menerkam mangsa. Hewan buruan serigala badannya lebih besar, hal ini tentu membutuhkan strategi dan stamina yang prima. Sebelum menerkam mangsa biasanya serigala sudah melakukan beberapa tahapan, yaitu: mengawasi, mengintimidasi, membuat mangsa kelelahan, baru membunuhnya. 

3. Memiliki kemampuan mendengar dan melihat yang tajam

Tahu nggak, sih? Indra pendengaran Serigala 100 kali lebih kuat dibandingkan dengan pendengaran manusia. Sedangkan retina Serigala sangat reflektif sehingga dapat melihat denga jelas meski dalam kegelapan

4. Memiliki Sistem Hierarki Sosial

Serigala memiliki sisten herarki sosial yang sangat kuat. Kumpulannya akan dipimpin oleh pasangan alfa, diikuti oleh anggota beta, dan omega ada pada strata terlemah. 

Serigala Alfa bertanggungjawab memimpin dan menjaga kawanan. Satu-satunya pasangan yang bereproduksi dan memastikan keturunan mereka mendominasi kawanan.

Serigala Beta, bisa dianggap sebagai tangan kanan serigala Alfa. Tugasnya menjadi penasihat Alfa, menjadi komandan saat Alda tidak mampu, dan penjaga kedisiplinan kawanan.

Serigala Omega, memiliki pangkat terendah. Mengikuti semua perintah pimpinan dan menanggung beban kesalahan dalam perburuan.


Meskipun mereka terkenal dengan kesolidan dan sistem hierarki sosial yang kuat, ada sebagian serigala soliter yang akhirnya memutuskan menjadi Lone Wolf. Serigala ini memisahkan diri karena berbagai macam alasan, antara lain: ingin memperluas wilayah, membuat perkumpulan baru, atau dikeluarkan dari kawanan. 


Okay, tibalah saatnya kita membahas tentang ciri-ciri Lone Wolf!

1. Penyendiri 

Seorang Lone wolf adalah penyendiri, tetapi bukan karena malu bersosialisasi atau malas. Hal itu terjadi karena dia tidak butuh validasi orang lain dalam bergerak. Dia tidak butuh cahaya dan pengakuan. Terkadang visi dan misinya bertentangan dengan ke-umuman orang di sekitarnya. Bisa dibilang dia cukup percaya diri karena yakin dengan tujuannya dan tahu jalan mana yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tersebut. 


2. Analisator 

Lone Wolf memilih diam untuk mengamati sampai dengan hal-hal detail. Dia berfikir mendalam, kesunyian yang dia pilih dijadikan ruang untuk berfikir lebih jernih.  Kemampuan ini yang membuat dia bisa menentukan kapan harus bergerak dan kapan harus berhenti. Kapan harus bersama dan menyendiri. 


3. Memiliki Integritas yang Kuat 

Bukan hanya analisator, Lone Wolf juga memiliki kompas moral yang kuat. Fondasi dari integritas yang dimiliki Lone wolf antara lain : memegang prinsip yang diyakininya sebagai kebenaran meski di bawah tekanan dan berani menolak hal-hal yang bertentangan dengan prinsip yang dia punya.

4. Tidak banyak bicara 

Lone wolf tidak banyak bicara soal idealisme, tetapi hidup yang dijalaninya sudah mencerminkan idealisme yang dimiliki. Meskipun jarang tampil dan bicara di depan umum, sekali bicara selalu berdasarkan data, nurani, kebenaran, dan keberanian.


Sumber

https://www.idntimes.com/science/discovery/dahli-anggara/fakta-tentang-serigala-c1c2.


Read More

Asmara Gen Z bukan Sinetron Biasa

Lagi di fase pengen udahan nonton sinetron wkwkwk. Tapi, lama kelamaan ni sinetron malah ngasih banyak insight. Meskipun perlu aku pertimbangkan lagi sih tentang waktu nontonnya. Menimbang lagi wort it nggak antara insight yang aku dapat sama waktu yang aku kasih untuk dapet itu. Mungkin perlu dikurangin durasinya, dicukupkan dengan potongan-potongan saja. 


Menonton Asmara Gen Z ini ga ekspek bakal dapet banyak nilai, awalnya aku kira ini hanya tentang kisah cinta anak Gen Z yang rada gimana gitu. Nyatanya di Sinetron ini aku dapet banyak pelajaran tentang manusia yang sedang berproses menemukan jati dirinya. Bagaimana dia mau belajar dari setiap kesalahan yang pernah dilakukan. Mereka akhirnya bertumbuh, bukan berubah. Seandainya ada perubahan pun tanpa mengurangi keaslian dia. 


Be You... berubah bukan karena orang lain tapi memang dia sadar bahwa dia sekarang tidak pada versi terbaiknya. Tetap menjadi diri sendiri jangan pernah menjadi orang lain. Saat kita mau menjadi diri sendiri maka perlahan kita akan tahu pada sisi mana yang perlu kita upgrade dan mana yang tidak perlu ditumbuhkan.


Dorongan berubah karena suara netizen atau orang disekitar kita pasti akan memberikan dampak yang berbeda dengan berubah karena kesadaran. Perubahan yang perlahan dan dimulai dari hal kecil akan bertahan lama dibanding perubahan secara sporadis. 


Selalu menjadi diri sendiri, tidak perlu menjadi orang lain. Tidak perlu merasa insecure dengan pencapaian atau hal yang dimiliki oleh orang lain. Setiap orang memiliki warna cahayanya sendiri. Masing-masing orang pasti akan bersinar dengan tanpa merusak sinar orang lain. PR terbesar dari kita adalah memastikan sinar itu menyala. Jika diibaratkan dengan lampu maka proses pencarian saklar itu seperti mencari klik atau keyakinan pada kemampuan yang kita miliki. Klik pada peran yang seharusnya kita jalankan. 


The last... Be You. Ini bukan kamu dengan segala aksesoris sehingga menjadi menarik. Tapi karena itu adalah kamu maka semuanya menjadi indah, menarik, berarti, dan berwarna.

Read More

Masinis Tua Pembawa Gerbong Kereta



Alkisah sekumpulan masinis tua tengah memandang gerbong-gerbong keretanya. Dia lelah dan dan sangat merasa tua, tapi saat ada masinis muda yang menjanjikan rasanya belum rela. Masinis muda dengan gelora api yang membara ingin membawa gerbong-gerbong itu segera beranjak. Terlampau lama sudah dia stuck, berhenti dan selalu terjebak dalam keindahan nostalgia masa lalu. Darah muda yang mendidih itu seketika membeku karena tatap remeh masinis tua yang masih terjebak dalam keberhasilan masa lalu. Sekarang sudah lebih baik jika dibandingkan sejak pertama mereka menjadi masinis kereta.


Cara kerja masinis tua masih sama seperti membawa kereta era kolonial, like...kereta uap. Padahal zaman telah membawa pada moderenasi. Semua sudah berubah dan semua serba cepat. Masinis tua yang lelah dan sebenarnya sadar dengan usia itu masih keras kepala dengan pemahaman lamanya. Masinis muda yang penuh rasa takdzim dan menghormati yang tua hanya terngaga dan meletakkan selendang semangatnya. Melihat masinis muda tak lagi bersemangat dan bergairah para masinis tua memandang sinis anak muda. 

