My Healing

Iya... aku lagi menghealing diri sendiri. Eh kok balik lagi ke sini? Ceritanya tu si domain yang ada .com nya belum diperpanjang. Gelo? Enggak terlalu sih, soalnya disana belum sebanyak tulisan disini. Terus akhirnya aku harus balik lagi kesini. Buat healing nya aku. Menjaga kewarasannya aku. Gimana ya, ternyata ekstrovert nya aku tuh nggak bisa kalau harus ngadep orang terus bilang panjang kali lebar tentang rasaku. ekstrovertnya aku tuh terlampiaskan dengan menulis dengan penuh enggak jelasan di blog ini wkwkwkwk

Beneran deh seirus, saat kita tu lagi galau penat dan rasanya hampa terasa, menulis itu membuat semuanya lebih tenang. Sebanarnya apasih yang mau aku ceritain tu? Wkwkwkwkwk nggak jelas banget kan aku hahhaha

Biasalah, drama di ujung tahun. Pengen ngitung apa aja capaian hidup. Eh rasanya nggak ada yang udah dicapai. Nggak ada prestasi membanggakan, belum ada kemampuan yang keren gitu. Eh udah ada, Ren! Itu, kamu jadi jago main canva dan terpaksa kudu nyari follower, hahahha. Iyasih lumayan ya. Terus ada lagi, kamu bisa ngutak atik web. Iya, kamu bisa buat web, pesen hosting, domain, yekan? Terus kemarin juga bisa buat akun youtube hahahhaaha. Meski bingung tu mau diisi apa. Kemarin juga sempet nyusup ikutan pelatihan buat video, eh kamunya bisa buat video pakai aplikasi. Bisa sedikit-sedikit buat video pakai powerpoint. Ya ampuuuun masih sedikit-sedikit semua yaaa. Bisa menghijaukan YOAST, eh tu kan kamu jadi kenal sama YOAST SEO. Udah banyak yang kamu pelajari tapi emang belum ada yang ekspert. Daaan ada satu lagi, bisa jadi host zoom. Hahahaha receh banget sih capaian akutuh.

Ada tambahan, punya pengalaman ketipu pembeli dan penjual. Apasih? Nggak bisa ya kita lupakan aja bagian ini. Iya, aku udah lumayan punya skill di bagian desain canva, buat video ala-ala, nulis dikit-dikit. Udah, ini dijadiin bekal aja di tahun berikutnya. Lumayan kan ada modal. Tinggal ditenananin mau yang mana.

Ya... bismillah, kamu pasti bisa. Tinggal habit keseharian nih yang perlu diubah. Eh, diperbaiki.

Habiskan buku yang udah numpuk, sebelum beli lagi yang banyak hahahah. Terus baca Al Qur'an yang agak bener, hafalan dikuatin lagi. Murojaah... yga sholihah-sholihah gitu. Perbaiki hubungan dengan Allah. Lakukan hidup sehat, healthy lifestyle, oke gaessss

Rumuskan produktif ala kamu. Tuliskan target skil yang ingin dikuasai. Capaian yang ingin didapatkan... Bismillah... ayo bismillah emaknya Nteb! Kuasai beragam skill dan jangan nanggung. Be ekspert!!! Yuuuuk semangatttt gaessssss.

Kamu tidak seburuk yang kamu pikirkan. Ingat, jangan pernah bandingkan capaianmu dengan capaian orang lain, karena proses yang kalian lakukan tidaklah sama. Do the best, lakukan yang terbaik. Masalah hasil mintalah kepada Allah. Do the best, give the best, get the best. Be the best version of you. Ingat, tidak semua orang menyukaimu tetapi bukan berarti tidak ada yang mencintaimu. Luruskan orientasi. Btw, jangan jadikan menulis sebagai target dan beban, jadikan menulis sebagi bagian dari kebiasaan. Ingat, jangan terbebani dengan apa yang akan kamu lakukan. Lakukan semua dengan ringan, biasakan...biasakan.

Terus bergerak. Meski kadang kamu akan bertanya, apa yang sudah aku berikan kepada negeri ini. Jika melihat orang lain, teman-teman lain sudha sangat bermanfaat. Sudahlah, bagus itu sebagai cambuk untuk kamu segera bergegas dan berbenah. Menjadi salah kaprah ketika hal itu menjadikanmu lemah dan terpuruk dalam rasa yang tak seharusnya.

