Suara Hati Tania

Hai laba-laba... misi, numpang ngelapak tulisan yaaa. Udah lama ya tinggal di blog ini? Makasih ya... udah dijagain. Beberapa waktu ini aku sok sibuk jadi belum nulis dimari. Ga cuma dimari aja, sih... di tempat lain juga kagak. Bulan puasa jadi puasa juga nulisnya wkwkwkwk. Hmhh padahal seharusnya makin banyak inspirasi yang nyantol.

Tau ga sih, Ba (red:laba-laba) rasanya kayak orang bisul terus mau pecah itu. Idenya berseliweran kesana kemari macam ayu ting-ting nyari alamat palsu, tapi jempol-jempol mager ga mau ngetik. Rasanya ada yang berbisik, "Udah, nulisnya nanti aja". Gituuu terus tiap mau nulis. Walhasil, ya belum ketulis.

Padahal ide menulisku itu banyaaak.... banyak banget malah. Tak tulis ya idenya apa aja.
1. Mati di jalan Allah, ini menanggapi kasus bom di Surabaya beberapa hari sebelum ramadhan lalu.
2. Proposal penelitian tentang indeks kebahagiaan pelajar.
3. Melanjutkan tulisan buat buku move on ala newton.
4. Alasan kenapa harus ada Yayasan Daya Muda Indonesia.
5. Mau hijrah? Gabung YQQ aja biar hijrahmu lebih berfaedah.
6. Pengen curhat juga tentang rasa sakit hatiku gegara merasa menjadi bukan wanita baik-baik dan kasihan sama Tabina yang lahir dari aku, wanita biasa banget. Kadang berfikir, apa aku masih baby blues, yaaa.
7. Menulis buku panduan mentoring untuk YQQ, kalau bisa dicetak gitu biar ketjeh.

Selain ide menulis ada juga ide kegiatan yang pengen aku lakukan.
1. Jualan, keuntungan buat YDMI
2. Buat akun jualan dengan brand Mbok Demi
3. Buat akun jualan buat tambahan tabungan pembelian isi rumah kelak
4. Menghias kamar tabina dengan kertas Krep.

Udah agak lega, setelah nulis apa aja yang mau tak lakukan. Bener ya, menulis itu dapat menjaga kewarasan.


Read More

Emak Amatir Belajar MPASI

Memiliki seorang anak pertama menjadi ajang pembelajaran tersendiri dalam fase kehidupanku. Meskipun nilai biologiku tak terlalu jelek-jelek amat, tetap saja mengikuti fase kehidupan anakku -Tabina Evren Karissa- adalah hal baru. Seolah semua pelajaran di bangku sekolah tak ada yang berguna wkwkwkwk. Yaps, perlu nih mengaminkan kalau manusia adalah pembelajar seumur hidup di sebuah universitas kehidupan.


Awalnya ku kira mengenalkan makanan pertama pada seorang bayi adalah 6 bulan, ternyata 180 hari kehidupan. Beda lo yaaa 6 bulan dengan 180 hari kehidupan ituu. Kalau 6 bulan kan, misal Tabina lahir 2 Desember 2017 berarti 6 bulannya adalah 2 Juni 2018 sedangkan 180 harinya adalah 31 Mei 2018. Cuma beda beberapa hari sih hihi.

Para embah-embah sebenernya udah maksa buat ngasih makan ke Tabina sejak dia hobi ngeces sama makan jempol tangan dan kaki. Cuma karena bisikan dek Bidan akhirnya aku kekeh ngasih asi ekslusif selama 6 bulan. Meski Tabina di bawah pengasuhan ibuku tetap aku awasi hahahaha mbokan my mom tetiba ngasih makanan gituiu.

Okay well, 180 harinya pun tiba. Si emak amatir mulai galau. Mau makan apakah dia? Setelah sercing sana sini, baca ini itu akhirnya memutuskan makan pertamanya adalah nasi. Alasannya karena kelak dia akan banyak mengkonsumsi bahan yang satu ini (padahal pesenan bahan makanan lain belum ada hahaha). Disinipun ada perdebatan dengan Mbah Uti nya Tabina. Yaaa mempertemukan pengalaman orang tua dengan pengetahuan baru yang dimiliko anak tak berpengalaman memang tak mudah. Berdasarkan pengalaman Mbah Uti, tu bubur dikasih garam biar ada rasanya. Nah, si emak kagak mau soalnya berdasarkan hasil serch nya fase 14 hari pertama adalah fase pengenalan makanan. Biarkan anak mengenali jenis makanan dengan rasa aslinya. Bahasa orang MPASI nya menu tunggal gitu. Huumh, satu menu sama dengam satu bahan makanan. Tanpa tambahan gula ataupun garam. Gegara dipaksa buat ngasih garam dengan alasan biar ada rasanya aku ngalah dengan menambahkan ASI pada nasi pertamanya Tabina. Sebenarnya penambahan ASI g masalah sih, cuma kurang baik untuk tahap pengenalan rasa makanan kepada anak. Tapi daripada di mukain kayak gitu, nambah ASI adalah pilihan terbaik daripada nambah gula apa garam, kan?