Dengan bangga mereka berkata, "Kalian anak muda yang minta diberi kesempatan sudah kami beri, kan? Kenapa sama saja? Kenapa kereta tetap tidak berjalan?"Mereka tidak sadar ada kalimat toxic yang bermutasi itu menjadi rem untuk menjalankan tugas. Ada tanggapan yang memunculkan rasa kecewa. Ada rasa sia-sia. Perlukah masinis muda mengabaikkan rasa hormat dan menganggap mereka tidak ada? 

Matanya sayu, dia lelah. 

Di sisi lain ada penumpang gerbong yang idealis, logis, dan realistis. Mereka tak gentar mengungkapkan isi kepalanya. Baginya seluruh gagasan perlu untuk di uji cobakan. Mereka tidak ingin menyesal. Jika nanti semua berakhir setidaknya sudah berupaya dengan apa yang mereka punya. 


Masinis muda menanggapi dengan mata berbinar suara lantang dan cara berfikir mereka. Bukan hanya karena mengerti dan melihat ini sebagai angin segar untuk memberanikan diri mengendarai kereta, ternyata..., itu hanya sebagai ekspresi memberi ruang. Bagi dia memberikan tanggapan sudah lebih baik, paling tidak mereka memiliki ruang. Dia berharap ruang itu akan menjaga nyala mereka. 


Sekelompok idealis, logis dan realistis itu akhirnya akan berfikir ulang, ruang itu adalah satu gerbong penuh yang diberikan oleh masinis kepada mereka. Tapi ... setelah ditelaah kembali, ruang itu tidak akan membuat kereta berjalan. Mereka hanya ada di gerbong khususu tapi masih jauh dari ruang kemudi. Bisa apa?



Aneh tapi nyata, masinis berharap para penghuni mengikuti seluruh peraturan yang dia buat. Saat semua sudah taat, dia hanya diam. Tidak ada instruksi. Hey! apa maksud kalian wahai para masinis? Apakah maksudnya kami disuruh taat tapi tidak ada perintah. Yakin? semua yang diam dan tiak bersuara itu masih taat? Bagaimana kalian yakin jika tidak pernah diuji coba? 


Lalu bagaimana para penghuni gerbong ideologis, logis, dan realistis? Teriakan untuk maju, memperbaiki rel jika memang ada yang salah hanya angin lalu. Bahkan mereka akan mendapatkan stempel sebagai para pembangkang. Hellloww apa coba yang di bangkangi? Ada apa-apa saja tidak, bukan? Seberapapun gerbong itu mencoba dan seberapapun luas ruang yang diberikan pada mereka tidak akan pernah membuat kereta itu benar-benar berjalan. 


Untungnya, penghuni gerbong tidak akan pernah berhenti berbuat pada gerbong yang mereka miliki. Bagi mereka, seluruh kata dan tindakan yang tak henti dilakukan bukan hanya untuk menggerakkan kereta. Mereka melakukannya sebagai ejawantah penghambaan kepada Sang Maha. Sebagai bentuk ekspresi cinta. Dan sebagai tanda kepada siapa mereka berpihak. Kebenaran dan janji menegakkan panji akan selalu mereka usahakan. Bukankah tidak ada yang sia-sia di hadapan Allah? Mereka memastikan dipihak siapakah mereka. Ya... mereka adalah tentara Allah yang tidak akan silau dengan pengakuan.


Suguhan drama opelet fatamorgana 
Read More

Proud Of You, Tabina

Siapa tau setelah menulis ini suara berisik di kepala jadi berkurang wkwk. Ternyata aku serajin itu mengabadikan momen pertumbuhanmu, Bin. Jadi, aku pikir rasa haru berbalut ledekan ke Bapakmu harus ibu keluarkan juga. Ada apa tuh? Sampai ibuk sebangga itu? Iya, kamu sudah menyelesaikan hafalan 1 juz Al Qur'an. Bukan tanpa drama, drama banget malah. Ibuk yang memiliki kesabaran setpis tisu dibagi tiga ini terkadang juga merasa bersalah saat menemani proses yang sedang kamu lakukan. 

Saat menemani Tabina hafalan, kadang ibuk merasa sedang berkelahi dengan keinginan ibuk sendiri. Ada satu saat yang ingin memberikan ruang agar kamu bisa menikmati proses. Tapi, kadang ada dorongan ilmiah yang mengatakan Tabina bisa lebih dari itu. 

Ah....kamu yang setelah banyak waktu main tersita mengeja ayat demi ayat akhirnya berdiri di panggung sederhana itu. Berdiri paling pojok belakang, karena paling tinggi 😆. Pegang mic (?) sumpahhh ini adalah moment yang membuat ibuk dag-dig-dug. Pecah kan konsentrasi, antara mau terharu SMA rasa khawatir kalau Tabina lupa ayat atau lirik lagu. Untungnya kamu pinter, Bin. Akan diam saat lupa. Keren yaaa bisa sadar kalau aku lupa. Nggak maksa untuk menyuarakan ingatan, udah ada semacam alarm yang bilang bagian ini kamu lupa dan ga bisa wkwk. 

Hal yang membuat deg-degan parah saat munaqasah. Kok ya... ustadzah itu menyebut nomermu, nomer 24. Tau ga? Ada jiwa dokumentasi yang pengen mengabadikan momen itu, tapi disisi lain juga kaget gitu. Apalagi saat ditanya nama kamu malah lupa. Hah? Terus gimana kalau sama ayatnya lupa? Etapi, ada bisikan dari hati ibuk, kalau dia bisa aja lupa nama tapi bukan ayat. Ahhh ternyata tetep lupa ayat juga di pertanyaan pertama. Setelah diulang...ahhh kereeen ternyata ingat. Gimana ibuk ga terharu cobaaa. 

Anak bayi yang gembul itu...sekarang sudah menyelesaikan juz pertama dalam hidupnya. 

Bin, dengerin ya... Ibuk memasukkan kamu ke kelas Tahfidz bukan untuk mahkota di surga. Bukan biar ibuk dapat previlage menghuni surga jalur anak hafal Al Qur'an. Bukan. Ini adalah bekal untuk Tabina menghadapi dunia. Ibu tidak pernah tau zaman seperti apa yang akan kamu hadapi, tapi satu keinginan ibuk..kamu tetap dalam agama Allah apapun kondisi zaman itu. Dan Al Qur'an itu akan jadi pedoman hidupmu. Bukan hanya menghafal tapi kamu juga memahami arti dan mengimplementasikannya. 

Suatu hari, saat kamu yakin kamu ada Da'i pemahaman tentang Al Qur'an ini adalah sarana untuk mengajak orang mengingat Allah. 

Ibuk sayang dan bangga sama Tabina. 
Proud Of You....

*Catatan ibu biasa yang sedang belajar menjadi ibu dengan doa yang hebat. 
Read More

Mari Kembali Ke Dunia Nyata

Sebanyak 43 episode, hampir dua bulan ini aku terlalu lama dan serius mantengi sinetron deh kayaknya wkwk. Udah saatnya perlu perlahan tapi pasti move sih ini. Sudah cukup ya, riset-risetnya. Kamu udah tau kan, gimana caranya cari kalimat biar related sama anak Gen Z? Yuhuu buka aja tiktok terus lihat komen-komen. Karena ternyata banyak hal yang akan ditemui disana. 

Sekarang kembali ya...ke dunia nyata. Dunia yang katanya perlu misi penyelamatan dari pahlawan bertopeng tanpa tanda jasa. 