Tegapkan badan, pandanglah hamparan bumi ini. Kamu akan memiliki titik sinar cerahnya sendiri. Tidak harus menjadi yang terbaik, tetapi lakukanlah hal paling baik yang kamu bisa. Buat standar suksesmu, buat standar produktifmu. Kamu bisa jika berusaha dan Allah mengijinkanNya.

Kamu mampu. Ubah semua mimpi dengan aksi nyata. Kamu akan melihat betapa dunia ini adalah jembatan menuju keabadian. Semuanya adalah mahar untuk memasuki pintu surgaNya. Allah bersama kamu. Seimbangkan semua, anakmu, keluargamu, mimpimu, semua butuh keadilanmu dalam bersikap dan memberikan ruang berfikir. Lakukanlah kewajiban sebagai seorang muslimah, lakukanlah tugas sebagai muslimah. Allah....Allah,
Read More

K O N F L I K

Konflik? Kadang harus diciptakan untuk menguji sesuatu. Kita tidak akan pernah benar-benar tahu seberapa keras karang kalau belum pernah membenturkan diri atau mencoba menghancurkan. Apalagi saat rasa keras, panar, pedas hanya dirasa degan indra peraba dimana masing-masing orang memiliki kepekaan yang berbeda. Setiap orang perlu untuk mencobanya. Agar pada akhirnya dia mengetahui parameter itu pas atau tidak dengannya.

Konflik. Kadang harus sengaja dicipta untuk mengeatahui suatu batasan. Batasan kasih sayang, batasan kesabaran. Meski teori mengatakan sabar tak berbatas dan beberapa mencoba mengamini nya tetap saja pada titik tertentu seseorang harus tunduk pada sebuah batas. Dalam batas itu kita akan mengetahui seberapa jauh harus melangkah. Sehingga kita dapap mengambil pelajaran di masa depan agar tidak melampauinya. Atau jangan sampai menyentuh batas limit.

Konflik. Kadang harus diciptakaan. Agar dia bisa menjadi tolok ukur beberapa hal. Reaksi pertama adalah dia. Begitu kira-kira. Segala kepanikan yang diciptakan akan memberitahukan kepada kita tentang isi yang ada di dalam seseorang. Dia bahkan bisa bereksplorasi menjadi sesuatu yang menurut orang tak mampu. Menjelma menjadi manusia yang menurut orang lain dia tidak sanggup melakukannya. Penguasaan diri terhadap sesuatu akan menjadi kunci segalanya. Butuh waktu memang untuk orang mampu menguasai diri kemudian dia menguasai keadaan. Yaps, saat konflik diciptakan akhirnya kita akan tahu sesiapa yang bisa menguasai keadaan. Dan dengan alasan serta motif apa dia memiliki kekuatan untuk menguasainya.

Konflik. Akan membuka sebuah rahasia kepada kita bahwa seseorang memiliki sesuatu di dalamnya. Seperti halnya durian, siapa sangka dibalik duri yang menakutkan tersimpan buah lemer. Atau seperti kedondong dia halus diluar tapi menyimpan sisi kasar di dalam. Ya... konflik bisa membuka banyak sekali tabir yang disembunyikan.

Lalu setelahnya? Kita akan tahu siapa kawan siapa lawan. Siapa bijak siapa tidak bijak. Siapa bisa mengambil pelajaran siapa tidak mampu mengambilnya. Sekali lagi,konflik kadang perlu sengaja diciptakan agar gambar tak selamanya harmoni. Kadang butuh warna tak selaras untuk menambah keindahan. Hanya saja bukan berarti ketidakselarasan itu boleh dilakukan berkali-kali. Shock terapi itu kadang butuh, kan?

Sesepagi sarapan dengan skenario tak sedap yang agak sengaja dilakukan. Em, anggap saja semua itu adalah jawaban atas ucapan. Aku butuh pembuktian.
Read More

Dolanmu Dalan Rejekiku #1

Yuhuu pada suatu hari, aku sedang naik mobil bersama my Djo. Di depan kami ada sebuah mobil, aduh merknya lupa. Nah, di belakang mobil itu ada tulisan. Bunyinya gini, "Dolanmu dalan rejekiku". Otomatis dong ya aku ketawa ketiwi. Idihh tu mobil depan tau aja kalau dibelakangnya ada seorang wanita yang menikah dengan agen tour and Travel Semarang. Suamiku sih bilangnya itu mobil rental. Tapi aku terlanjur mengartikan lain.