Dari pengamatan sementara, Tabina ga suka manis dan susah makan jenis kacang-kacangan. Tahu, tempe gituu rads susah ni anak. Tapi khusnudzan ku karena si emak ga pinter ngolahnya aja sih.

Semua gedubrasanku belum berakhir. Setiap nyari resep pasti nemu buat ditambah EVOO sama Belcube atau UB. Walahhh opo neh kuwi. Ternyata, itu semacam lemak tambahan yang bisa memboost BB debay. Asing pakai banget sama tu istilah. Ternyataaa EVOO itu sama dengan Extra Virgin Olive Oil sama dengan minyak zaitun yang dipakai buat bahan salad gitu. Hahahaha keliatan banget ga gaulnya. Belcube atau UB itu macam keju yang direkomendasikan buat bayi. Hmh, fixed nyari dua bahan itu.

Di Temanggung belum nemu tempat, tanya mbak Lusi, eh dianya beli online. Tanya Mba Novi beli sama tetangganya di Ungaran. Tanya Mbak Ari beli di supermarket. Walhasil, Tabina beli di Super Indo Ngaliyan hihi. Sengaja banget pagi buta ikutan jemput mbah Ibu' dengan maksud terselubung beli dua bahan, EVOO dan keju.

Hmh, dan saat akan mulai menu dengan 4 bintang (ini istilah juga ga nemu di bangku kuliah) kembali aku galau. Beli Slow Cooker apa blender, ya?

Akhirnya memutuskan beli blender aja, kalau buat tim makanan mah bisa pakai alat dapur yang ada.


Terkesan rempong banget yaaa, banyak yang berpendapat buat dikasih makanan instan aja. Tapi, apa artinya? Salah satu alasanku jadi full momy adalah untuk memberikan yang terbaik buat Tebi. Mengawalnya dari lahir sampai gedhe nanti. Rempong masakin dia yo ga masalah, kan? Lahh kalau ga mau rempong mah, aku tetep pakai ART buat bantu-bantu. 

Anggaplah segala kerempongan emak amatir ini sebagai ladang pahala, sebagai catatan jalan jihad di jalan Allah. Yaaa aku emak-emak amatir yang masih belajar. Aku perempuan yang lulus kuliah dengan IPK 3,07 dari prodi Pendidikan Fisika akan menjadi guru kehidupan untuk anak bernama Tabina Evren Karissa.

Bismillah, Rabb inilah jalanku untu sampai padaMu.


Read More

Saat Sinyal Tidak Bersinergi dengan Ide dan Regristrasi Terhalang e-KTP


Judul yang sangat menggambarkan perasaanku saat ini. Beberapa waktu yang lalu ide-ide untuk menulis berseliweran, apa daya... ujung batas kota membatasi seluruh jaringan seluler. Udah pakai si merah ya tetep ajaaa kudu geser sana geser sini. Menulis yang awalnya sebagai sarana menenangkan diri malah bisa membuat emosi. Iya emosi, karena sinyal internetnya lola.

Terkadang, pengen rasanya beli sinyal sekarung dibawa pulang ke rumah. Apa daya penjual sinyal tidak ada. Belum lagi masalah persinyalan selesai sudah dhadapkan dengan pemblokiran dari pemerintah yang ternyata beneran wkwkwk. Hadeuh, main inet susah, panggilan keluar tak kuasa. Ya sudah akhirnya menyerah untuk melakukan regristrasi kartu. Ketik-ketik ke 4444 kirim NIK dan no KK eh, dapet balesannya No KK tidak Valid. Hadeih mentang-mentang KK gue baru terus belum kedata, gitu? Kuulang dua kali, tetap gagal. Ya sudahlah menyerah aja. Nanti-nanti juga bisa.