Masak niatnya mau riset malah keblabasan nyari spoiler tiap hari, itu nggak worth it wkwk. Yok bisa Yook mulai di list lagi tugas-tugas yang harus diselesaikan. Banyak, kan? Sampai lupa kaaan buat apa aja yang ingin kamu capai di tahun ini. Tahun kemarin jujurr kalau kamu kayak air mengalir, ya kan? Jadinya ga ada capaian baru emang. Mau ikutan online course aja ga jadi dengan alasan chat gpt banyak. Eh, ngomong-ngomong chat gpt, ini salah satu aplikasi yang pasa akhirnya aku lumayan menguasai cara penggunaannya wkwk. Lumayan, hemat beberapa waktu buat cari ide. 

Selebihnya? Ke pendewasaan aja kali, ya. Diingetin kalau bisa usia 40 sudah jadi master piece. Punya apa gitu. Waaah kaaaan. Punya apa ya enaknya? 

Mau bilang blog, kok nyatanya nih blog juga gini-gini aja. Belajar menulis sih ini kayaknya. Tahun ini saatnya mengasah kalimat-kalimat biar mudah dipahami dan maksud yang ingin disampaikan nyampek gitu.

Bismillah belajar buat majalah a.k.a selebaran buat anak-anak sekolah. Semoga bisa jadi awalan. 


Terus masih mau nonton sinetron Asmara Gen Z? Iyaaa masih kayaknya, terlanjur penasaran sama kisah Aqeela dan Fattah wkwk. Mereka bakal udah atau gimana gituu. Meski effortnya ga sebesar yang sebelumnya sih. Tim pantau aja lah ya... 

Sungguh tanggung jawabmu itu lebih banyak dari waktu yang kamu miliki. So, fokus dan bekerja keraslah. 
Read More

Crazy Rich Di Sekitar Rasulullah

Pada mulanya aku selalu berfikir sangat menakutkan menjadi orang kaya. Peluang untuk menjadi sombong sangat besar plus hisabnya nanti juga banyak. Kayak-kayaknya tu, ga pengen banget jadi orang yang banyak uang. Pengennya jadi orang yang cukup, pas mau apa-apa uangnya cukup gitu hihi. 

Ketakutan itu muncul disebabkan oleh penghayatan terhadap kisah Karun. Iyaaa Karun yang tenggelam bersama hartanya. Saking menghayatinya, sampai lupa kalau para Sahabat di sekitar Rasulullah mereka juga bukan orang dengan keuangan yang kembang kempis. 

Gegara terbayang uang = Karun sampai lupa ada Abdrrahman Bin Auf yang beliau kaya raya banyak uang dan tetap masuk surga dengan hartanya itu. Kalau pada masa Rasulullah para sahabat jadi enggan bekerja maka saat perang Tabuk tidak akan cukup perbekalan perang. 

Nggak bakal ada cerita itu Usman Bin Affan menyumbangkan 950 onta, 70 kuda, dan 1.000 dirham. Banyak banget! Pada kepo nggak sih berapa aja kekayaan para sahabat yang ada di sekiar Rasulullah? Yuk, simak!

Daftar Kekayaan Sahabat Nabi

Abdurrahman Bin Auf
Salah satu orang yang ingin miskin dengan membeli kurma busuk dengan harga tinggi, eh... malah setelahnya ada orang yang mencari kurma busuk dengan harga empat kali lipat. Gagal miskin deh!

 Sahabat satu ini memang sering banget dijadikan rujukan para pengusaha muslim. Karena kesuksesannya dalam berwirausaha. Kekayaan beliau berupa 1.000 ekor unta, 1.000 ekor kuda,  ribuan kambing. Seperempat harta warisannya aja 84.000 dinar!

Kerennya lagi, beliau masih mewasiatkan agar seluruh alumni perak badar yang masih hidup diberi 400 dinar. Padahal alumni pasukan badar yang masih hidup pada waktu itu masih 100 orang. Dihitung aja berapa uangnya kalau full hihi. Ya gimana ya, sekali duduk dalam majelis infaknya aja ga kaleng-kaleng. Tu kotak infak masjid lubangnya kecil-kecil ga bakalan muat. Saking banyaknya uang yang di infakkan. 

Ga cuma infak, sebagai pebisnis ulung beliau juga ngga pernah absen dalam peperangan pada zaman Rasulullah.

Utsman Bin Affan
Sahabat yang dikenal kalem dan punya hobi berbagi ini, saat wafat meninggalkan properti kekayaan senilai 200.000 dinar dan sejumlah onta serta kuda. Bahkan hingga saat ini masih ada kebun kurma, hotel, dan rekening atas nama Utsman Bin Affan. 

Saat Rasulullah masih hidup tentu banyak yang telah diberikannya untuk islam, selain infak saat perang Tabuk, Utsman juga membeli sumur dari Yahudi dengan harga tinggi agar umat muslim dapat mengakses air dengan mudah.

Thalhah Bin Ubaidillah
Ini juga ga kalah fantastis. Penghasilannya dari usaha yang ada di Irak adalah 1.000 dinar per hari! Itu baru satu tempat usaha, gaes! 🙀

Masih ada lagi usahanya yang ada di Yaman. Bisa dibilang penghasilan harian Thalhha Bin Ubaidillah lebih dari 1.000 dinar per hari. 

Sa'ad Bin Abi Waqqas 
Rumahnya bisa dibilang sangat mewah. Bayangin aja temboknya dari bahan yang sama seperti batu akik dengan halaman yang luas. Ketika wafat beliau mewariskan harta setara degan 15,38 M

Zaid Bin Tsabit 
Kekayaan sahabat Rasulullah yang satu ini adalah 100.000 dinar dan tanah. Selain itu masih ada emas dan perak. Konon karena saking banyaknya, saat harta warisannya akan dibagi harus dipecah degan kapak. Kebayang ga, sih kalian? Gimana bentuk emasnya sampai kapak maju?

Zubair Bin Awwam
Sahabat yang memiliki keahlian berkuda ini juga nggak kaleng-kaleng, lho! Harta warisan yang beliau bagi-bagikan sebanyak 57.600.000 dirham ini setara dengan 3.543.724.800 rupah. Tiga trilyun lebih!! 

Abu Bakar 
Manusia yang timbangan keimanannya lebih berat dibandingkan dengan keimanan seluruh manusia ini juga memiliki kekayaan yang besar. Aku belum nemu sumber yang menjelaskan tentang berapa besarnya harta Abu Bakar sih, tapi kalau dilihat dari kisah-kisahnya kita bakal bisa menyimpulkan kalau Abu Bakar ini juga kaya. Bayangkan dia membebaskan budak, salah satunya Bilal Bin Rabbah. Selalu menjadi yang pertama dalam membantu orang kesusahan. Menginfakkan seluruh hartanya saat perang Tabuk. Jadi, bisa dibilang seluruh hartanya digunakan untuk islam.

Umar Bin Khathab 
Umar Bin Khathab ini merupakan salah satu pengusaha properti yang sukses serta memiliki ladang pertanian seluas 70 ribu hektare. Dimana per hektare bisa menghasilkan uang setara 160 juta per tahun. Artinya dari hasil panen di ladangnya Umar akan mendapatkan penghasilan 2,8 T. Fantastis sekali, kan?

Realita ini seharunya cukup untuk menjadi penyemangat bagi orang islam untuk bekerja keras namun tetap berorientasi akhirat. Dalam artian dia tidak terlena dengan pekerjaan yang dilakukan. Spirit yang perlu dibangun adalah banyak ibadah yang memerlukan biaya. Banyak agenda dakwah yang butuh biaya. Yuk... bisa yuuuk semangat bekerja. Jadikan pekerjaan kita sebagai jalan mendapatkan surga-Nya.

