Resensi



Judul Buku                              : Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
Penulis / pengarang                : IDRUS
Penerbit                                  : Balai Pustaka
Cetakan                                   : ke-16
Tahun Terbit                           : 2000
Tebal Halaman                       : 171


Betapa banyak ironi antara warga pribumi dengan para penjajah yang datang ke Indonesia. Buku ini merupakan kumpulan dua belas cerita pendek.  Judul cerita pertama adalah 'Ave Maria' dan judul cerita terakhir adalah 'Jalan Lain ke Roma'. Secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian: Jaman Jepang, Corat-Coret di Bawah Tanah, dan Sesudah 17 Agustus 1945.

Bagian pertam terdapat dua cerita yaitu  Ave Maria dan Cerita Kejahatan Membalas Dendam. Dalam Ave Maria, Idrus memunculkan tiga tokoh yaitu Zulbakhri, Wartini, dan Syamsu. Dikisahkan Zulbakhri dan Wartini sudah menikah selama delapan bulan, mereka belum mempunyai keturunan. Akhirnya diketahui bahwa Wartini mencintai laki-laki lain yang merupakan adik dari Zulbakhri, Syamsu. Wartini diceraikan oleh Zulbakhri kemudian dia menikah dengan Saymsu. Sedangkan Zulbakhri akhirnya pergi ke medan perang untuk membela nusa dan bangsanya. Dalam Cerita Kejahatan Membalas Dendam juga mengisahkan tentang kisah cinta yaitu, antara Ishak dan Satilawati. Tetapi mereka mempunyai pendapat yang berbeda. Ishak seorang pemuda yang ingin menjadi seorang pengarang, namun Satilawati tidak suka jika ia menjadi pengarang. Suatu saat Ishak berkata bahwa ia akan pergi ke tempat yang jauh untuk menulis dan menghasilkan karya yang luar biasa. Dengan karyanya itu ia berusaha membuat masyarakat sadar bahwa tanah air kita harus diperjuangkan.
Bagian kedua, Corat-Coret dibawah tanah Idrus memberikan delapan cerita kepada kita. Diawali dengan suasana dalam sebuah trem yang penuh sesak, bau keringat dan terasi, memberi gambaran realitas itu. Kisah dalam trem ini dirangkum dalam judul Kota Harmoni. Kemudian idrus membawa kita kedalam suasana Rapat besar yang diadakan oleh Jawa Hokokai,  mereka mengemukakan keadaan hidup masyarakat yang mengalami kesusahan. Tetapi orang Nippon tetap saja mengambil harta yang mereka miliki. Orang Indonesia juga setengah telanjang karena pakaian mereka dibeli oleh orang Tionghoa, dan mereka telah buta dan tuli. Cerpen “Sanyo” dan “Fujinkai” menunjukkan keterasiangan rakyat Indonesia di negerinya sendiri. Kadir seorang penjual kacang yang tidak tahu istilah Sanyo mengira Sanyo sebagai tukang catut, akibatnya ia ditangkap, dianggap menghina Dai Nipppon dan dituduh mata-mata. Para anggota Fujinkai dengan Amerika, seolah mereka hidup bukan di Indonesia. Dalam perjalanan kereta api antara Sukabumi-Jakarta, keibodan memeriksa pribumi yang membawa beras kemudian merampasnya. Jika yang membawanya bukan pribumi maka beras tidak diambil. Cerpen “Heiho” mengisahkan seorang laki-laki yang menjadi anggota Heiho karena berharap bisa membela Tanah Air. Namun, istrinya tidak begitu setuju dengan keputusan suaminya tersebut. Akhirnya laki-laki tersebut tewas di Birma dan sang istri, menikah lagi dengan lelaki lain.
Bagian ketiga, “Sesudah 17 Agustus 1945”, pengarang banyak mengkritisi sikap rakyat Indonesia yang mengalami uforia selepas perang. Melalui “Kisah Celana Pendek” yaitu penagrang mencemooh sikap Kusno yang sengsara tapi hidup bangga dengan celana 1001 made in Italy-nya. Disini dikisahkan bahwa Kusni merupakan seorang yang buta politik dan tidak memahami apa yang dia lakukan. Pada cerpen “Surabaya”, Idrus menunjukkan sikap skeptisnya, ia seolah tak peduli dengan gegap-gempita revolusi. Di akhir ceritanya pengarang memunculkan tokoh Open dalam “Jalan Lain ke Roma”. Open yang mula-mula jadi guru di sekolah rakyat, setelah itu jadi mualim, lantas jadi pengarang, kemudian jadi tukang jahit dan akhirnya sukses. Open digambarkan sebagai seorang yang sangat jujur.