Sampai akhirnya Mas Djo juga penasaran kenapa dia juga gagal regristrasi. Datanglah dia ke Dindukcapil untuk curhat tentang kondisi kita berdua. Owh...owh cuma pwh. Nomer KK kita yang udah ada tambahannya Tabina baru aja dibuka, dan bisa di akses 2-3 hari kemudian. Artinya kita berdua bisa regristrasi setelah 2-3 hari laporan ke dindukcapil. Eh bentar, ternyata aku emang ga bisa regristrasi, tau kenapa???? Karena aku pindah alamat. Yaaa, setelah dua tahun lalu aku menikah dengan seorang laki-laki yang tinggal di Traji otomatis pindah alamat ngikuti alamat suami. Tau sendiri kan e-KTP uangnya ketilep banyak banget? Dan semua itu berimbas pada pencetakan KTP yang luamaaaa. Sekadar info, sekarang aku tak punya KTP adanya surat keteragan, iya keterangan yang terangnya kurang dari 5 watt. Bisa regristrasi dengan NIK dan KK kalau e-KTP dah jadi. Laaah, kapan coba itu bakal terjadi? Setelah Tabina siap nikah jangan-jangan.

Ending dari kisah ini adalah aku pulang ke rumah mertua lagi buat cari sinyal bersahabat (sekarang pakai biru looh si merah menghong plus kudu regristrasi kartu perdana inetnya) dan regristrasi kartu dengan data Mas Djo. Hihii... akhirnya nulis juga, meski entah ini itu apa.Yang penting mah, nulis aja.
Read More

Inilah Kehidupan Sosial


Manusia adalah makluk sosial yang dalam hidupya membutuhkan orang lain. Begitu penuturan guru PPKn pada zaman dahulu kala. Dengan kedudukan manusia sebagai makhluk sosial ini maka muncul istilah interaksi sosial, interaksi antara satu manusia dengan manusia yang lainnya. Nah, lalu aa khidupan sosial? Di negara kitaterdiri dari beragam suku dan bahasa. Adalah wajar saat ada dar suku lin berinteraksi kita masih loading mengartikannya.

Manusia Indonesia menjelma menjadi manusia dengan beragam aktivitas sosial. Bahkan cukup terkenal aktivitas sosialnya dibandingkan negara maju. Hidup bergotong royong, bertetangga, saling berkunjung di kala sakit, melakukan kegiatan ibadah, bahkan di beberapa suku yang tinggal di pedalaman satu rumah akan diisi oleh beberapa kepala keluarga.

Saling bertegur sapa dan memberikan uluk salam juga bagian dari interaksi sosial yang pada strata kehidupan sosial tertentu menjadi poin penilaian masyarakat tentang orang tersebut. Di tempat kelahiran saya, saat kita berjalan melintasi kerumunan ibu-ibu entah dengan berjalan kaki atau mengendarai kendaraan ada baiknya menyapa. Hanya sekadar berkata, "Monggo..., nuwun sewu" sambil menundukan kepala dan tersenyum itu menjadi poin ukuran seseorang memiliki unggah-ungguh atau tidak. Jika ada tidak bertanya, senyum, menundukkan kepala, atau membunyikan klakson maka akan dicap sebagai anak yang tidak memiliki etika bermasyarakat kurang baik.

Apalagi masyarakat yang tinggal di perdesaan, sangat beragam kegiatan sosialnya. Tidak seperti masyarakat yang tinggal di kompleks perumahan, suasana indivudualis sangat kentara. Tarolah tetangga sebelah sakit bisa jadi dia tidak mengetahui. Tidak mengherankan interaksi sosial yang dilakukan lebih banyak di tempat kerja. Para kerja holik, bekerja tanpa mengenal batas waktu. Bahkan dengan orang serumahnya pun tidak sempat berinteraksi. Interaksi dengan kolega atau atasan lebih banyak peorsiya dibandingkan dengan keluarga dan masyarakat sekitar.

Ada lagi, kehidupan sosial di kala malam. Kehidupan ini akan banyak sekali ditemui di daerah dengan tempat hiburan malam masuk dalam katagori banyak. Tempat anak-anak muda berkumpul. Pandangan negatif tentang kehidupan malam sudah tersematkan. Kalau saya dulu di kampus ada istilah jam ayam dimana para perempuan harus pulang kos sebelum maghrib tiba. Katanya, ayam saja kalau magrib belum pulang sudah dicari pemiliknya, apalagi perempuan yang lebih berharga daripada ayam. Jam segitu kudu sudah masuk kandangnya hehehe. Tidak menafikkan transaksi narkoba, minum-minuman keras, dan hal negatif lainnya menjadi hiasan kehidupan malam. Kehidupan sosial mereka dilakukan di malam hari.