Menjadi istri dari agen tour and travel tu banyak menyisakan cerita. Iya, kalau pas banyak perginya semua B aja, kalau pas nggak kudu rada prihatin dikit. Jujur saja, sebagai anak yang dibesarkan di keluarga PNS mendapat suami yang berbisnis tu butuh banyak penyesuaian. Padahal dulu aku dengan PD bilang sama ibuk kalau aku bakal nikahin seorang pengusaha wkwkwkwk daaaan posisi belum kenal sama doi. Back to topic, penyesuaian yang aku maksud adalah ritme dalam penerimaan uang. Ibuku memiliki kebiasaan berbelanja kebutuhan rumah selama sebulan pada tanggal muda. Huum pas gajian gitu langsung cus meluncur pergi ke pasar langganan membeli semua yang dibutuhkan. Mulai dari sabun, shampo, gula, teh, beras, mi goreng, semua sudah lengkap. Sepertinya nggak ada kamus ngecer dalam hal perbelanjaan ibuku.

Tapi, setelah aku menjalani hidup dengan keluarga kecilku hal tersebut belum bisa dilakukan. Mungkin karena suamiku belum menerapkan sistim menggaji dirinya sendiri. Ini kami masih berbenah sih. Menata pengelolaan keuangan. Memisahkan antara keperluan operasional kantir, laba, dan kebutuhan pribadi. Terima uang tidak harus di awal bulan. Bisa ditengah bahkan di akhir. Kami berdua menyadari kok perlu sesegera mungkin melakukan penataan keuangan. Kalau tidak bisa berabe di masa yang akan datang. Sebagai seorang agen tour and travel, suamiku tentu memiliki impian untuk keluarganya. Mulai dari daftar tempat yang ingin dikunjungi bersama keluarga, rencana investasi, dan warisan untuk anak keturunannya.

Aku kini berstatus sebagai full mommy. Pilihan yang tidak mudah sebenarnya. Karena pihak keluarga kurang sepakat dengan apa yang aku pilih ini. Lha tapi gimana lagi aku berfikir bahwa puncak karir seorang wanita adalah menjadi ibu rumah tangga yang sukses. Sukses membawa kebahagiaan untuk keluarganya. Jenuh, iya kadang aku merasa seperti itu. Keseharian dengan ritme yang itu-itu saja membuatku kadang merasa tak nyaman. Makanya, sekarang sedang dapat tawaran buat bantu my Djo menangani isi web dan blog. Aku udah menawarkan, aku bantu jadi freelance writer lagi atau mending aku bantu suamiku ngurus bisnisnya. Kebetulan sekarang doi nggak punya karyawan.

Eh, bentar ini tulisan kon rada nggak yang seperti aku bayangin ya wkwkwkwk. Udah kuganti kok judulnya jadi Dolanmu Dalan Rejekiku #1.
Read More

M A N T A N

Pas tadi liat-liat beranda efbi nemu status seseorang yang ngadain chalenge menulis tentang MANTAN. Em... aku mikirnya, aku punya mantam nggak ya? Wkwkwkwk. Kayaknya sih nggak ada yang mau jadi mantanku. Eh, tapi ini mantan apa ya? Definisi mantan kan banyak banget. Bisa mantan pekerjaan, mantan tetangga,antan cita-cita, mantan presiden. Wuah, bisa luas banget tuh kata mantan kalau dijabarin. Tapi pastinya yang kebayang pertama kali tuh mantan pacar. Uhuk keselek rambutam jadinya. Apalagi anak-anak zaman now, uwuu.



Okay, aku mau membicarakan tentang mantan sebagaimana bayangan pertama orang-orang. Ada dua hal yang terlintas yaitu, novel ayah Pidi Baiq dan hukum Newton. Jadi inget nasib tulisan terkait newton yang masih melambai lambai minta disentuh. Novel ayah Pidi Baiq tau kan ya? Itu..tu novel yang baru aja jadi film, pemainnya Iqbal Ramadhan. Huumh penulis novel Dilan 1990, Dilan 1991, dan Milea.