Daaan satu lagi, kesibukan mencari harta tidak menjadi alasan untuk tidak turut serta dalam dakwah. Jangan mentang-mentang sudah infaq paling banyak untuk Islam, lalu tidak mau terjun langsung dalam mensyiarkan agamanya. Karena ternyata, para sahabat yang kaya raya itu juga tidak absen dari panggilan jihad dengan alasan mengurusi usahanya. 
Read More

Hai! Aku Tania Sahabat Gen Z dan Alfa

 Kemanapun aku mencoba mencari pelarian dan mencoba menentukan arah tujuan, akan selalu dipertemukan dengan hal yang sama. Dari dulu sampai sekarang ternyata perhatianku tidak pernah bergeser. Masalah anak usia SMP sampai dengan SMA. Entah mengapa aku merasa jika periode ini adalah periode krusial untuk ditemani. Selalu ingin memastikan mereka tumbuh sebagaimana mestinya. Maksimal usia 15 tahun mereka sudah selesai dengan dirinya. Sudah bisa menerima dan mensyukuri hidup yang dia miliki. Tidak pernah lelah untuk terus belajar, memperjelas jati diri dan jalan untuk meraih mimpi. Menjadi pribadi yang hidup bukan hanya untuk diri sendiri. Memiliki kejelasan pandangan tentang peran apa yang harus dimiliki. Tidak lelah meng-upgrade kemampuan diri.


Aku ingin membersamai mereka. Di penghujung tahun ini, aku menemukan ternyata permasalahan yang dihadapi hampir sama dengan zaman-zaman terdahulu. Masih seputar miras, narkoba, pornografi, hamil di luar nikah. Masalah-masalah yang di blowup maksimal adalah seputar kesehatan mental dan bullying. 


Kemarin sempat pusing banget sih, membayangkan masa depan. Anak yang hamil di usi sekolah, apa kabar kesiapan mereka menjadi ibu? Terus, kalau anak mereka sudah lahir, siapa yang akan merawat mereka? Jadi apa mereka di masa yang akan datang?


Anak yang sudah terbiasa dengan sebotol minuman, narkoba, atau melakukan hal asusia lainnya dikeluarkan dari sekolah, apa kabar masa depan mereka? Sekolah seolah bukan lagi tempat mendidik, bagi sekolah lebih baik mengamputasi mereka dari bangku sekolah daripada mencari jalan memperbaiki. Sampai pada kesimpulan, masa depan seorang anak tidak lebih penting dari reputasi sekolah. Jika sekolah sudah bermetamorfosa menjadi tempat transfernya ilmu pengetahuan saja, lalu?


Ah, tapi bisa jadi juga menurut sekolah itu adalah jalan terbaik. Daripada menularkan virus kepada lainnya, kan?  Atau bisa jadi ini bentuk keputusasaan. Saat mencoba berkolaborasi dengan orang tua, ternyata orang tuanya juga melakukan kesalahan yang sama. Sehingga, menurut mereka tidak masalah anaknya melakukan hal tersebut. Bisa banyangin ga sih, anak dari seorang pemabuk atau pemakai atau bahkan penjualnya? 


Inilah masalah selanjutnya, orang tua yang ternyata juga problematik. Ibaratnya sudah dicekoki dengna hal baik, sudah dicoba untuk diperbaiki tetapi rusak lagi oleh orang terdekat. Jika orang tua melihat anak yang penting bisa hidup kemudian terserah dia mau apa, ya gimana? Kepada siapa lagi harus berdiskusi untuk menyelesaikan masalah ini. Padahal keluarga adalah sebuah lingkungan terkecil yang mepengaruhi jati diri anak.


Entah harus mulai darimana untuk mengurai semua benang ini. 


Realita yang terus nampak ini memanggil hati nurani saya untuk bisa menyadarkan mereka semua. Agar kembali kepada jalan yang benar. Dengan bekal menulis ala kadarnya dan bisa sedikit-sedikit edit canva dan video, sepertinya menggunakan media sebagai wadah penyadaran adalah hal yang paling mungkin dilakukan. Selain tetap menyusun langkah-langkah pembinaan bagi mereka. 


Ya, melakukan propaganda isu bagi gen z, alfa, betam dan gamma adalah jalan ninjaku. Menulis di blog ini, aktivasi media sosial, dan  menulis buku atau novel mungkin  bisa menjadi salah satu pilihan. 


Jadi, sudah ketemu kan Ren? Peran apa yang akan kamu ambil. Sekarang saatnya belajar agar bisa melakukan propaganda tersebut. 


Yang jelas kepikiran sih melakukan riset, mengolah bahan, up. Bismillah ya Allah, ijinkan kami menjadi fasilitator kehidupan bagi mereka.

Read More

Pertanda Jodoh

 Jodoh... adalah misteri yang tersimpan rapi dan akan terkuak setelah kita menemukannya. Jalan untuk menemukannya tidaklah mudah. Ada masa kita merasa sangat dekat dan dia banget jodoh, tapi ternyata bukan. Merasa kayaknya nggak banget tapi nyata-nyata memang dia jodohnya. Orang-orang berfikir itu nggak setara dan nggak sepantasnya, tapi kalau itu memang takdir ocehan mulut manusia apalah artinya. Ada beberapa tanda yang dianggap oleh orang-orang itu adalah tanda jodoh.

Pertama, Jalannya Mudah

Jodoh itu sudah disiapkan oleh Allah secara khusus dan unik. Jalan untuk sampai kepadanya akan banyak rintangan, menguras emosi, air mata, dan luka-luka. Tapi, sebenarnya... rintangan itu datang karena kita saja yang belum benar-benar fokus untuk menemukannya. Atau bisa jadi, rintangan itu adalah cara untuk menyiapkan kita agar bisa bertemu dengan jodoh. Saat kita sudah menyelesaikan ujian dan rintangan dengan baik, sudah mengenolkan diri, cahaya itu akan datang. Banyak orang bilang jika itu jodoh maka jalan untuk bisa bersama akan terasa mudah. 


Jodoh itu Saling Menumbuhkan

Jika dia jodoh kita,  pasti akan membuat kita semakin bertumbuh. Menjadi manusia dewasa dan mampu menjalankan dengan benar tujuan dari penciptaan. Dia akan mengantarkan kita pada tempat yang seharusnya kita tempati. Bukan jodoh jika memberikan rasa sakit tak berkesudahan. Bukan jodoh jika dia mengkerdilkan. Jodoh itu akan saling menumbuhkan. Menjadikan satu menjadi lebih baik dibanding sebelum bersama.

Tapi... tidak berarti jika saat ini kita menjadi kerdil dengan jodoh yang kita percayai kita belum menemukannya. Karena bisa jadi, kita yang bertemu dengannya sebelum selesai dengan ujian diri. Ah.. berarti jodoh itu akan menumbuhkan jika kita bisa menyelesaikan segala ujian. Ya, kita akan tumbuh bersama disaat yang pantas.


Jodoh, akan selalu dipertemukan

Sejauh apapun mencoba untuk mencari lain jalan, jika jodoh pada akhirnya akan dipertemukan. Kadang bertanya, kok bisa? Karena jodoh itu seperti gembok dan kunci, seperti sepasang alas kaki. Jika bersama dengan lainnya tidak akan tepat. Pernah denger kan istilah, lama jagain jodoh orang? Kecenderungan bisa kepada beragam pilihan, tapi jodoh hanya ada satu yang tepat.