Well kita dapat menyimpulkan bahwa kehidupan sosial yang dilakukan seseorang dapat berarti positif dan negatif. Parameternya adalah norma sosial yang berkembang di masyarakat tersebut. Bagi yang belum mengetahui apa saja norma yang ada di masyarakat, sangat disarankan untuk mencari tahu.
Read More

Patung Pak Tani di Alun-Alun Temanggung


Selama hampir lima tahun ini Kabupaten Temanggung amat rajin mempercantik dirinya. Salah satu spot yang di make over adalah alun-alun Temanggung. Di alun-alun Temanggung terdapat sebuah patung yang sering disebut dengan patung pak tani. Patung tersebut menyerupai seorang laki-laki bercelana pendek selutut, topi ala pak tani dan sedang memanggul cangkul dengan kaki kanan sedang melangkah. Eh, pak tani juga megang bukuh. Patung tersebut menghadap ke timur.

Semasa renovasi alun-alun banyak masyarakat yang penasaran akankah patung tersebut akan dihilangkan? Atau akan tetap ada. Ternyata patungnya masih ada, dengan posisi yang sama dan ada tambahan ornamen air mancur di sekitarnya. Kasian patung pak tani yang sekarang, selalu basah terkena air. Ternyataaa dulunya patung pak tani pernah dipindahkan lhoh. Gegara ada vidiotorn itu. Patung Pak tani dibuat lebih rendah di bawah vidiotorn. Maklum, daerah dapet pendapatan dengan dipasangnya vidiotorn tersebut.

Keberadaan patung pak tani bukannya tanpa sebab. Ceritanya, pemerintah daerah Temanggung ingin memberikan penghargaan kepada para petani. Temanggung mengakui peran yang amat besar dari petani dalam membangun Temanggung. Patung tani di hadapkan ke timur dengan maksud para petani diharapkan mantap menatap sang fajar menyambut hari barunya. Ada maksud terselubung bahwa ada masa depan yang cerah untuk petani Temanggung.

Yaaa, Temanggung adalah kabupaten dengan jumlah pekerja sebagian besar petani. Ada petani tembakau, kopi, dan masihhh banyak lagi. Udaah ahhh segini aja. Kalau ada keinginan buat nambahi tak edit hihi.
Read More

Lima Alasan Anak Zaman Now Ga Minat Jadi Petani


Petani adalah pekerjaan mulia, tanpanya tak kan ada nasi terhidang di meja. Sayangnya semakin lama jumlah petani semakin sedikit peminatnya. Anak-anak petani tak lagi ingin menjadi petani. Dalam benak mereka, jika menjadi petani maka taraf hidup tidak akan meningkat. Terhormat adalah saat anak petani kemudian bekerja di perusahaan, berdasi, bersepatu kinclong plus kemana mana membawa mobil kantor. Sawah yang diwariskan untuknya hanya sekadar investasi, sewaktu waktu dijual dijadikan pemukiman.

Ga usah liat data juga bakal ketauan apabila jumlah lahan pertanian semakin berkurang. Jumlah petani pun tak semakin bertambah tetapi semakin sedikit. Bagi anak muda zaman now, sangat jarang menjadikan petani sebagai cita-cita dia kelak.

Berikut terangkum alasan anak muda zaman now ga minat buat jadi petani.

1. Brainstorming Orang Tua

Banyak orang tua yang pekerjaannya petani berharap anaknya tidak seperti dirinya. Mereka tak ingin anaknya berpeluh dibawah sinar matahari. Menurut sebagian orang tua menjadi petani itu adalah pekerjaan rendahan dan kasar. Jadi ketika anaknya bekerja kantoran atau Menjadi PNS itu lebih mulia, lebih dihormati. Makanya sejak masih kecil biasanya sudah ditanamkan dalam sanubari anak-anak untuk tidak menjadikan petani dalam list cita-cita mereka.

2. Merasa Meter Kerennya Menurun

Bersahabat dengan lumpur dan bercengkerama dengan cacing pada masa sekarang seolah menurunkan ukuran keren dalam diri generasi zaman now. Mereka merasa lebih keren ngetik-ngetik di lepi plus duduk di ruangan ber-AC. Misal kenalan sama cewek juga pastinya lebih mantap bilang pegawai bank ketimbang petani. Padahal mah ya...kalau dia petani dengan lahan berhektar hektar penghasilannya udah pasti lebih gedhe dari pegawai bank.

3. Pekerjaan yang Kurang Ngehits dan Kekinian

Padahal kalau dipikir-pikir bakal lebih ngehits jadi petani loh daripada pegawai. Di lahan pertanian pastilah banyak spot yang instragamabel. Nemu kepompong cekrek, nemu kupu-kupu cekrek, nemu cacing cekrek, tanaman berbunga cekrek, rumput liar cekrek. Tuh....tuh....tuh, sehari udah nyekrek berapa aja coba? Belum lagk kalau ada pohon di lahan, bisa banget kan ya buat manjat-manjat terus liat pemandangan. Sebenarnya jadi petani bisa ngehits juga, kay...