Tulisan Idrus ini tidak berpura-pura. Jujur dan bertumpu pada kenyataan pada masa itu. Dengan gaya bahasa realistis humoristis, Idrus mampu memperlihatkan kepedihan yang dialami oleh bangsa Indonesia akibat dari kedzoliman yang dilakukan oleh bangsa jepang. Pembaca tidak hanya diajak untuk membaca peristiwa yang dikisahkan, tetapi pembaca diajak untuk menyaksikan kekejaman yang dilakukan oleh penjajah Jepang.
Kisah dalam buku ini terdapat beragam cerita, jadi pembaca agak kesulitan mengetahui alur cerita meskipun, cerita yang disampaikan saling berkaitan. Pada cerita Jalan Lain ke Roma terdapat bahasa yang kasar dan kurang enak dibaca. Dalam bagian ini terdapat kata-kata “guru goblok” dan “tahi kebo”. Meskipun demikian buku ini bagus untuk dibaca generasi muda saat ini, agar mereka mendapatkan gambaran mengenai perjuangan bangsa pada era penjajahan jepang.
Read More

Teori Segala Sesuatu



Judul               : Teori Segala Sesuatu
Penulis            : Stephen W. Hawking
Penerbit          : Pustaka Pelajar
Tahun terbit    : Januari 2004
Cetakan  ke     : 3
Tebal               : 157 Halaman
Stephen Hawking seorang ilmuwan Fisika besar abad  ini. Seseorang yang mempunyai penyakit sklerosis lateral amiotrofik. Penyakit syaraf motorik yang menyerang sel syaraf pengendali otot, menyebabkan tubuh secara bertahap lumpuh dan otot mengalami atrofi dan kejang-kejang. Sebelum mengemukakan teori segala sesuatu dia juga pernah menyampaikan tentang partikel Tuhan.

Dalam buku ini Hawking menyampaikan mengenai asal-usul dan kepunahan alam semesta. The Theory of everything atau Teori Segala Sesuatu atau Teori Supersimetri merupakan teori yang menggabungkan empat gaya dasar atau interaksi dasar alam semesta. Keempat interaksi itu dalah interaksi kuat, interaksi lemah, interaksi elektromagnetik, dan interaksi gravitasi. Interaksi kuat, merupakan interaksi yang menjelaskan gaya antar inti sehingga menghasilkan kemantapan inti atom. Interaksi lemah, penjelas untuk interaksi antar partikel bermuatan. Interaksi elektromagnetik, menjelaskan peluruhan beta, partikel-partikel dan inti. Interaksi gravitasi, mengatur interaksi yang bekerja pada semua benda yang memiliki massa dengan gaya yang selalu tarik-menarik. Dengan  menyatukan keempat gaya dasar tersebut merupakan kemenangan besar terakhir dunia pemahaman manusia. Karena itu, kemudian manusia dapat mengetahui pikiran Tuhan.

Hawking memaparkan secara apik serta melibatkan sentuhan “psikologis” sehingga mencoba mengajak kita untuk ikut berfikir bagaimana kita dapat mengetahui pikiran Tuhan. Mengetahui pikiran Tuhan sama artinya dengan  memposisikan diri kita sebagai Tuhan. Buku ini disajikan dengan sangat baik, sehingga memungkinkan kita untuk tergiring ke atheisme. Oleh karena itu, ketika membaca ini yakinkan tetap mempertahankan keimanan kita untuk mengimbangi berjalannya pikiran kita saat membaca buku ini. Dalam buku ini Hawking berpendapat bahwa sebuah alam semesta yang mengembang tidak menyediakan tempat bagi keberadaan Sang Pencipta, namun dapat menempatkan batas kapan Sang Pencipta telah menyelesaikan pekerjaan-Nya. Hawking tidak memberikan persamaan metematis mengenai penyatuan dari gaya dasar yang dia sampaikan dalam buku ini, dia hanya memberikan penjabaran mengenai teorinya. Pada bagian akhir buku ini terdapat glosari yang sangat membantu dalam memahami beberapa penjelasan mengenai beberapa istilah yang dipakai.