Emmm iya, jodoh ini bukan hanya jodoh dalam pernikahan saja lo. Jodoh dalam pekerjaan, jodoh dalam menentukan peran, bahkan bisa juga jodoh dalam mendefinisikan diri. Eh, yang terakhir gimana? Iya, kadang kita yakin banget kalau kita itu orang yang tulus dan suka menolong. Ternyata di detik kemudian kita menemukan ternyata sikap suka menolong itu bukan karena ketulusan tetapi karena mengharapkan feedback tertentu dari orang lain. 


Perkara bertemu jodoh definisi diri ini tidaklah mudah, ingat hukum tentang mengenali manusia adalah proses seumur hidup. Nah, kan... artinya, mengenali diri adalah proses seumur hidup.


Read More

Tabinaku Mau Jadi Anak SD

Sepertinya baru kemarin Bapak menggenggam tangan kecilmu ke sekolah lalu aku mengambil gambar biar kayak ala-ala. Baru beberapa waktu yang lalu rasanya aku menemanimu berbaris di atas karpet dengan name tag buah strawberry bertuliskan namamu. Waktu itu, kau memakai pakaian serba ungu. Tidak ada drama menangis dan merengek. Kau bahagia dengan hari pertama sekolah. Sangat bersemangat main jungkat-jungkit. Hanya ditemani ibu sebentar saat teman yang lain masih merengek untuk ditemani. Hay, teman main ibuk...waktu itu aku merasa berat melepasmu sekolah. Karena selama 4  tahun kau adalah duniaku. Kutinggalkan beberapa hal yang bisa saja meraihnya untuk bertanggungjawab ada permintaan panjang pada Tuhanku. Ya, permintaan untuk mendapatkan amanah seorang malaikat kecil. 

Nak, taukah kau apa doa yang ibu panjatkan? Semoga ibu diberikan kepantasan untuk memilikimu. Mengantarkanmu mencintai-Nya dan mengikuti seluruh ajaran Rasul-Nya. Membersamaimu dalam kebaikan, belajar dan mengajarkan Al Qur'an. Aku hanya wanita biasa yang meminta kepantasan untuk membersamaimu, Sang pengikut Rasulullah yang menginspirasi alam semesta. 

Rasanya baru kemarin, kau terbata belajar membaca Al Qur'an. Harus berbesar hati saat teman-teman mendapt kitab qiroati jilid 1 dan kamu masih dengan kartu. Menghafal Al Fatihah yang terbolak-balik hingga kemarin kamu maju di atas panggung bersama teman-temanmu menghafal As Syams dengan lantang. Aku tentu tak pantas membandingkanmu dengan anak lain yang capaiannya lebih daripada dirimu. Aku tau bagaimana usahamu untuk sampai pada titik ini. Tetiba kau lulus TK dengan jilid 3 Qiroati di halaman 54 (dari 60 halaman). Bisa menghafalkan surat-surat pendek yang pada usia yang sama ibu dan bapak belum bisa melakukannya. Aku adalah saksi dari semua kerja kerasmu. Maafkan ibu ya, yang belum menemanimu dengan baik. Belum memenuhi amanah dari Allah yang dengan penuh kesadaran aku memintanya. 

Terimakasih ustadzah Uki yang penuh kesabaran membersamainya. Ustadzah sudah menjadi antitesis ibu yang galak bagi Tabina wkwk. Terimakasih telah mengajarkannya dengan cara yang baik, sehingga dia bisa mengikuti semuanya. Kalau bukan ustadzah yang sabar, telaten, dan menenyangkan pastilah dia tidak akan sampai pada level ini. Sangat meyakini ada doa panjang dari ustadzah untuk anak-anak. Jika ustadzah bertanya apa yang membuat Tabina sholat lebih dari tiga kali, jawabannya adalah "kata ustadzah". Enak banget ibuknya tinggal bilang, "Hayo, apa kata ustadzah". Kemarin harusnya jawabannya itu ust, hihi. Sekali lagi terimakasih ustadzah sudah menjadi partner bagi kami untuk mendidik Tabina. Semoga ustadzah masih berkenan untuk menyimpan nama Tabina dalam doa-doa ustadzah.

Hey, ternyata sekarang sudah sampai ujungnya! Masa TK mu benar-benar berakhir. Dan ibumu ini, djavu...mengulang perasaan yang sama saat kamu akan masuk TK. Mampukah aku mendapingimu, sampai kau benar-benar menjadikan Allah sebagai tujuan, rasul sebagai teladan, Al Qur'an sebagai pedoman, jihad sebagai jalan, dan mati di jalan Allah adalah mimpi tertingggi? Mampukah kami, mendampingimu menjadi sosok nama yang tersemat? Mampukah kami mendampingimu untuk menjadi tentara Allah yang gigih dalam kebaikan? Akankah besok kau bertemu dengan Ustadzah yang tepat seperti saat TK dan mampu menemanimu bertumbuh? Luruskah niat ibuk memasukkanmu ke kelas tahfidz? 

Rabb..., jadikanlah aku ibu dengan doa yang hebat. Bimbinglah kami agar mampu mengantarkannya menjadi hamba yang totalitas menyerahkan diri kepadaMu. Hingga suatu hari aku mampu berkata, "Rabb ku wakafkan dia di jalan-Mu". Tentu saja yang akan diwakafkan harus dipastikan kualitas. Nah kan..berat deh. Tapi semoga bisa ya Allah. 

Bismillah ya Allah, Tabina masuk kelas tahfidz agar dia mampu menjadikan Al Qur'an sebagai pedoman. Agar dia memiliki kecintaan sehingga menginteraksikan Al Qur'an dengan akal dan ruhaninya. Menjadikan Al Qur'an sebagai sumber inspirasinya. Menjadi bekal baginya dalam menghadapi tantangan dakwah yang akan dihadapi.

Ya Allah semoga di usia minimal 9 tahun dia sudah dewasa. Mampu mengambil keputusan dengan mempertimbangkan mana yang lebih Engkau cintai dan mana yang Engkau benci, mampu membedakan yang haq dan bathil. 

Rabb...permudahkanlah jika itu adalah kebaikan dan persulitlah jika itu keburukan. Jadikan dia dan keturunannya selalu mencintai kebenaran dan kebaikan, mampukan dia dan keturunannya menjadi sosok yang baik dan membaikkan, sholih dan mensholihkan. Mampukanlah dia dan keturunannya menebar manfaat bagi umat. 


Read More

Ulasan The Perfect Husband


 

Dua kali ikutan RCO pasti ada genre ini, Romance. Genre roamce fiksi memang paling pas  buat baca cepat (kalau aku). Tidak terlalu memerlukan konsentrasi yang terlalu tinggi dan meresapi terlalu keras. Bacaan yang cukup ringan, cocok banget dibaca sama orang yang punya target One Week One Book. Salah satu novel yang ringan namun tetap memiliki isi yang bermakna adalah The Perfect Husband. Novel ini ternyata pertama kali diterbitkan di wattpad kemudia di adaptasi ke dalam novel cetak dan juga di angkat ke dalam sebuah film.

