Bandung dengan Ceritanya-Part 1 (kali aja nanti ada part 2)

 

Di setiap perjalanan tidak mungkin Allah tidak menitipkan pesan kepada kita. Welll seperti perjalanan aku dengan duo besti sedekat nadi sejauh bakteri (hiihi), ceritanya kemarin (10/11/25) kita bertiga main ke The Local Enabler yang berkantor pusat di Bandung. Tempat yang homey banget. Suasana sejuk dan setiap spacenya memiliki fungsi dan memperlihatkan nilai yang mereka bawa.

 

Awalnya sih, aku sama sese-embak yang sebut saja namanya Dita merasa nggak punya tujuan tertentu dan ekspetasi apapun saat diajak main kesana. Mikirnya kita tu... yang penting pergi aja haha. Nanti juga pasti dapet sesuatu. Nahhh, inilah segala sesuatunya ternyata akan dimulai. Umanari yang nggak ada tari-tariannya kayaknya membuat otak kita menari-nari. Saking capeknya aku harus tidur dulu biar bisa mencerna, sekaligus kabur secara halus dari pertanyaan mbak Ika yang kayaknya akan semakin rumit hahaha. 


Di Umanari (nama cafe di Bandung btw, ih nyari potonya nggak ada, mbak Ikaaaa kirim Poto di Unamari dooong) ada jeda beberapa menit kita sibuk dengan ponsel, padahal yang lebih sibuk sebenarnya adalah pikiran kita. Kecuali mbak Dita nding soalnya lagi ngurus transfer-transfer wkwkwk. Tapi dia juga sebenarnya nge-lag hahaha. Lebih tepatnya kita bertiga sedang sama-sama mencerna tentang apa yang akan kita lakukan setelah dari sana. Masing-masing dari kita punya planning, sesuai naluri alamiah yang kami miliki. Otomatis gitu... ada yang mantep banget mau jadi petani dan peternak, ada yang mantep mau nyari jejaring lagi dan menajamkan beberapa hal, tapi ada juga yang tetep galau terus berakhir curhat sama chat GPT kemudian secara impulsif pengen kuliah jurusan komunikasi digital tapi takut IPK nya 4. 


Yaps, apapun itu sejauh apapun perjalanan yang kami tempuh, aku mengerti satu hal...perjalanan kemarin adalah awal yang membuka mata, bahwa kita belum punya apa-apa yang cukup sekaligus menjadi titik awal untuk belajar lagi. Mengurutkan lagi langkah di bawah bimbingan temen yang agak susah bercanda buat jadi coach kita. Yang sabar yaaa coach, karena kita kadang suka kidding hihi. Tapi kita anaknya serius kook, kalau nyari makan. Hal terbaik dan kesimpulan ter-plotwist adalah... aku dan my calon besan akan belajar cara hipnotis. Sepertinya itu adalah kesimpulan yang mengakhiri semuanya. Kesimpulan di atas Lodaya yang tidak boleh direalisasikan wkwkwk. Soalnya pas di masjid Al Mu'min deket stasiun Bandung udah ada semacam target gitu dari mbak Ika yang sabarnya kadang seluas Samudra Hindia. 


Uhhh ya ampuuun nulis apa ini sebenarnya. Keliatan banget masih nge-lag nya. Satu hal yang paling serius, kami bertiga saat ini akan berjalan sesuai dengan naluri yang kami miliki dan semoga itu memang tugas penciptaan yang telah diberikan. Itu dulu kesimpulannya hari ini, nggak tau besok mau apa lagi. 


Apapun yang terjadi besok kita tidak akan pernah bingung untuk megawali, karena semua akan diawali dengan bismillah. 


Catatan orang bangun tidur karena bahagia ketemu kasur

Read More

Banyak Dilihat

Pengikut

Pengunjung

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Labels

inspirasi tania. Diberdayakan oleh Blogger.