4. Kurang Menjanjikan

Tidak bisa dipungkiri harga jual hasil pertanian memang rendah. Meski harga melambung tinggi di pasaaran tapi di petani mah kadang terasa tak adil. Sekali ada perusahaan yang membeli di atas harga minimal aja diperkarakan (masih ingat kasus beras mak nyus?). Tengkulak kadang memberi modal duluan untuk petani mulai menanam tapi, giliran panen belinya semau dia. Yaaah, wajar banyak yang beranggapan jadi petani tidak menjanjikan. Padahal mah ya, kalau kita serius menjadi petani di masa depan adalah pekerjaan yang menjanjikan.

5. Persepsi Masyarakat

Yups bener banget, persepsi masyarakat tentang pekerjaan ini. Lulusan sarjana terus jadi petani itu berasa gimanaaa gitu di masyarakat. Kalau yang ngejalaninnya PD dan dia bisa membuktikan kalau sukses ga harus jadi pegawai sih, lambat laun persepsi masyarakat bakal luntur juga.
Read More

Pertanian, Mengawali Inspirasitania Di Bulan April


Hihihi... judulnya ga terlalu penting untuk dikomentari. Janjian ngeblog dengan tema pertama adalah pertanian. Anak fisika dari batas kota sebelah rumah kebun depan rumah areal persawahan tetep aja kalau diminta menjelaskan apa itu pertanian tak terlalu lihai mendefinisikan. Sebelum ngarangnya kebablasan tentang tema ini ga ada salahnya dong ya kalau aku mulai dari pengertian dulu.

Setelah gugling, ku simpulkan bahwa pertanian adalah pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan dengan cara menanan tanaman produktif dan hasilnya dimanfaatkan oleh manusia. Bisa dimanfaatkan sebagai sumber pangan, bahan industri. Terus pelaksanaannya dilakukan pada lahan yang telah disiapkan.

Di Indonesia terdapat dua jenis pertanian yang dilakukan yaitu, pertanian basah dan pertanian kering. Pertanian basah dilakukan pada lahan yang digenangi oleh air. Macam areal persawahan tuuu. Dilakukan pada daerah dengan ketinggian 300 meter di atas permukaan air laut. Pertanian basah ini dilakukan pada daerah yang dekat dengan aliran sungai atau irigasi. Eh... selain sawah, rawa-rawa dan hutan bakau termasuk dalam pertanian basah.

Ternyata, sawah juga ada pembagian jenisnya lo. Ada sawah irigasi, sawah tadah hujan, sawah bencah, dan sawah lebak.

Sawah irigasi, sawah yang mendapatkan aliran air secara teratur sepanjang tahun. Biasanya petani yang melakukan sawah irigasi dapat panen 3 kali dalam setahun.

Sawah tadah hujan, sebagaimana namanya sawah ini harus menadahi (menampung) air hujan. Praktis sawah akan digenangi oleh air hanya saat musim hujan saja.

Sawah bencah, sawah yang letaknya di muara sungai atau tepi laut. Proses menanam padi dilakukan pada saat surut. Jenis padi yang ditanam adalah padi gogo.

Sawah lebak, sawah yang letaknya berada di sisi kiri atau kanan sungai.

Di Temanggung kayaknya yang ga ada itu sawah bencah. Soalnyaaa Temanggung itu daerah gunung bukan pantai. Hai... hai, aku anak gunung looh. #Ga penting!

Nahh kalau lahan kering contohnya pekarangan, tegalan, dan ladang berpindah. Jadiii saat kita menanam sayuram di depan rumah sudah merupakan aktivitas pertanian di lahan kering. Hayooo siapa anak zaman now yang udah nanem-nanem di pekarangan rumahnya? Selamat yaaa kalian dibobatkan sebagai petani muda berbakat.

Tegalan, ini banyak banget kutemui di Temanggung. Pengairan bergantung musim penghujan. Sulit kalau mau dikasih irigasi soalnya permukaan ga rata. Biasanya ditanami tanaman musiman. Kalau di Temanggung tegalan dimanfaatin buat nanem kopi.

Ladang berpindah, sesuai namanya....tuh ladang pindah-pindah. Petani yang paling gampang mup on hahaha. Ya sesuai namanya, suka pindah gitu.

Read More

Banyak Dilihat

Pengikut

Pengunjung

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

inspirasi tania. Diberdayakan oleh Blogger.