Tuh novel emang kerasa unfaedah sih sebenarnya tapi asyik buat dibaca. Lucu gitu ceritanya. Khas Pidi Baiq banget, kebetulan aku suka dengan gaya menulis beliau. Baca novel-novelnya itu ya..niatkan buat seneng-seneng aja. Lagian yang namanya hikmah kan nggak harus ditulis sama penulisnya. Pembaca juga kudu cerdas dalam memilih hikmah. Wkwkwk kerasa pembenarannya kalau baca tu novel juga biaa dapet hikmah.


Eh..eh, OOT nih aku.


Baca novel Dilan dan Milea itu membuat senyum-senyum sekaligus nyesek. Kan kayaknya klop banget gitu Dilan sama Milea. Pembaca pasti berharap mereka akhirnya jadi suami istri. Ternyata engaaak. Milea jadi istri seniornya Dilan, disisiaim Dilan masih berharap pada Milea. Meski udah nikah Milea masih selalu memikirkan Dilan. Ibarat kata mah si Dilan dan Milea tuh mantan terindah.



Apa yang dilakukan Milea, ketika dia menjadi istri seseorang dan tetal memikirkan mantannya itu bakal jadi prahara kalau suaminya tahu. Sedangkan bagi Dilan mah nggak masalah. Toh dia belum menikah. Tapi Milea? Sudah punya ikatan.



Ada sebuah istilah Sianida yang akan menjadikan racun dalam kenikmatan kopi pernikahan. Seharusnya, setelah dia menikah dia melupakan Dilan dengan segala rayuannya. Segala sikapnya. Meski itu sulit.



Nah buat kalian yang udah nikah dan punya mantan bisa milih dua sikap nih.


Pertama, buanglah mantan pada tempatnya. Jika kalian meyakini berkomunikasi dengan mantan akan menjadikan sianida dalam pernikahan kalian maka, membuang mantan adalah cara paling tepat. Huum, kudu belajar hukum 2 Newton biar bisa cepetan move on. Lagi pula, sebenarnya bin sesungguhnya pas kalian yakin nikah sama orang lain artinya sudah bisa move on dari tu mantan. Orang dewasa pastilah menikah buat ibadah buakn buat pelarian, kan? Nah, jangan sampai ke-move on-an itu ternyata bergerak ke belakang saat intens komunikasi dengan mantan.



Kedua, tetap jalin komunikasi. Nahh, ini buat kalian yang yakin kalau punya benteng yang amat kuat. Bahwa si mantan telah menempati ruang sendiri dan kalian sepenuhnya menyadari bahwa orang yang dihadapan kalian adalah orang yang siap memperjuangkanmu. Jarang loh orang yang bisa kek gini.



Alasan putus juga macam-macam. Ada karena nggak asik, salah paham, perselingkuhan, atau akibat restu. Kalau putusnya baik-baik, buat tetep nganggep dia temen tuh bisa dibilang mudah. Tapi, kalau putusnya itu juga menorehkan luka untuk bisa melakukan hal kedua ini wow. Kenapa? Karena dia telah berhasil mereduksi segala sakit hati, kemudian menjadikan dia teman dan merangkum dalam balutan kemaafan. Melupakan bahwa dia orang yang tak pernah menyakiti. Ada nggak ya tipe yang ini? Hahahaha.



Eh bisa juga ya, sama mantan tuh benci setengah spasi. Karena terlalu dalam menyakiti. Sebelum nikah dengan orang lain semua media komunikasi udah diblokir. Benar-benar ingin mempunyai dunia baru. Mengubur rapat-rapat si masa lalu. Biar nggak menimbulkan DBD #nggak nyambung nih.



Okay well, begitu tulisan nggak nyambung ngalor ngidul. Semoga bisa jadi hiburan buat kalian barisan para mantan. Ingat loh ini mantan beneran bukan mantan boongan. Nyambung enggak, diakhiri juga enggak eh tetiba nyebut orang lain mantan kan aneh.



Tulisan ini kudedikasikan buat orang yang beneran punya mantan. Nggak cuma persepsi dia aja kalau dia punya mantan.