Novel setebal 568 ini mengangkat tema cukup ringan, yaitu perjodohan. Pemeran utama dalam novel ini adalah Arsen dan Ayla. Dua karakter dengan kepribadian cukup jauh berbeda. Arsen seorang pemuda yang cukup mapan, sopan, sabar, agamis dan penyayang sedangkan Ayla seroang perempuan yang mudah marah, berkata tanpa saringan, pengetahuan agama kurang, tidak suka diatur. Ayla tu macam urakan gitu, setengah devil kali ya, sedangkan Arsen setengan angel wkwk.

Alur yang digunakan dalam penulisan The Perfect Husband ini adalah campuran. Pada BAB pertama digambarkan saat Ayla dan kedua orang tuanya melayat ke rumah Arsen. Dimana yang meninggal saat itu adalah kedua orang tua Arsen karena kecelakaan. Sebenarnya sejak pertemuan tersebut Arsen sudah merasakan sebuah getar aneh kepada Ayla. Pada waktu itu Ayla berusia 5 tahun dan Arsen sudah 15 tahun. Indah Riyana menceritakan dalam novel ini Ayla menghibur Arsen dan meminjamkan bahunya. Duh, ini anak lima tahun perlu dikarungin sih. 

Hanya pada awal saja diberikan kejadian 10 tahun yang lalu. Ayla yang awalnya digambarkan anak kecil sweet tetiba memiliki karakter yang sulit diatur. Kabur dari rumah bersama pacarnya yang kemudian diketahui sudah bersuami ke club malam. Ayla mabuk karena merasa tertekan dengan peraturan ayahnya dan juga skripsi yang tidak kunjung usai. Ayahnya murka saat mendapati anak gadisnya dalam kondisi tidak sadar. Disini aku sebagai pembaca mengira kalau Ayla sudah kehilangan keprawanannya, ternyata belum hihi.

Keesokan paginya, kedua orang tua Ayla mempertemuakan dia dengan lelaki yang akan dijodohkan, Arsen namanya. Berbagai upaya sudah dilakukan Ayla agar perjodohan itu tidak terjadi. Namun, ternyata cinta Arsen yang sudah tumbuh sejak kecil sangat kuat, bahkan lebih kuat dibanding upaya Ayla menolah perjodohan tersebut. Singkat cerita mereka menikah. Arsen sangat sabar mendampingi istrinya. Menjaga istri selayaknya pengawal kepada ratunya. Sampai pernikahan lebih dari 3 bulan Ayla baru mengetahui jila Arsen adalah seorang pilot. 

Seiring berkembangnya cerita, tokoh wanita digambarkan tidak mampu memberikan support kepada suaminya. Padahal sang suami selalu megeluarkan effort yang besar dalam memberikan cinta dan perhatian. Ini konflik kesekian akan dimulai.

Ternyata Ayla hamil, mereka terlibat perselisihan sehingga Nenek Arsen meninggal, Arsen pergi tanpa kabar, Ayla keguguran kemudian depresi. Baru disini kedewasaan kedua belah pihak mulai muncul. Perjuangan bersama untuk menyembuhkan luka batin Ayla dan program kehamilan. 

Apa saja pelajaran yang dapat diambil?

1.      Selalu libatkan Allah dalam setiap mengambil Keputusan

Ini tampak saat Arsen dan Neneknya mau melanjutkna wasiat dari ayahnya agar menikahi Ayla. Ceritanya sang Ayah sudah pernah menuliskan “Calon Menantu” di bawah foto Ayla kecil. Saat Keputusan kita sudah menyertakan Allah di dalamnnya maka yakinlah Allah juga akan selalu terlibat dalam menangani dampak dari Keputusan tersebut.

2.      Keangkuhan yang disirami dengan Cinta dan kesabaran akan luluh

Kesabaran dan ketulasn Arsen dalam mencintai Ayla pada akhirnya dapat meluluhkan keangkuhan dan keegoisan Ayla.

3.      Hati-hati dengan marahnya orang sabar

Orang yang biasanya sabar akan sangat menakutkan jika sudah mulai marah. Dia selayaknya air yang tenang kemudian saat menerima gangguan menimbulkan bah yang sangat berbahaya.

4.      Kita akan merasa memiliki setelah kehilangan

Saat masih bersama kadang merasa biasa saja. Namun, jika nanti dia pergi beberapa lama rasa rindu menyergap dan ada ketidakterimaan berada jauh tanpa kabar berita.

5.      Keyakinan jika Allah akan mengabulkan doa

Ini terlihat sekali saat mereka menantikan buah hati Dimana pihak Perempuan divonis sulit memiliki momongan. Dengan keyakinan dan tidak pernah berhenti doa dipanjatkan akhirnya Ayla hamil juga.

6.      Jangan menilai seseorang hanya dari masa lalunya

Setiap orang pastilah memiliki masa lalu. Tidak ada orang yang benar-benar sempurna. Jika engkau sudah menerima orang tersebut sebagai pasangan hidup artinya juga siap menerima dia dengan segala masa lalunya.

 


Read More

Apa Yang Kamu Inginkan?

Sebuah pertanyaan sederhana tetapi jawabannya terkadang mengobrak-abrik jiwa. Kamu mau apa? Ingin apa untuk hari ini, ingin apa untuk esok pagi? Bahkan pertanyaan ini lebih sulit dari fisika statistik. 

Ada bisikan yang berkata, bukankah Allah sudah mengatur dan menentukan segalanya? Ikuti saja alurnya daripada repot-repot memikirkan keinginan diri. Tapi, ada sebagian orang aku rasa (ini asumsi saja) yang dia memerlukan obsesi agar hidupnya lebih bermakna. Keinginannya yang tidak hanya sebatas besok mau apa, tetapi besok, besok, besoknya lagi mau apa? 

Pada hitungan angka usia yang tak pantas lagi disebut remaja, di angka usia yang seseorang lainnya sudah memiliki banyak skil, kompetensi, dan kemampuan. Ada rasa kesal pada diri sendiri yang sepertinya masuh menjalani hidup terlalh santai. Akhirnya, hari ini bertanya...apa yang kamu inginkan? 

Menulis disini setiap hari barangkali...membaca minimal 30 menit per hari mungkin, belajar konsisten menulis di Web dan memperdalam mengenai digital marketing mungkin. 

Ah sudahlah, sepertinya keinginanmu masih seperti keinginan yang dahulu-dahulu. Ayo, kerjakan satu persatu. Jadilah dirimu versi dirimu. Kebutuhanmu adalah belajar. Plus sekarang harus lebih bijaksana membaca situasi yang ada. 

TMA dan stifin harusnya cukup membantu untuk lebih mengenali apanyang kamu inginkan. Barangkali semua butuh di visualisasikan. 
Read More

Ulasan Buku A untuk Amanda




 A untuk Amanda adalah sebuah novel karya Annisa Ihsani. Novel yang terbit pada taun 2016 ini mengisahkan tentang salah seorang murid berprestasi di sebuah sekolah terbaik. Murid tersebut bernama Amanda. Dia selalu mendapatkan nilai A untuk semua mata pelajaran. Namun, kesempurnaan nilai ini menjadi awal pemicu dia mengalami tekanan. Dia berfikir bahwa semua yang dia dapatkan hanya karena sebuah keberuntungan bukan karena memang dia memiliki kemampuan. Amanda merasa dia telah menjadi seorang penipu karena dia sebenarnya tidak selalu tahu. 