Jika teori segala sesuatu ini memang dapat tercapai, ini bukanlah akhir dari Fisika tetapi merupakan awal dari penemuan besar. Meskipun teori ini diberi nama Teori Segala Sesuatu tetap saja dia tidak akan mampu menjelaskan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Misalnya menjelaskan mengenai siapa artis yang akan terkenal pada tahun 2030 dan sebagainya. Buku ini cukup bagus untuk dibaca sebagai khasanah pengetahuan kita. Sekali lagi, saya ingin mengingatkan saat membaca buku ini siapkan keimanan yang tebal.
Read More

Dalam Samudra Aksara



Hanya penyair yang percaya dengan tenaga kata-kata. Dengan kekuatan katanya dia dapat mengobarkan semangat orang lain. Dengan ketajaman penanya dia mampu menghadirkan cahaya dalam gulita. Dia adalah darah yang mengalir dalam peradaban. Dia adalah kobaran dalam pembakaran batu bata perubahan. Aku yang ada disini, ingin ikut menyelam dalam arus kata-kata para penyair.
Aku ingin hidup lama di dunia ini. Mungkin bukanlah ragaku yang akan bertahan ratusan tahun, tetapi aku ingin semangat dan jiwaku terus hidup. Ya... terus hidup sampai matahari terbit dari tempat tenggelamnya. Sangat berharap jiwa, semangat dan pemikiranku akan menjadi rujukan dalam pembangunan peradaban. Aku menyadari, bahwa aku hanya bagian dari generasi penyambung yang bertugas menyampaikan pesan dari generasi sebelumku kepada generasi setelahku. Aku adalah generasi perubahan, yang mempersiapkan pondasi perubahan kepada generasi setelahku. Seluruh pesan akan perananku akan kusampaikan melalui untaian aksara.
Aku adalah seoraang anak yang sedang berharap mejadi kunci pembuka pintu surga untuk ayah dan ibuku. Kebaikan yang aku lakukan semoga dapat mempermudah mereka menapaki jembatan sirot. Usiaku memang berbatas tapi aku berharap  kebaikanku akan terus mengalir. Mendapatkan golden ticket sebagai MLM kebaikan. Pahala akan terus mengalir kedalam rekening kehidupanku. Dengan rekening itu aku mampu menjadi pembuka kunci pintu surga untuk kedua orang tuaku.
Melalui tulisan aku ingin mengekspresikan segala rasa luka, suka, cinta, dan air mata. Hanya dalam samudra kata aku mampu mengelabui persepsi manusia. Bisa jadi aku menangis, tetapi mereka menyangka aku seedang tertawa. Bisa jadi aku sedang berduka tetapi mereka menyangka aku sedang bahagia. Aku bisa menyembunyikan beragam rahasia dalam kuncian kata. Berbagai macam diksi dapat aku gunakan semauku, dengan arti hanya aku yang tahu. Biarkan segala rasa berubah menjadi tulisan yang bernilai berbeda. Lebih berharga, meski semua adalah bentuk lain dari tumpahan air mata atau ribuan luka. Melalui kata, aku ingin mereka yakin bahwa aku baik-baik saja, mereka tetap percaya bahwa aku adalah manusia yang tegar dengan ketegran melebihi batu karang. Tetap meyakini bahwa aku adalah manusia yang mampu membuat ombak dengan deburan lebih dahsyat dari deburan dalam samudra.
Itu adalah rangakaian alasan mengapa aku ingin menulis. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk oang lain. Aku ingin dengan untaian kata-kataku bisa membuatku menjadi orang yang lebih bermanfaat bagi umat manusia. Beberapa waktu ini sedang ingin konsen menulis mengenai pembentukan karakter pelajar. Siapapun dari diri kita mempunyai tanggung jawab untuk membangkitkan kebaikan pelajar yang sedang mati suri. Menuntun pelajar Indonesia menemukan cita rasanya. Membantu mereka menemukan konsep hidupnya. Berbahasa sesuai dengan bahasa mereka. mencoba menyelami kehidupan pelajar masa kini.  Selain sedang menulis mengenai pelajar, aku juga sedang menuliskan beberapa ekspresi hati yang hanya aku dan Tuhan yang tahu. dalam bahasa penuh diksi, terkadang menyayat hati. Tetapi...tetap saja hanya aku dan Tuhan yang akan memahami dari ruang mana kedalaman kata itu berasal.
Read More