Hahahaha, betapa mbuletnya my bahasa.


Read More

Setahun 20 Harinya Tabina

Utak-atik template blog selama berhari-hari. teteep aja ga nemu mana yang bagus, pas dengan suasana hatikuh. Ya udinlah pakai template yang emang dissediain blogspot aja.


Iseng tadi nyekrol tulisan, nemu judul Tabina Evren Karissa. Huumh, sebuah tulisan yang mengisahkan tentang kronologi kelahiran putri pertamaku. Lucu, geli, haru, dan berjuta rasanya saat menuliskan tulisan itu. Meski pas dibaca ulang banyak yang typo #eh dan penulisan yang jauuuuh dari syahdu.


Tidak terasa, hari ini tepat di hari Ibu kau sudah berusia 1 Tahun 20 Hari. Usia yang sudah mulai nannanana. Cukup bisa membuat ibu boyoken ngikutin segala tingkah polahmu. Belum jalan sih, tapi masih dalam proses belajar jalan. Merangkak kesana kemari. Naik-naik ke atas meja dan kursi. Makan apa saja yang ada dihadapanmu, entah pete sambel apa ajaaa. Rasa kepomu sungguh buanyak. Ambisimu mendapatkan sesuatu sangat luar biasa. Terkadang emosi tak terbendung. Banyak yang merasa menjadi korban "amarahmu", Nak. Dari cakaran, gigitan, jedhukan. Ndengklak-ndengklak saat kami tidak menuruti keininginanmu. Ogah pakai jilbab, ga mau diselimutin kalau tidur. Kaos kaki dan sepatu tak mau kau pakai. Wkwkwkwkwk... istilah si Kung, Rokel kau Bin. Di usia setahun 20 hari ini, kau sudah bisa berjalan 4 dan 5 langkah. MAsih tertatih tapi kamu udah kebanyakan gaya hahahaha.


Mbah uti mulai gusar karena sudah setahun tapi kau belum bisa berlari. Padahal ibu yakin, kalau kau bisa berlari mbah Uti juga tetep komplen hahahah. Begitulah manusia, Nak. Kalau ngikutin kemauan manusia itu bakal capek. Mirip ibuk yang nyoba nurutin kemauan Tabina, capek.


Tapi taukah kau, Tabina. Ibu tetap yakin bahwa kelak saat kau sudah akil baligh kau akan menjadi anak yang bertanggung jawab dan mampu menundukkan nafsumu. Kau pasti akan sadar bahwa tidak semua keinginan harus terwujud. Karena kau harus yakin bahwa Allah akan memberikan yang paling baik buat kamu. Tab, sungguh lisan ibu selalu ada doa baik untukmu. Bahkan kadang hanya air mata menjadi wakil atas doa yang tak dapat terucap.


Semoga Allah ridho atas hidupmu, kamu ridho dengan ridha Allah, dan kami semua juga ridha dengan itu.


Yang ibu tahu hari ini, ibu harus menjelma menjadi seorang manusia bisa yang rajin belajar. Belajar bagaimana cara mendidikmu, mengenalkanmu dengan adab-adab yang berlaku. Adab kepada Allah, orang tua, guru, teman, dan lain sebagainya.

Read More

JANGAN BERLEBIHAN DALAM BERAMAL

Seperti itu mungkin ya, judul yang pas. Sewaktu perjalanan ke Kabupaten My Djo nyetel pengajiannya ustadz Salim A Fillah. Sudah kebiasaan sih sebenernya kalau kita jalan doi sengaja nyetel apa gitu. Biar bisa sambil belajar bareng, kadang juga buat ngingetin ke aku yang selalu salah wkwkwkwk. Nah, pas waktu itu ada part cerita tentang Abdullah Bin Amr Bin Ash (kok apal banget sih? Iya, semalam gugling nama panjangnya, soale gw udah lupa). Abdullah Bin Amr adalah sosok sahabat yang cerdas dan dikagumi karena luasnya ilmu pengetahuannya.