Terdapat dua peristiwa yang membuat Amanda semakin yakin bahwa dia adalah seorang yan tidak jenius. Pertama, saat mengerjaan tugas biologi. Dimana saat itu dia mengerjakan secara asal dan tidak menyiapkan dengan baik tetapi guru memberikan nilai A. Amanda merasa nilai itu diberikan karena guru tertipu dengan perdikat pemilik nilai sempurna. Kejadian kedua adalah saat kelas ekonomi, guru memberikan pertanyaan kemudian Amanda mengangkat tangan dengan percaya diri namun, guru mengatakan agar Amanda memberikan kesempatan kepada yang lain. Ternyata, saat itu jawaban yang akan Amanda berikan salah. Kejadian ini kemudian membuat Amanda semakin yakin bahwa nilai sempurna yang dimilikinya hanyalah sebuah keberuntungan. Dia semakin yakin bahwa para guru telah tertipu olehnya. 

Belum lagi kisah dia dengan pacarnya Tommy yang merupakan teman sejak masa kecilnya. Ketika Amanda memberikan sinyal bahwa dia tidak baik-baik saja Tommy seseorang yan dianggap memahami Amanda memberikan respon yang semakin membat Amanda tertekan. Untungnya Amanda masih mau meminta bantuan kepada ibunya dan ibunya cukup terbuka dan memahami situasinya. Singkat cerita Amanda menjadi memiliki rutinitas pekanan untuk bertemu dengan psikolog.


Ulasan

Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama. Dengan setting tempat sebuah kota suburban di daerah tropis. Alur yang digunakan campuran. Pada beberapa BAB membahas saat terjadinya kecelakaan Ayah Amanda dan interaksi Amanda dengan ayahnya. Tokoh utama dari novel ini adalah Amanda. 

Insight yang didatapkan

Kita dapat mengambil beberapa pelajaran dalam novel ini 

1. Pemicu Depresi Anak Pintar adalah pencapaiannya

Kita tentu tidak akan menduga jika seorang yang memiliki nilai sempurna memiliki pemikiran dirinya sebagai seorang penipu. Dia seolah tidak yakin bahwa capaiannya merupakan hasil dari kerja kerasnya. Hanya sebuah keberuntungan belaka. Saat membaca ini di awal responku juga sama dengan Tomy wkwk, gimana sih Amanda. Masak orang pinter minder. Amanda tidak yakin dengan kemampuannya tetapi dia juga tidak ingin mendapatkan nilai bukan A. Bagi dia saat nilanya bukan A maka kedoknya akan terbongkar.

2. Berikan Respon yang tepat kepada orang yang merasa depresi

Jika suatu saat nanti kita mendapatkan cerita dari teman atau keluarga mengenai beban hidupnya jangan ditanggapi dengan bercanda atau jawaban seolah meremehkan. Karena hal tersebut sebenarnya adalah sinyal untuk dia mendapatkan pertolongan. Jawaban yang menurut kit biasa penyampaiannya dapat berakibat fatal.

3. Tidak ada yang salah dengan orang datang ke psikater

Di beberapa kalangan masyarakat masih ada stigma negatif jika seseorang melakukan konsultasi dengan psikiater. Judge sebagai orang gila sangat mudah disematkan. Padahal tidak berarti kehilangan kewarasan. Sepertinya membutuhkan sebuah edukasi lebih di masyarakat bahwa datang ke psikiater adalah untuk menyembuhkan luka batin. Dan posisinya setara dengan seorang dengan luka fisik ke dokter.

4. Tidak ada yang sempurna dalam hidup ini

Belajar dari Amanda, tidak ada yang sempurna dalam hidup kita. Setiap orang pasti memiliki jatah gagal dan sukses. Saat kita tidak mendapatkan nilai sempurna artinya kita sedang menjadi manusia pada umumnya

5. Jangan memikirkan pendapat orang lain

Ketakutan Amanda jika tidak memiliki nilai sempurna salah satunya adalah tidak ingin membuat ibunya kecewa. Satu hal yang perlu kita pahami bersama bahwa kita tidak bisa selamanya memberikan kebahgaiaan kepada orang lain. Berfikir bodo amat sangat dibutuhkan. Menjadi diri sendiri itu membahagiaan dengan tanpa beban bagaimana cara orang memandang.

Read More

Makna Lagu Mengemis Kasih



Lagu mengemis kasih merupakan nasyid yang populer pada tahun 2000-an. Mengemis kasih dipopulerkan oleh Raihan pada tahun 2003, tetapi jauh sebelum Raihan lagu ini sudah dibawakan oleh The Zikr. Kedua grup Nasyid tersebut berasal dari Malaysia. Pada masanya, lagu mengemis kasih menjadi sangat populer karena sering disampaikan oleh ustadz kondang Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dalam taujihnya. Sesuai dengan asal penyanyinya, lirik lagu mengemis kasih menggunakan bahasa Melayu. Sebelum kita membahas makna dari lagu tersebut, berikut adalah lirik dari Mengemis Kasih


Tuhan dulu pernah aku menagih simpati

Kepada manusia yang alpa jua lupa

Lalu terhiritlah aku di lorong gelisah

Luka hati yang berdarah kini jadi kian parah


Semalam sudah sampai ke penghujungnya

Kisah seribu duka kuharap sudah berlalu

Tak ingin lagi kuulangi kembali

Gerak dosa yang menghiris hati


*)

Tuhan... dosaku menggunung tinggi

Tapi rahmat-Mu melangit luas

Harga selautan syukurku

Hanyalah setitis nikmat-Mu di bumi


Tuhan... walau taubat sering kumungkir

Namun pengampunan-Mu tak pernah bertepi

Bila selangkah kurapat pada-Mu

Seribu langkah Kau rapat padaku


Mari kita bahas per paragraf ya..

Paragraf pertama

Tuhan dulu pernah aku menagih simpati --> orang yang berharap simpati

Kepada manusia yang alpa jua lupa --> kepada manusia

Lalu terhiritlah aku di lorong gelisah --> dia terseret dalam kegelisahan

Luka hati yang berdarah kini jadi kian parah --> luka hati akibat rasa gelisah dan dosa semakin parah


Pada paragraf ini menceritakan tentang seseorang yang sedang curhat kepada Allah. Dia menceritakan bahwa dia selalu mengharap simpati dan pengakuan dari manusia.  Akhirnya, dia hanya mendapatkan kekecewaan. Dia melakukan apapun untuk mendapatkan pengakuan, meskipun hal yang dilakukan melanggar ketentuan dari Allah. Akhirnya hal tersebut memberikan kegelisahan. Semakin dia menyandarkan dan berharap kepada manusia semakin dia terluka. .

Paragraf kedua

Semalam sudah sampai ke penghujungnya --> pada malam hari dia akhirnya sudah tidak tahan

Kisah seribu duka kuharap sudah berlalu --> kisah hidup yang menyedihkan

Tak ingin lagi kuulangi kembali -->  tidak ingin lagi melakukan kesalahan

Gerak dosa yang menghiris hati --> dosa-dosa yang dimiliki sangat menyakiti hatinya

Saat ini dia sudah sampai pada titik pertaubatan. Tidak ingin lagi terjerumus kepada dosa dan kemaksiatan. Dia bosan dengan dosa-dosa yang dimiliki. Kegelisahan atas dosa yang dilakukan sudah tidak terbendung lagi.