Takdir-Ketidak Pastian Heisenberg



Sedikit belajar dari persamaan heisenberg. Sebelumnya aye kenalkan dulu sama om Heisenberg. Nama lengkapnya adalah Werner Karl Heisenberg (lahir di Würzburg, Jerman, 5 Desember 1901 – meninggal di München, Jerman, 1 Februari 1976 pada umur 74 tahun) adalah seorang ahli teori sub-atom dari Jerman, pemenang Penghargaan Nobel dalam Fisika 1932. Dia memiliki sebuah persamaan yang sangat fenomenal di fisika yang dikenal dengan Persamaan Heisenberg. Persamaan ini dikenal dengan hukum ketidakpastian Heisenberg. Dalam persamaan ini om Heisenberg menjelaskan bahwa kita tidak bisa menentukan dengan pasti jumlah partikel, tetapi kita mampu meramalkan atau memperkirakan kira-kira ada berapa dan dia ada dimana.
Saat iseng aye nemu di bukunya pakde Ipho Santoso yang menjelaskan mengenai takdir dengan menggunakan persamaan ini. Wuah....bener juga sih. Jadi gini, sebenarnya kita tidak pernah bisa memastikan mengenai takdir kita. Meskipun Allah sudah menjamin bahwa rejeki, jodoh, dan kematian sudah dipastikan oleh Allah kepada setiap hambaNya. Hanya saja, manusia tidak diberikan kekuasaan untuk mengetahui secara pasti manakah takdirnya sebelum dia benar-benar mendapatkannya.
Yang bisa kita lakukan hanya meperkirakan atau menduga dan bisa juga mengusahakan agar kita bertemu dengan takdir kita sebenarnya. Ada hal yang menarik, mengapa Allah tidak langsung memberitahu kepada manusia untuk mengetahui garis takdirnya masing-masing sejak dia menentukan pilihan. Coba deh bayangkan, kalau kita udah dibocorin ma Allah mengenai rejeki kita. Maka, bisa jadi kita pasrah aja...ga bakal usaha dengan kekuatan penuh. Kenapa? karena manusia menjadi tahu bahwa rejekinya segitu melalui pintu itu pada saat itu. Saat Allah masih menyembunyikan kemudian Allah memberikan berbagai macam penawaran maka, kita mampu mengerahkan segala kemampuan yang kita punya. Saat itu kita bisa menggunakan akal yang sudah diberikan untuk melakukan pertimbangan dan berbagai macam perkiraan.
Ya, masing-masing manusia memiliki garis takdirnya sendiri-sendiri. Kita tidak pernah tahu pasti mengenai takdir kita, tetapi Allah masih membukakan pintu untuk kita berusaha menjemput takdir kita masing-masing .
Read More

Cermin Diri

Habis ngebrel ma diajeng ichi alesa chan beberapa waktu yang lalu, akhirnya mendapat sebuah inspirasi bahwa untuk mengawali cerita tentang pembentukan karakter kita mulai terlebih dahulu dengan membahas tentang cermin. Dengan menggunkan cermin datar (yang biasanya kita pakai buat ngaca) kita dapat mengamati detail diri kita. Didalam cermin kita dapat melihat berapa jumlah jerawat, bentuk hidung, bagian mana yang terlihat gendut he..Kita butuh cermin yang dapat memantulkan bayangan yang sama besar dengan kita, dan itu dapat terjadi saat kita menggunakan cermin datar. Sifat dari hasil pemantulan cermin datar adalah tegak, maya dan sama besar. Jangan sampai salah memilih cermin. Ingat bercerminlah pada cermin yang tepat. Coba bayangkan kita bercermin pada cermin yang permukaannya tidak rata, bakal bocel-bocel kan wajah kita. Atau orang gendut bercermin pada cermin cembung...wuahhh bisa-bisa ga makan satu bulan satu malam deh gara-gara liat penampakan yang semakin gedhe. Sekedar saran, untuk menambah ke PD-an orang yang berat badannya tidak ideal bisa tuh pake cermin cekung kan keliatannya jadi kecil hihihi.
Kita membutuhkan cermin agar dapat mengamati diri, dan ini adalah langkah awal yang sangat menentukan dalam membangun karakter. Eh iya, maksud dari mengamati diri sendiri di sini tidak melulu mengenai bagaimana penampakan fisik kita aja lho ya, tapi juga non fisik. Kita membutuhkan cermin agar dapat melihat dengan jelas siapakah kita sebenarnya. Terkadang disadari atau tidak kita sering berasumsi tentang diri kita, kita merasa bahwa hidung kita sangat mancung tanpa menggunakan cermin maka, itu semua hanya asumsi. Terkadang juga kita terlalu over PD bahwa kita adalah orang baik atau sebaliknya over PD kalau kita sangat hina dina dan rendah serta nista #eaa. Untuk mengetahui siapa kita, bisa kita lihat dari orang-orang terdekat kita. Bisa dari keluarga, teman dekat, atau idola kita. Mereka adalah orang-orang yang dapat kita gunakan untuk mengetahui siapakah dan bagaimanakah kita.
Nb. Ini belum selesai cuy...,
Read More

Banyak Dilihat

Pengikut

Pengunjung

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

inspirasi tania. Diberdayakan oleh Blogger.