Disutu ust Salim cerita bagaiman Abdullah sangat rajin beribadah. Saking rajinnya sampai dia puasa tanpa makan, sholat tanpa tidur. Ketaatan Abdullah ini bikin ayahnya baper dan langsung cus lapor ke Rasulullah. Amr bin Ash merasa anaknya ini sudah tidak peduli lagi dengan ayahnya dna keluarganya karena keasyikan beridabah. Dipanggillah Abdullah Bin Amr untuk menghadap Rasulullah.


Rasulullah bertanya,

"Kabarnya engkau selalu puasa di siang hari dan tak bernah berbuka, shholat di malam hari dan tak pernah tidu, sepanjang hari selalu membaca Al Qur'an? Cukuplah puasa tiga hari setiap bulan"

"text-align: justify; "> "Saya sanggup lebih banyak dari itu", jawab Abdullah


"Kalau begitu cukup dua hari dalam seminggu"


"Saya sanggup lebih banyak lagi"


"Baiklah, jika demikian lakukan puasa yang paling utama, puasanya Nabi Daud AS, puasa sehari lalu berbuka sehari"


Kemudian Nabi bersabda kembali, "Khatamkanlah Al Qur'an sebulan sekali"


"Saya bisa lebih dari itu, Ya Rasulallah"


"Kalau begitu khatamkan dalam 10 hari"


"Saya bisa lebih dari itu'


"Baiklah, khatamkan Al Qur'an setiap 3 hari sekali"


Akan tetapi ketika Abdullah mulai menua, dia menyesal dengan ritme ibadah yang dilakukan ketika masih muda. Saat energi sudah mulai meredup diapun tertatih melakukan ibadah-ibadah yang biasanya dia lakukan. Dia sangat kesulitan untuk puasa Daud dan khatam Al Qur'an dalam tiga hari. Padahal, Allah menyukai amal yang istimrar dilakukan.


Yap, dari kisah Abdullah ini kita bisa mengambil sebuah pelajaran berharga bahwa ada hak keluarga yang harus ditunaikan dalam aktivitas ibadah kita. Menjaga hubungan dengan Allah dan keluarga secara beimbang.


sejurus dengan cerita ini, aku teringat penggalan kisah Salman Al Farisi yang mendapat curhatan dari seorang wanita mengenai kebiasaan suaminya. Suaminya juga beribadahnya kebangetan. Sebelas dua belas sama Abdullah Bin Amr. Pola ibadah yang dilakukan ini membuat sang istri merasa tidak diperhatikan. Dan Akhirnya Abu Darda pun mendapat nasihat serupa dengan Abdullah dari Rasulullah. Jangan berlebihan dalam beribadah, kerana ada hak keluarga yang harus ditunaikan.


Tawazun bin seimbang, Gaesss

Read More

Semua Orang Bebas Memilih Jalan Keridhaan-Nya


Setiap manusia memiliki kebebasan memilih jenis jalan kebaikannya. Kita tentu tidak dapat memaksakan seseorang memilih jalan seperti jalan yang kita pilih. Berjalan satu tujuan tak harus dalam satu jalan. Allah telah sangat banyak menyiapkan ragam jalan pilihan. Yang salah adalah yang salah memilih jalan.


Ada orang yang ingin mengais ridha melalui kehidmatan bersama Al Qur'an, ada yang melalui harta yang dimiliki, ada yang berupa pikiran, ada yang berupa waktu, ada pula yang berusaha menjadi ibu dan guru untuk anak-anaknya. Semua jalan baik, bukan? Jangan sampai ridha yang akan kita dapai hilang hanya karena kita nyiyir dengan jalan baik orang lain.


Mereka berhak memilih, mereka berhak memutuskan ragam jalan yang telah dihamparkan. Jika Allah benar menjadi tujuan maka, waktu kita akan habis karena memikirkan bagiaman cara agar dekat dengan Allah. Bukan dengan menggunjingkan jalan orang lain. Jika waktu kita masih tersita untuk itu, maka fokus kita mungkin bukan pada Allah tetapi pada orang lain.


Dimanapun dan apapun aktivitas kita asalkan Allah menjadi tujuan dan dilakukan dengan kesungguhan semoga benar untuk sampai pada ridhaNya. Bismillah, tujuan kita masih sama namun mungkin jalan dan cara kita sedang tak senada.

Read More

Banyak Dilihat

Pengikut

Pengunjung

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

inspirasi tania. Diberdayakan oleh Blogger.