Paragraf Ketiga

Tuhan... dosaku menggunung tinggi --> pengakuan kepada Allah atas dosa yang dimiliki

Tapi rahmat-Mu melangit luas --> Rahmat Allah sangat luas, sehingga Allah mengampuni dosanya

Harga selautan syukurku 

Hanyalah setitis nikmat-Mu di bumi --> harga dari banyaknya rasa syukur yang dia berikan tidak sebanding dengan nikmat Allah di bumi

Pada paragraf ini ada dua pembahasan mengenai maghfirah Allah atas dosa manusia dan nikmat Allah. Surat Az Zumar sepertinya menjadi inspirasi dari dua lirik pertama.

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar {39} : 53-54).

Ayat ini mengingatkan manusia sudah sejauh apapun dirinya meninggalkan syari'at Allah, sebanyak apapun tabungan dosa yang dimiliki untuk tetap kembali kepada Allah. Allah akan mengampuni seluruh dosa-dosa tersebut. Seseorang tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah. Hari-hari ini sering kita temui karena merasa sebagai ahli maksiat merasa dirinya tak pantas untuk menghadiri majelis dzikir. Padahal pemikiran seperti ini sangatlah salah. Dosa karena telah kafir saja akan Allah maafkan apalagi dosa dibawah itu. Ingatlah, Rahmat Allah itu sangat luas...

Pada baris ke 3 dan 4, menegaskan kesyukuran kita atas nikmat Allah hanyalah setitik atas nikmat Allah di bumi. Kita tidak akan sanggup menghitung nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, ini sejalan dengan surat An Nahl ayat 18.

Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang. (An Nahl:18)

Paragraf  Keempat

Tuhan... walau taubat sering kumungkir --> sering mangkir dari taubatnya

Namun pengampunan-Mu tak pernah bertepi --> pengampunan Allah selalu ada

Bila selangkah kurapat pada-Mu 

Seribu langkah Kau rapat padaku --> saat kita mendekat kepada Allah selangkah maka Allah akan mendekat kepada kita sebanyak 1000 langkah.

Pada dua lirik terakhir sangat berkaitan erat dengan Hadits Qudsi berikut.

Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).

Jika kita mendekat kepada Allah maka Allah akan lebih mendekat kepada kita. Sungguh tidak ada satupun makhluk yang memiliki rahman dan rahim sebesar Allah. Maha Besar Allah Rabb yang menguasai langit dan bumi.

Kesimpulan
  1. Dakwah bisa dilakukan dengan berbagai macam sarana, salah satunya adalah dengan syair dan musik
  2. Untuk dapat membuat syair yang sesuai dengan Al Qur'an dan hadits dibutuhkan pengetahuna tentang Al Qur'an dan Hadits tersebut
  3. Lagu Mengemis Kasih mengingatkan kita semua untuk melakukan segala sesuatu karena Allah. Kita tidak boleh berputus asa atas Rahmat Allah. Allah akan selalu menerima taubat yang dilakukan dengan sebenar-benarnya taubat. Datanglah kepada Allah maka tidak akan ada rasa kecewa dalam diri kita. Sandaran yang tak akan pernah mengecewakan, sandaran yang tak akan pernah menjatuhkan hanyalah Allah.


Read More

Bersembunyi di Balik Kata Membeli Kebenaran

Hari ini, 14 Februari 2024 Indonesia melakukan pemilihan DPR D Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD, dan Presiden dalam waktu yang sama. Inilah pertama kalinya masyarakat Indonesia dengan usia minimal 17 tahun melakukan pemilihan secara bersamaan. Konsentrasi pemilihan seperti terpecah karena partai politik yang biasanya mengkampanyekan partai dan alegnya saja saat ini harus mengkampanyekan Presiden yang di dukung. Meskipun jika dilihat dari segi efisiensi pemilih ini lebih efisien waktunya. Kan cuma sekali aja dapat banyak. 

Tapiii menurut aku, ini juga menjadi hal yang membingungkan. Soalnya kudu belajar banyak mempelajari partai, aleg, dan calon presiden. Mempelajari visi misi dan lain sebagainya. Eh, tapiiii ga semua mau mempelajari itu. Bukan ga mau nding ga sempat karena disibukkan dengan aktivitas mencari sesuap nasi. Kalau dipikir-pikir jumlah pemilih rasional yang benar-benar menilai bagaimana kinerja, track record, rencana pembangunan dan lainnya itu lebih sedikit dari pemilih irasional. Pemilih irasional ini pada awalnya bisa di anggap oleh partai sebagai swing vote atau suara mengambang. Eh bentar, pemilih rasional juga awalnya swing vote sih.

Wah bisa ini kita bicara perbedaan swing vote rasional dan irasional. Soalnya cara pendekatan mereka akhirnya akan berbeda. Swing vote rasional jelas pendekatan melalui visi misi, program, janji, track record. Swing vote irasional ini nih...yang pendekatannya rada ekstrim kadang. Dia di dekati dengan benda. Bisa berupa sembako, uang, baju, dan lain sebagainya. Emang boleh? Sudahlah mari kita akui saja kalau semua partai menggunakan cara tersebut untuk mendapatkan suara dari swing vote irasional. Nggak ada satupun yang enggak deh kayaknya. Partai Islam pun? Iyaaa partai Islam pun. Mereka berkedok sedang membeli kebenaran. Bukan lagi fatwa halal haram katanya, tapi ini tentang penyelamatan. 

Ini jawaban deep banget loh sebenarnya. Kalimat itu harusnya dilandasi oleh ideologi yang jelas dengan kiprah perjuangan yang jelas pula. Masalahnya terkadang terjadi bias niat. Kalau di rasa-rasa nih ya, ga ada satupun partai yang memiliki ideologi jelas. Kalau di awal kemerdekaan kotak ideologi jelas Islam, nasionalis, komunis. Sekarang tu ga jelas banget wkwkwk. 

Misal ada yang mengaku ideologi Pancasila atau Islam juga ga gtu banget deh. Kita sedang disajikan sebuah drama politik dimana semua orang berkedok ingin membeli kebenaran dengan lupa bahwa mereka tidak pernah melakukan tugasnya dalam rangka pendidikan politik kedapa masyarakat. Mereka seolah menikmati kondisi masyarakat yang irasional ini. Minim upaya untuk pencerdasan masyarakat dalam hal kontestasi politik ini. Bagi mereka adalah hal rugi melakukan pendidikan politik atau pemberdayaan masyarakat melalui dana yang dimiliki karena belum tentu akhirnya memilih mereka. 

Stigma, nanti akhirnya kalau fokus pada pencerdasan masyarakat selama bertahun-tahun akan kalah dalam sepagi saja. Nah kan, padahal ini masyarakat butuh edukasi memandang peran mereka dalam negara ini. Butuh edukasi gimana bisa DPR atau presiden akan mempengaruhi hajat hidupnya. 

Jangan setiap tahun bersembunyi di balik topeng membeli kebenaran dari orang dzalim jika ternyata tidak pernah benar-benar menyampaikan kebenaran yang dipercayai. Karena siapa tau hak mereka untuk mendapatkan edukasi tentang kebenaran itu tidak pernah didapatkan. Atau kalian salah dalam memberitahukan kebenaran itu. 

Sudahlah kalian para elit politik..., Kaum cendekiawan..., Plis berikan hak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mendapatkan informasi dan akhirnya mengerti kebenaran yang sedang kalian perjuangkan tanpa bersembunyi dibalik kalimat jual beli suara. 
Read More

Banyak Dilihat

Pengikut

Pengunjung

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

inspirasi tania. Diberdayakan oleh Blogger.